1100 Hadits Terpilih
Dr. Muhammad Faiz Almath
Penerbit: Gema Insani Press, 1991
PERPUSTAKAAN ASHABUL MUSLIMIN @ 2021
Alhamdulillahirabbilalamin,
washolawatuassalamu ala rasulillahi ajmain
berkat rahmat serta hidayahNya kami dapat menyusun kompilasi artikel 1001
hadits yang dikarang oleh Dr. Muhammad Faiz Almath terbitan gema insani press
yang kami kutip dari software hadits web 3.0 karya bapak sofyan efendi. semoga
menjadi amal jariyah yang bersangkutan diakhirat kelak amin.
Seruan dan Peringatan Allah Ta'ala
1. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza
wajalla berfirman, "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia
berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun
mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa "Allah tidak akan
menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan".
Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada
mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah dengan berkata,
"Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa yang bergantung
kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan
tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)
2. Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah
Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku. Aku
mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu membenciKu dengan berbuat
maksiat-maksiat. Kebajikan kuturunkan kepadamu dan kejahatan-kejahatanmu naik
kepada-Ku. Selamanya malaikat yang mulia datang melapor tentang kamu tiap siang
dan malam dengan amal-amalmu yang buruk. Tetapi hai anak Adam, jika kamu
mendengar perilakumu dari orang lain dan kamu tidak tahu siapa yang disifatkan
pasti kamu akan cepat membencinya." (Ar-Rafii dan Ar-Rabii').
3. Anak Adam mengganggu Aku, mencaci-maki jaman (masa), dan Akulah jaman. Aku
yang menggilirkan malam dan siang. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) : "Kebesaran (kesombongan
atau kecongkakan) pakaianKu dan keagungan adalah sarungKu. Barangsiapa merampas
salah satu (dari keduanya) Aku lempar dia ke neraka (jahanam)." (HR. Abu
Dawud)
5. Berbaik sangka terhadap Allah termasuk
ibadah yang baik. (HR. Abu Dawud)
6. Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu.
Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan
melaksanakan hak-hak nama-nama itu). ( HR. Bukhari)
7. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, Aku
menyuruhmu tetapi kamu berpaling, dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak
mengindahkan, dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah
berani, dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku. Wahai orang yang
esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya, dan bila diseru oleh Yang
Maha Besar (Allah) dia berpaling dan mengesampingkan, ketahuilah, apabila kamu
minta Aku memberimu, jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, dan apabila kamu
sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika
kamu mendatangiKu Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni
(dosa-dosa)mu, dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR.
Tirmidzi dan Al Hakim)
Perihal Nabi-Nabi dan
Rasul-Rasul
1. Tiada Allah mengutus seorang nabi kecuali
pasti dia penggembala domba. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Kami (para nabi) tidak diwarisi (meninggalkan warisan). Apa yang kami
tinggalkan adalah sodaqoh (untuk umat). (HR. Bukhari)
3. Sesungguhnya Allah mengharamkan (mencegah)
bumi makan jasad nabi-nabi. (HR. Al Hakim)
4. Sesungguhnya tidak layak bagi seorang nabi memasuki rumah yang mewah. (HR.
Ibnu Hibban)
5. Isa bin Maryam melihat sendiri seorang
yang mencuri, lalu Isa 'Alaihissalam berkata kepada orang itu, "Kamu
mencuri." Tapi pencuri itu menjawab, "Tidak, demi Allah yang tiada
Tuhan kecuali Dia." Isa lalu berkata lagi, "Aku beriman kepada Allah
dan mendustakan mataku sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Muhammad Rasulullah
Saw
1. Rasulullah Saw bersabda: "Aku
kesayangan Allah (dan tidak congkak). Aku membawa panji "PUJIAN" pada
hari kiamat, di bawahnya Adam dan yang sesudahnya (dan tidak congkak). Aku yang
pertama pemberi syafa'at dan yang diterima syafaatnya pada hari kiamat (dan
tidak congkak). Aku yang pertama menggerakkan pintu surga dan Allah membukanya
untukku dan aku dimasukkanNya bersama-sama orang-orang beriman yang fakir (dan
tidak congkak). Dan Aku lah paling mulia dari kalangan terdahulu dan
terbelakang di sisi Allah (dan tidak congkak)." (HR. Tirmidzi)
2. Ketika Aisyah Ra ditanya tentang akhlak
Rasulullah Saw, maka dia menjawab, "Akhlaknya adalah Al Qur'an." (HR.
Abu Dawud dan Muslim)
3. Aku penutup para nabi. Tidak ada nabi lagi sesudah aku. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
4. Aku diberi (oleh Allah) hikmah-hikmah yang banyak dalam ucapan-ucapan yang
sedikit. (Maksudnya, ucapan-ucapan beliau singkat tetapi mengandung makna yang
luas dan dalam). (HR. Ahmad)
5. Kepada Rasulullah Saw disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi
beliau menjawab: "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi
sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat." (HR. Bukhari dan
Muslim)
6. Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, "Aku membantu rumah
tangga Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah beliau mengeluh
"Ah" terhadapku dan belum pernah beliau menegur, "kenapa kamu
lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini." (HR. Ahmad)
7. Rasulullah Saw melakukan shalat malam
sehingga kedua kakinya bengkak. Beliau juga tidak senang bila ada orang
berjalan di belakangnya. (Artinya, tidak sejajar dan berjalan di belakangnya
dengan maksud untuk menghormati beliau.) (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Anas Ra berkata, "Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling
dermawan (murah tangan), dan paling berani". (HR. Ahmad)
9. Tiada seorang beriman hingga aku lebih dicintai dari ayahnya, anaknya, dan
seluruh manusia. (HR. Bukhari)
10. Aku Muhammad dan Ahmad (terpuji), yang dihormati, yang menghimpun manusia,
nabi (penyeru) taubat, dan nabi (penyebar) rahmat. (HR. Muslim)
Ketinggian Al-Qur'an
1. Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara.
Kalian tidak akan sesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al
Qur'an) dan sunnah Rasulullah Saw. (HR. Muslim)
2. Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat
kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah
akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al
Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.
3. Apabila seorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al
Qur'an. (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)
4. Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan
bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan
terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. (HR.
Bukhari)
6. Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikitpun dari Al Qur'an ibarat rumah
yang bobrok. (Mashabih Assunnah)
7. Barangsiapa mengulas Al Qur'an tanpa ilmu pengetahuan maka bersiaplah
menduduki neraka. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Maksud hadits ini adalah menterjemah, menafsirkan atau menguraikan Al Qur'an
hanya dengan akal pikirannya sendiri tanpa panduan dari hadits Rasulullah,
panduan dari para sahabat dan ulama yang shaleh, serta tanpa akal dan naqal
yang benar.
8. Barangsiapa menguraikan Al Qur'an dengan akal pikirannya sendiri dan benar,
maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR. Ahmad)
9. Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu pahala dan
satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Tirmidzi)
Larangan Mencaci
Sahabat-Sahabat Rasulullah Saw
1. Janganlah kamu mencaci-maki
sahabat-sahabatku. Kalau ada orang yang menafkahkan emas sebesar gunung Uhud,
tidak akan mencapai satu cupak[1]atau separonya dari
yang telah mereka infakkan. (Mashabih Assunnah)
2. Sahabat-sahabatku ibarat bintang-bintang.
Barangsiapa menelusuri salah satunya dia mendapat petunjuk jalan. (Ad-daarami)
Perintah Berpegang Pada Ad-Diin-Nya
1. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada
seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya. Bertindaklah tepat,
lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan
malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)
2. Tiada manusia mengabaikan sesuatu dari urusan agama untuk kepentingan
keduniaan mereka, kecuali Allah menimbulkan bagi mereka perkara-perkara yang
lebih membahayakan mereka. (HR. Ahmad)
3. Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat
ini pada penghujung tiap seratus tahun orang yang memperbaharui (ajaran) agama
mereka. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
4. Akan datang satu masa, hati seorang mukmin cair sebagaimana cairnya timah
dalam api disebabkan melihat bala dan peristiwa yang merugikan agamanya tetapi
dia tidak mampu merubahnya. (Aththusi)
5. Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak dan jangan sampai timbul
dalam dirimu kejenuhan beribadah kepada Robbmu. (HR. Al-Baihaqi)
6. Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu. (HR Asysyihaab)
7. Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan kesalahan (yang tidak
disengaja), lupa dan terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka. (HR. Ath
Thobari)
8. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk diampuni dan kembali kepada jalan
Allah yang telah Allah tangguhkan ajalnya sehingga dia sudah mencapai usia enam
puluh tahun. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Jadi bila sudah mencapai usia 60 tahun dan belum mau bertobat atas perbuatan
dosanya maka tidak ada lagi alasan baginya pada saat menghadapi perhitungan
Allah.
9. Allah menyukai akan rukhsah-rukhsah-Nya[1] diterima dan
diamalkan sebagaimana seorang hamba menyukai pengampunan-Nya. (HR. Ath Thobari)
10. Sesungguhnya Allah akan mendukung (mengokohkan) agama ini (Islam) dengan
perantaraan seorang yang durhaka. (Mutafaq'alaih)
Catatan Kaki:
[1] Rukshah artinya
dispensasi dan keringanan-keringanan dari Allah, seperti shalat Qoshar dan
berbuka (tidak puasa) bagi musafir.
Islam - Iman - Ihsan
1. Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para
sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami
seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak
tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia
langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki
Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah
Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu
Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan
kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya
lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab,
"Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya."
Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan."
Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya
walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia
bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)."
Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang
tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita
melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang,
melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung
bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu
Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang
yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya
lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril
datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
2. Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur. (HR.
Al-Baihaqi)
3. Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu
menyertaimu dimanapun kamu berada. (HR. Ath Thobari)
4. Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang
Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah
Saw menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian
berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
5. Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu
merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan
mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Ketahuilah, apa yang luput dari kamu
adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu dan apa yang akan mengenaimu pasti
tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai
dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan dan datangnya
kesulitan bersamaan dengan kemudahan. (HR. Tirmidzi)
6. Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang
kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya
kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing
(aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan
kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)
7. Umat terdahulu selamat (jaya) karena
teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat terakhir kelak akan binasa karena
kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita kosong." (Ibnu Abi Ad-Dunia)
8. Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak
mengkafirkan orang yang mengucapkan "Laailaaha illallah" karena suatu
dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu
perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai
pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh
kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada
takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
9. Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya
(atapnya) adalah berjihad. (HR. Tirmidzi)
10. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus
hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)
Keistimewaan Muslimin
dan Mukminin
1. Tidak ada orang yang lebih mulia di sisi
Allah dari seorang mukmin. (HR. Ath-Thabrani)
2. Umatku (umat Muhammad) ibarat air hujan, tidak diketahui mana yang lebih
baik awalnya atau akhirnya. (Mashabih Assunnah)
3. Sesungguhnya di kalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan
sesuatu maka Allah akan menerimanya (mengabulkannya). (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan
nur Allah." (HR. Tirmidzi dan Ath-Thabrani)
5. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi
(musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa
gembira, tetapi apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk
umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya,
makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila
berkata tidak benar (tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan (bersedih dengan)
keburukannya maka dia adalah seorang mukmin. (HR. Al Hakim)
7. Akan ada suatu umat dari umatku yang masih
tetap melaksanakan perintah Allah, maka tidak akan membahayakan mereka
orang-orang yang mengecewakan dan menentangnya dan sampai tiba ketentuan Allah
mereka tetap dalam penderitaan tersebut. (HR. Al Hakim)
8. Orang yang shaleh selalu mendapat
tekanan-tekanan. (HR. Al Hakim)
9. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak
kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara
seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam
hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya atau
mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila sakit; (6)
melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia
wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
10. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan
kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak
diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu
Ya'la)
11. Mencaci-maki seorang mukmin adalah suatu
kejahatan, dan memeranginya adalah suatu kekufuran. (HR. Muslim)
12. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila
memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia
memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal
walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)
13. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan.
Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan
jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah
berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan
begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang
dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya." Ketahuilah, sesungguhnya ucapan:
"andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya)
karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)
14. Seorang muslim ialah yang menyelamatkan
kaum muslimin (lainnya) dari (kejahatan) lidah dan tangannya. Seorang mukmin
ialah yang dipercaya oleh kaum beriman terhadap jiwa dan harta mereka, dan
seorang muhajir ialah yang berhijrah meninggalkan dan menjauhi keburukan
(kejahatan). (HR. Ahmad)
15. Seorang mukmin tidak akan digigit dua
kali dari lobang yang satu (sama). (Mutafaq'alaih)
16. Tidak halal bagi seorang muslim
menakut-nakuti saudaranya yang muslim. (HR. Abu Dawud)
17. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan
yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)
Keutamaan Mempelajari
Fiqih dan Ilmu Agama
1. Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi
seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh
ilmu hanya dengan belajar. (HR. Bukhari)
2. Para ulama fiqih adalah pelaksana amanat
para rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda
tersebut, para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa arti memasuki
(bidang) dunia?" Beliau menjawab, "Mengekor kepada penguasa dan kalau
mereka melakukan seperti itu maka hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan
agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw bersabda : "Ya Allah,
rahmatilah khalifah-khalifahku." Para sahabat lalu bertanya, "Ya
Rasulullah, siapakah khalifah-khalifahmu?" Beliau menjawab,
"Orang-orang yang datang sesudahku mengulang-ulang pelajaran hadits-hadits
dan sunahku dan mengajarkannya kepada orang-orang sesudahku." (HR.
Ar-Ridha)
Hari Kiamat dan Hisab
1. Seorang Arab Badui bertanya,
"Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila
amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi,
"Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
2. Mendekati kiamat akan terjadi
fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang
yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang
pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual
agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)
3. Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah
berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)
4. Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata,
"Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia
ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya).
(HR Bukhari)
5. Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang
tuanya, banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat
(mulia) menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang tua serta orang
jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia. (HR. Asysyihaab).
6. Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut :
"Allah, Allah." (HR. Muslim)
7. Belum akan datang kiamat sehingga seorang
membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)
8. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan
memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)
9. Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu
terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina
dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang
sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)
10. Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan
bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
11. Belum akan tiba kiamat sehingga
merajalela 'Alharju'. Para sahabat lalu bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya
Rasulullah?" Lalu beliau menjawab,"Pembunuhan... pembunuhan..."
(HR. Ahmad)
12. Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika
terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak
bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
13. Belum akan tiba kiamat sehingga harta
banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada
yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau
dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim)
14. Tibanya kiamat atas makhluk-makhluk yang
jahat. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang
ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.
15. Saat akan tiba kiamat, jaman saling
mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu
seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu
dengan api. (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Jika kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil
per jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas
kali bahkan lebih.
16. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan
telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan
keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan
tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat
diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim)
17. Belum akan tiba kiamat sehingga kaum
muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan
mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon
berkata, "Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di
belakang saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon "Gharqad" yang
tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad)
18. Orang-orang ahli (Laailaaha illallah) tidak akan mengalami kesepian tatkala
wafat, saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku melihat mereka
ketika dibangkitkan (pada tiupan sangkakala yang kedua). Mereka sedang
menyingkirkan tanah (pasir) dari kepala mereka seraya berkata,
"Alhamdulillah, yang telah menghilangkan duka-cita dari kami." (HR.
Abu Ya'la)
19. Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat dan
tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan perempuan
saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw menjawab, "Pada saat itu
segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan (mengindahkan)
hal itu." (Mutafaq'alaih)
20. Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala)
dan kejahatan-kejahatan (dosa) seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila
masih tersisa kebaikan (pahala) itu Allah akan melapangkannya untuk masuk
surga. (HR. Bukhari)
21. Seorang anak Adam sebelum menggerakkan
kakinya pada hari kiamat akan ditanya tentang lima perkara: (1) Tentang
umurnya, untuk apa dihabiskannya; (2) Tentang masa mudanya, apa yang telah
dilakukannya; (3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan (4) dalam
hal apa dia membelanjakannya; (5) dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan.
(HR. Ahmad)
22. Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas
bertanya tentang sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya
Rasulullah?" Rasulullah lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali
dikarunia Allah dengan rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang
benar (baik)." (HR. Bukhari dan Muslim)
23. Yang pertama diadili antara manusia pada
hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)
Surga dan Neraka
1. Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak
disukai dan neraka dikelilingi oleh syahwat. (HR. Bukhari)
2. Aku menjenguk ke surga, aku dapati kebanyakan penghuninya orang-orang
fakir-miskin dan aku menjenguk ke neraka, aku dapati kebanyakan penghuninya
kaum wanita. (HR. Ahmad)
3. Tiada sesuatu yang disesali oleh penghuni
surga kecuali satu jam yang mereka lewatkan (di dunia) tanpa mereka gunakan
untuk berzikir kepada Allah Azza wajalla. (HR. Ad-Dailami)
4.Aku (Rasulullah Saw) bertemu (nabi) Ibrahim
ketika Isra'. Dia berkata, "Ya Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu
dan beritahukan mereka: "Sesungguhnya surga itu baik lahannya, tawar
airnya, lembah-lembahnya datar dan tanamannya: 'Subhanallah walhamdulillah
walailaha illallah wallahu akbar'." [hadits ini tidak dituliskan siapa
yang meriwayatkannya, karena itu saya sertakan teks arabnya]
5. Tidak ada di surga sesuatu yang sama
seperti yang ada di dunia kecuali nama-nama orang. (Ath-Thabrani)
6. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah Swt
berfirman: "Aku menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh apa-apa yang
belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan belum pernah
terlintas dalam benak manusia. Oleh karena itu bacalah kalau kamu suka ayat:
'Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As-Sajdah: 17)."
(Mutafaq'alaih)
7. Penghuni neraka ialah orang yang buruk
perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap
orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga
ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
8. Azab yang paling ringan di neraka pada
hari kiamat ialah dua butir bara api di kedua telapak kakinya yang dapat
merebus otak. (HR. Tirmidzi)
9. Api anak Adam yang biasa dipakai untuk
memasak adalah bagian dari tujuh puluh bagian api neraka. (Artinya, panas di
neraka 70 kali lipat panas api di dunia). (HR. Bukhari)
10. Nabi Saw masuk surga, orang yang mati
syahid, anak yang belum dewasa (baligh) dan anak perempuan kecil yang dikubur
hidup-hidup masuk surga juga. (HR. Abu Dawud)
Sunnah-Sunnah Yang
Utama
1. Orang yang berpegangan kepada sunahku pada
saat umatku dilanda kerusakan maka pahalanya seperti seorang syahid. (HR.
Ath-Thabrani)
2. Barangsiapa dikaruniai Allah kenikmatan
hendaklah dia bertahmid (memuji) kepada Allah, dan barangsiapa merasa
diperlambat rezekinya hendaklah dia beristighfar kepada Allah. Barangsiapa
dilanda kesusahan dalam suatu masalah hendaklah mengucapkan "Laa
haula walaa quwwata illaa illaahil'aliyyil'adzhim." (Tiada daya dan tiada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Agung)" (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Orang yang cerdik ialah orang yang dapat
menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah
ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah.
(HR. Abu Dawud)
4. Angin adalah dari kebaikan Allah yang
membawa rahmat dan azab, maka janganlah kamu mencaci-makinya. Mohonlah kepada
Allah limpahan kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.
(HR. Bukhari)
5. Rasulullah Saw melarang bernazar dengan
sabdanya : "Sesungguhnya itu (nazar) tidak dapat menolak sedikitpun dari
takdir dan hanya penarikan uang dari orang bakhil." (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Orang bakhil tidak bisa ditarik uangnya dengan rela hati, tetapi dimungkinkan
melalui nazar.
6. Anas Ra berkata,"Kami bertanya kepada
Rasulullah Saw, "Bila berjumpa sahabat (saudara seiman) apakah kita saling
membungkuk?" Nabi Saw menjawab, "Tidak usah." Kami bertanya
lagi, "Apakah berpelukan satu sama lain?" Nabi menjawab, "Tidak,
tetapi cukup dengan saling bersalaman." (HR. Ibnu Majah)
7. Rasulullah Saw melarang kami mengenakan
pakaian dari sutera, memakai cincin emas dan minum dengan tempat yang biasa
dipakai untuk minum arak (seperti kendi). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah)
diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai
pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat
suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria (muslimin). Khusus
untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim)
yang umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan
pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh
Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
8. Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya (yang adil atau tidak
berlebih-lebihan). (HR. Al-Baihaqi)
9. Allah tidak menyukai pria yang bersuara
keras (tinggi), tetapi Allah suka kepada yang bersuara lembut. (HR. Al-Baihaqi)
10. Sesungguhnya Allah Ta'ala indah dan suka
kepada keindahan. Allah suka melihat tanda-tanda kenikmatannya pada diri hambaNya,
membenci kemelaratan dan yang berlagak melarat. (HR. Muslim)
11. Bersenda-guraulah dan bermain-mainlah.
Sesungguhnya aku tidak suka kalau terjadi kekerasan dalam agamamu. (HR.
Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang dimaksud, agar dalam beragama kita bersikap luwes dan tidak kaku.
12. Laksanakan urusan-urusanmu dengan
dirahasiakan. Sesungguhnya banyak orang menaruh dengki kepada orang yang
memperoleh kenikmatan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
13. "Hiburlah hatimu pada saat-saat
tertentu." (maksudnya, adalah hiburan yang tidak melanggar norma agama dan
akhlak). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
14. Tidak kecewa orang yang istikharah
(memohon pilihan yang lebih baik dari Allah), tidak menyesal orang yang
bermusyawarah dan tidak akan melarat orang yang hidup hemat. (Ath-Thabrani).
15. Orang yang paling dekat dengan Allah
ialah yang memulai memberi salam. (Abu Dawud)
16. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Kamu
tidak dapat masuk surga kecuali harus beriman dan tidak beriman kecuali harus
saling menyayangi. Maukah aku tunjukkan sesuatu bila kamu lakukan niscaya kamu
saling berkasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu. (HR. Muslim)
17. Janganlah kamu berbaring dan meletakkan
kaki yang satu di atas yang satu lagi. (HR. Muslim)
18. Rasulullah Saw bila menerima berita yang
menggembirakan, beliau sujud syukur kepada Allah 'Azza wajalla. (HR. Al Hakim)
19. Demi Allah, aku ini orang yang paling
takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan
berbuka, aku shalat dan tidur, dan aku mengawini wanita- wanita. Barangsiapa
mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku. (Mutafaq'alaih)
20. Jangan membiarkan api tetap menyala di
rumahmu selama kamu tidur. (HR. Bukhari)
21. Sesungguhnya Assalaam nama dari nama-nama
Allah Ta'ala diletakkan di bumi, maka sebarkanlan ucapan "Assalaam"
di antara kamu. (HR. Bukhari)
22. Rasulullah Saw melarang orang makan atau
minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
23. Sesungguhnya Allah Tunggal (Esa) dan suka
kepada yang ganjil (bilangan yang tidak genap). (HR. Tirmidzi).
24. Pakaian untukmu yang terbaik ialah yang
berwarna putih, maka pakailah dan juga untuk mengkafani mayit-mayitmu.
(Ath-Thahawi)
25. Rasulullah Saw apabila bersin, beliau
menutup wajahnya dengan tangan atau dengan bajunya dan mengecilkan
(merendahkan) suaranya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
26. Sesungguhnya Allah pemalu dan suka
merahasiakan. jika kamu akan mandi hendaklah menutupinya (bertabir) dengan
sesuatu. (Abu Dawud)
27. Rasulullah Saw menyukai mendahulukan yang
kanan dalam segala hal, meskipun waktu berjalan dan ketika memakai sandal. (HR.
Ibnu Hibban)
28. Perlahan-lahan dalam segala hal adalah
baik, kecuali dalam amalan untuk akhirat. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
29. Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa
kepada Allah 'Azza wajalla, agar mendengar, taat dan patuh meskipun pemimpinmu
seorang budak. Barangsiapa hidup panjang umur dari kamu maka dia akan melihat
banyak silang-sengketa. Berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah-sunnah
khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk dan hidayah (sesudahku). Gigitlah
kuat-kuat dengan gigi gerahammu. Waspadalah terhadap ciptaan
persoalan-persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah mengandung kesesatan. (HR.
Tirmidzi)
Bid'ah dan Kesesatan
1. Barangsiapa menimbulkan sesuatu yang baru
dalam urusan (agama) kita yang bukan dari ajarannya maka tertolak. (HR.
Bukhari)
2. Sesungguhnya ucapan yang paling benar
adalah Kitabullah, dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad,
sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang
diada-adakan adalah bid'ah, dan tiap bid'ah adalah sesat, dan tiap kesesatan
(menjurus) ke neraka. (HR. Muslim)
3. Dua golongan dari umatku yang tidak punya
bagian dalam Islam adalah kaum Jabariyah dan kaum Kadariyah. (HR. Ahmad)
4. Apabila kamu melihat orang-orang yang ragu
dalam agamanya dan ahli bid'ah sesudah aku (Rasulullah Saw) tiada maka
tunjukkanlah sikap menjauh (bebas) dari mereka. Perbanyaklah lontaran cerca dan
kata tentang mereka dan kasusnya. Dustakanlah mereka agar mereka tidak makin
merusak (citra) Islam. Waspadai pula orang-orang yang dikhawatirkan meniru-niru
bid'ah mereka. Dengan demikian Allah akan mencatat bagimu pahala dan akan
meningkatkan derajat kamu di akhirat. (HR. Ath-Thahawi)
5. Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang
sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau
mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas
bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani." (HR. Bukhari)
6. Tiga perkara yang aku takuti akan menimpa
umatku setelah aku tiada: kesesatan sesudah memperoleh pengetahuan,
fitnah-fitnah yang menyesatkan, dan syahwat perut serta seks. (Ar-Ridha)
7. Barangsiapa menipu umatku maka baginya
laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya
Rasulullah, apakah pengertian tipuan umatmu itu?" Beliau menjawab,
"Mengada-adakan amalan bid'ah, lalu melibatkan orang-orang
kepadanya." (HR. Daruquthin dari Anas).
Maut dan Kematian
1. Kematian yang paling mulia ialah matinya
para syuhada. (Asysyihaab)
2. Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam
dari apa yang diciptakan Allah lebih berat daripada kematian. Baginya kematian
lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya. (HR. Ahmad)
3. Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang
hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan
diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Dia mati dengan mudah dan ringan pada saat sakaratul maut.
4. Janganlah seorang mati kecuali dia dalam
keadaan berbaik sangka terhadap Allah. (HR. Muslim)
5. Janganlah ada orang yang menginginkan mati
karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia
cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik
bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku." (HR. Bukhari)
6. Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan
keyakinan sebagai kekayaan. (HR. Ath-Thabrani)
7. Mati mendadak suatu kesenangan bagi
seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Artinya, seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi
maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.
8. Tuntunlah orang yang menjelang wafat dengan
ucapan Laailaaha illallah (maksudnya, agar dia mau meniru mengucapkannya). (HR.
Muslim)
9. Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang
beriman kepada Allah dan hari akhir berkabung atas suatu kematian lebih dari
tiga malam, kecuali terhadap kematian suaminya, maka masa berkabungnya empat
bulan dan sepuluh hari. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Kematian ayah, ibu, saudara dan yang lain selain suaminya, masa berkabungnya
tidak boleh melebihi tiga hari.
10. Seorang sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah, jenazah orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu
berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah. Sesungguhnya
kamu berdiri bukanlah untuk menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang
merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)
11. Ada tiga perkara yang mengikuti mayit
sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Yang dua kembali dan
yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya,
sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Seorang mayit dalam kuburnya seperti
orang tenggelam yang sedang minta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu,
anak dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya baginya lebih
disukai dari dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah 'Azza wajalla
menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung-gunung. Adapun
hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah mohon istighfar
kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka. (HR. Ad-Dailami)
13. Allah mencatat ihsan (kebaikan) atas
segala sesuatu. Apabila kamu membunuh hewan maka bunuhlah dengan cara yang baik
dan jika kamu menyembelihnya sembelihlah dengan baik. Asahlah tajam pisau
potong dan ringankan hewan potongnya. (HR. Muslim)
14. Janganlah kamu mengagumi amal seorang
sehingga kamu dapat menyaksikan hasil akhir kerjanya (amalnya). (HR. