OLEH : M. Ashabus Samaaun
MUKADIMAH AYAT
“ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
( QS. Al – Insyirah : 5-6 ).
PENJELASAN
Keyakinan akan dekatnya pertolongan Allah bukanlah suatu hal yang mudah bagi manusia untuk merarasakannya. Ketika musibah tiba seakan akan taka da harapan lagi untuk bahagia seakan akan dirinya adalah orang paling malang nasibnya didunia ini, merasa paling miskin, sendirian, selalu menderita hidupnya. padahal banyak sekali didunia ini nasibnya yang lebih buruk daripada kita, mereka yang tinggal diemperan jalan, mereka yang hidupnya gelandangan tak punya rumah dan keluarga berjuang demi sesuap nasi memunguti sampah dan mengamen dijalanan dan sebagainya.
Ketika sakit , dia merasakan seolah olah tak ada orang lain yang lebih menderita selain dirinya. Ketika usaha jatuh dan dililit hutang, ia pun mengeluh betapa pedih kehidupan ini. Ketika berurusan dengan masalah hukum, Allah didakwa telah menganiaya dirinya. Mengapa yang lain yang melakukan hal yang sama ternyata dapat selamat dari jerat hukum, lalu berteriak “Di mana keadilan?”
Ketika sakit ketika dililit hutang ketika kebutuhan hidup menghimpit kita seakan akan kita paling pedih hidupnya membayangkan hidup kita, apalagi ketika kita melihat orang lain yang berharta kita selalu iri bahkan seenaknya kita membatin, dimana keadilan Tuhan kenapa dia hidup kaya serba ada sedangkan saya hidupnya miskin tersia-sia. Padahal persepsi kita saja yang salah yang kayapun belum tentu dia selalu bahagia, dia mikir perusahaannnya sampai stress sampai sampai kebahagiaan rumah tangganya tidak terurus kemudian bercerai berai, itulah kita melihatnya selalu dari satu sisi saja, enaknya saja. Padahal tak ada kata enak hidup didunia ini seperti kata orang dungu yang berangan-angan gila seperti ini :
Lahir kedunia
dilingkungan serba ada
Kecil dimanja,
remaja foya foya,
sekolah naik motor ninja
punya pacar baik cantik jujur setia
ketika dewasa kaya raya bahagia,
pergi kemana mana
naik mobil mewah
miliaran harganya
punya istri cantik jelita
solihah dan baik hatinya pula,
punya anak ganteng dan cantik sukses semua
matipun ia masuk surga
Kalau lah memang didunia ada yang seperti ini maka dia lebih beruntung dan lebih tinggi derajatnya daripada Rasulullah saw manusia paling mulia dan terbaik dialam semesta, kenapa begitu? Bagiamana tidak rasulullah saw saja yang dijamin pasti masuk surga hidupnya selalu penuh ujian pedih dalam setiap langkah dakwahnya dicaci maki dan dihina oleh orang kafir, dianiaya dilempari batu dan kotoran onta bahkan mendapat ancaman dibunuh oleh petinggi kafir quraish jika tidak berhenti menyebarkan agama, kembali kebahasan tadi sementara kita manusia biasa yang banyak dosanya, terkadang angkuh dan sombong tidak peduli dengan sesama manusia, menginginkan kehidupan yang sempurna bahagia didunia dan akhiratnya tak ada yang seperti itu saudara.
kalau ada pun dia berhak mendapat julukan manusia paling mulia dunia dan ahirat karena hidup serba ada sempurna bahagia, tak pernah sekalipun merasa sedih dan susah kemudian mati dalam keadaan masuk surga, luar biasa saudara, mana ada orang yang tidak mau seperti ini semua manusia pasti menginginkannya tapi kenyataan adalah terbalik, mereka yang terlalu kenyang dengan kesenangan dunia akan menjadi keras hatinya, kalau sudah keras hatinya dia gemar maksiat dan tidak segan merampas hak orang lain, bersikap sombong dan semena mena dengan yang lemah dan hidup menderita, semakin kaya kadang manusia itu semakin pelit dan seenaknya dengan mereka yang statusnya kurang mampu.
Mana mungkin orang seperti ini masuk surga sementara surga? dikhususkan bagi mereka yang sabar, bertakwa dan berahlaq mulia, kebanyakan penghuni surga adalah orang miskin yang teraniaya kata rasulullah saw, karena mereka kenyang dengan penderitaan dunia sehingga hatinya menjadi lembut dan peka hatinya, karena hidupnya tidak disibukkan oleh dunia sehingga banyak waktu dia luangkan untuk mengingat Allah SWT. Sementara mereka yang berharta mereka akan sibuk dengan aktivitas duniawi yang menutupi mata hati akan datangnya kematian. Lebih buruk ketika ia dijemput malaikat maut dalam keadaan kufur lalai akan nikmat Allah SWT malah digunakan untuk hal yang maksiat dan sia-sia, Siksa kubur tentu menantinya dan nerakapun mengintainya malaikat penjaga neraka mengawasi dan mengancamnya.Naudzubillah
Apakah anda tidak melihat kejadian berita dan peristiwa sekarang ini yang mereka itu adalah artis-artis dan pejabat yang hidupnya serba ada, mereka malah gunakan untuk pesta pora maksiat hura hura mengkonsumsi sabu sabu narkoba tempat pelarian kehidupan mereka bukannya masjid tapi tempat hiburan malam semacam diskotik maupun kafe yang didalamnya terdapat minuman keras dan wanita wanita tuna susila. Kenapa mereka malah seperti itu, itu karena mereka merasa kesulitan dalam hidup dan frustasi tapi tidak mengenal Allah sehingga pelarian mereka adalah hal hal yang berbau dosa dan maksiat, akan tetapi apakah pelariannya itu mampu mgnobati hati mereka yang gersang tentu saja tidak karena hati yang gersang obatnya adalah mengingat Allah SWT atau dzikir dan mengingat hari akhir dan segala kejadiannya dialam sana kelak.
Bagi orang yang beriman tentu segala kesulitan ada hikmah dan maknanya. Sakit dapat menjadi penghapus dosa dan penambah pahala. Usaha bangkrut dapat menjadi penguat mental untuk bangkit untuk keberuntungan yang lebih besar. Begitu juga hukuman adalah pintu taubat agar kelak menjadi hamba yang lebih waspada dan banyak beramal.
Ketika sakit , dia merasakan seolah olah tak ada orang lain yang lebih menderita selain dirinya. Ketika usaha jatuh dan dililit hutang, ia pun mengeluh betapa pedih kehidupan ini. Ketika berurusan dengan masalah hukum, Allah didakwa telah menganiaya dirinya. Mengapa yang lain yang melakukan hal yang sama ternyata dapat selamat dari jerat hukum, lalu berteriak “Di mana keadilan?”
Ketika sakit ketika dililit hutang ketika kebutuhan hidup menghimpit kita seakan akan kita paling pedih hidupnya membayangkan hidup kita, apalagi ketika kita melihat orang lain yang berharta kita selalu iri bahkan seenaknya kita membatin, dimana keadilan Tuhan kenapa dia hidup kaya serba ada sedangkan saya hidupnya miskin tersia-sia. Padahal persepsi kita saja yang salah yang kayapun belum tentu dia selalu bahagia, dia mikir perusahaannnya sampai stress sampai sampai kebahagiaan rumah tangganya tidak terurus kemudian bercerai berai, itulah kita melihatnya selalu dari satu sisi saja, enaknya saja. Padahal tak ada kata enak hidup didunia ini seperti kata orang dungu yang berangan-angan gila seperti ini :
Lahir kedunia
dilingkungan serba ada
Kecil dimanja,
remaja foya foya,
sekolah naik motor ninja
punya pacar baik cantik jujur setia
ketika dewasa kaya raya bahagia,
pergi kemana mana
naik mobil mewah
miliaran harganya
punya istri cantik jelita
solihah dan baik hatinya pula,
punya anak ganteng dan cantik sukses semua
matipun ia masuk surga
Kalau lah memang didunia ada yang seperti ini maka dia lebih beruntung dan lebih tinggi derajatnya daripada Rasulullah saw manusia paling mulia dan terbaik dialam semesta, kenapa begitu? Bagiamana tidak rasulullah saw saja yang dijamin pasti masuk surga hidupnya selalu penuh ujian pedih dalam setiap langkah dakwahnya dicaci maki dan dihina oleh orang kafir, dianiaya dilempari batu dan kotoran onta bahkan mendapat ancaman dibunuh oleh petinggi kafir quraish jika tidak berhenti menyebarkan agama, kembali kebahasan tadi sementara kita manusia biasa yang banyak dosanya, terkadang angkuh dan sombong tidak peduli dengan sesama manusia, menginginkan kehidupan yang sempurna bahagia didunia dan akhiratnya tak ada yang seperti itu saudara.
kalau ada pun dia berhak mendapat julukan manusia paling mulia dunia dan ahirat karena hidup serba ada sempurna bahagia, tak pernah sekalipun merasa sedih dan susah kemudian mati dalam keadaan masuk surga, luar biasa saudara, mana ada orang yang tidak mau seperti ini semua manusia pasti menginginkannya tapi kenyataan adalah terbalik, mereka yang terlalu kenyang dengan kesenangan dunia akan menjadi keras hatinya, kalau sudah keras hatinya dia gemar maksiat dan tidak segan merampas hak orang lain, bersikap sombong dan semena mena dengan yang lemah dan hidup menderita, semakin kaya kadang manusia itu semakin pelit dan seenaknya dengan mereka yang statusnya kurang mampu.
Mana mungkin orang seperti ini masuk surga sementara surga? dikhususkan bagi mereka yang sabar, bertakwa dan berahlaq mulia, kebanyakan penghuni surga adalah orang miskin yang teraniaya kata rasulullah saw, karena mereka kenyang dengan penderitaan dunia sehingga hatinya menjadi lembut dan peka hatinya, karena hidupnya tidak disibukkan oleh dunia sehingga banyak waktu dia luangkan untuk mengingat Allah SWT. Sementara mereka yang berharta mereka akan sibuk dengan aktivitas duniawi yang menutupi mata hati akan datangnya kematian. Lebih buruk ketika ia dijemput malaikat maut dalam keadaan kufur lalai akan nikmat Allah SWT malah digunakan untuk hal yang maksiat dan sia-sia, Siksa kubur tentu menantinya dan nerakapun mengintainya malaikat penjaga neraka mengawasi dan mengancamnya.Naudzubillah
Apakah anda tidak melihat kejadian berita dan peristiwa sekarang ini yang mereka itu adalah artis-artis dan pejabat yang hidupnya serba ada, mereka malah gunakan untuk pesta pora maksiat hura hura mengkonsumsi sabu sabu narkoba tempat pelarian kehidupan mereka bukannya masjid tapi tempat hiburan malam semacam diskotik maupun kafe yang didalamnya terdapat minuman keras dan wanita wanita tuna susila. Kenapa mereka malah seperti itu, itu karena mereka merasa kesulitan dalam hidup dan frustasi tapi tidak mengenal Allah sehingga pelarian mereka adalah hal hal yang berbau dosa dan maksiat, akan tetapi apakah pelariannya itu mampu mgnobati hati mereka yang gersang tentu saja tidak karena hati yang gersang obatnya adalah mengingat Allah SWT atau dzikir dan mengingat hari akhir dan segala kejadiannya dialam sana kelak.
Bagi orang yang beriman tentu segala kesulitan ada hikmah dan maknanya. Sakit dapat menjadi penghapus dosa dan penambah pahala. Usaha bangkrut dapat menjadi penguat mental untuk bangkit untuk keberuntungan yang lebih besar. Begitu juga hukuman adalah pintu taubat agar kelak menjadi hamba yang lebih waspada dan banyak beramal.
SOLUSI ISLAM MENGATASI KESULITAN HIDUP
Pertama, Pasrahkan semua kepada Allah SWT dan berdoa kepada-Nya.
Kita ingat ucapan dan doa Nabi Ayub saat ditimpa sakit berat yang menyedihkan, harta habis dan dihinakan, ditinggal sendirian oleh teman, kerabat, serta sanak keluarga. Istrinya pun hengkang. Beliau berkata,
“Sungguh aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang” (QS AL Anbiyaa 83).
“Wa anta arhamur roohimiin” Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang !. Ini adalah kalimat yang menghidupkan cahaya lampu di kegelapan malam. Menjadi pengangkat harkat dari jurang yang dalam. Menjadi penuntun langkah kaki yang terseok-seok dan jatuh bangun. Allah lah pemberi jalan, bukan yang lain.
“Wa anta arhamur roohimiin” Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang !. Ini adalah kalimat yang menghidupkan cahaya lampu di kegelapan malam. Menjadi pengangkat harkat dari jurang yang dalam. Menjadi penuntun langkah kaki yang terseok-seok dan jatuh bangun. Allah lah pemberi jalan, bukan yang lain.
“Adakah yang lain yang mengabulkan permohonan orang yang ditimpa kesulitan ketika berdoa, meghilangkan keburukan, dan menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi? Adakah Tuhan selain Allah? Sedikit sekali yang ingat” (QS An Naml 62).
Kedua, Berprasangka positif tetap optimis dengan kehendakNya dan Ihtiar jangan menyerah
Sesulit apapun yang dirasakan, prasangka kepada Allah harus tetap positif, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Diawali dengan prasangka baik terhadap apa yang menimpa kita, dilanjutkan dengan kesungguhan berikhtiar di jalan-Nya, insya Allah ada jalan.
“Barangsiapa bersungguh-sungguh (berikhtiar) dijalan Kami, maka Kami akan tunjukan jalan-jalan-Nya dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik”(QS Al Ankabuut 69).
sebuah kisah Dari Al Fudhail bin Iyadl, syaikhul Haram Al Makki, ia berkata
“Barangsiapa bersungguh-sungguh (berikhtiar) dijalan Kami, maka Kami akan tunjukan jalan-jalan-Nya dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik”(QS Al Ankabuut 69).
sebuah kisah Dari Al Fudhail bin Iyadl, syaikhul Haram Al Makki, ia berkata
ada keluarga yang terhimpit kesulitan hidup menjual alat tenun barang berharga terakhir milik mereka. Suaminya sepulang menjual barang seharga satu dirham tersebut bertemu dengan dua orang yang sedang bertengkar hebat. Ketika ia bertanya “Ada apa?” Orang menyampaikan bahwa keduanya sedang memperebutkan uang satu dirham! Maka ia berikan uang hasil penjualan alat tenunnya. Kini ia tak memiliki apa-apa lagi. Sesampai di rumah dikabarkan kepada istrinya peristiwa yang terjadi. Meski kecewa tapi istrinya memahami dan bersabar. Dikumpulkan perkakas rumah tangga sederhana yang masih tersisa, lalu dibawa suaminya untuk dijual kembali, ternyata kemana-mana tidak laku.
Kemudian ia berpapasan dengan laki-laki yang membawa ikan yang menebar bau busuk. Orang itu berkata kepadanya, “Engkau membawa sesuatu yang tak laku demikian juga dengan aku, maukah kita bertukar barang dagangan?” Lalu iya mengiyakan.
Sesampai dirumah, diminta istrinya untuk bertawakal kepada Allah dan segera memasak. “Istriku, segera masaklah ikan busuk ini, kita hampir tak berdaya karena lapar!”
Namun apa yang terjadi ketika istrinya membelah ikan tersebut, dari perutnya keluar benda yang ternyata itu adalah mutiara. Dibawanya ke tempat kawannya seorang pedagang perhiasan, ternyata kawannya tersebut berani membeli mutiara itu dengan harga empat puluh ribu dirham!.
Ketiga, Memohonlah kepada Allah dengan sungguh- sungguh di sepertiga malam terahir
Kemudian ia berpapasan dengan laki-laki yang membawa ikan yang menebar bau busuk. Orang itu berkata kepadanya, “Engkau membawa sesuatu yang tak laku demikian juga dengan aku, maukah kita bertukar barang dagangan?” Lalu iya mengiyakan.
Sesampai dirumah, diminta istrinya untuk bertawakal kepada Allah dan segera memasak. “Istriku, segera masaklah ikan busuk ini, kita hampir tak berdaya karena lapar!”
Namun apa yang terjadi ketika istrinya membelah ikan tersebut, dari perutnya keluar benda yang ternyata itu adalah mutiara. Dibawanya ke tempat kawannya seorang pedagang perhiasan, ternyata kawannya tersebut berani membeli mutiara itu dengan harga empat puluh ribu dirham!.
Ketiga, Memohonlah kepada Allah dengan sungguh- sungguh di sepertiga malam terahir
Nabi Bersabda :
“Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, dan jika kamu memohon pertolongan, memohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR Tirmidzi)
Siapa lagi yang dapat menolong kita ketika kita sedang mengalami kesusahan siapa lagi kalau bukan Allah SWT, orang orang yang tidak mengenal Allah SWT selalu merasa sendirian ketika kesusahan, segala bebannya seakan-akan ditanggung sendirian, ahirnya ia frustasi kalau sudah akut dia stress sampai bunuh diri hanya karena terlilit hutang misalnya. Atau diantara kita ada yang kesulitan mencari pasangan hidup, kesana kemari mencari calon pendamping idaman tidak ada yang cocok bahkan ketika kita merasa dihianati diingkari janji oleh calon semisal pembatalan akad nikah dan sebagainya, maka ia akan frustasi seumur hidup jika tidak memasrahkan semuanya kepada Allah tetaplah optimis kepada ketentuan Allah SWT jika kita tidak mendapatkan sesuatu yang baik maka yakinlah Allah SWT akan mengganti sesuatu itu yang lebih baik lagi, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah, apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambaNya adalah sesuatu yang terbaik buat dirinya asalkan ia mau berusaha mendapatkannya dengan ihtiar, tidak putus asa dan iringi dengan doa dan sholat malam.
Allah SWT berfirman :
“Dan memohonlah pertolongan melalui kesabaran dan shalat. Sesungguhnya hal itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusu'.” (QS. Al-Baqarah : 45)
memang manusia didunia ini tak ada yang jalan hidupnya selalu mulus, oleh karena itu kita diwajibkan memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT saja, tak ada satu mahluk pun mampu menolong kita ketika Allah menghendaki kesulitan, dan tak ada satu mahluk pun mampu menyulitkan kita ketika Allah menghendaki kemudahan bagi kita. Tiada dan upaya melainkan dari Allah semata. Jangan menyerah dengan keadaan, memohonlah kepada Allah pada waktu sholat malam atau tahajud, karena Dia la sebaik-baik penolong.
Terakhir mungkin sebuah syair dari maher zain ini dapat menginspirasi kita
Wallahu ‘alam
Sumber “ dari berbagai sumber”
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah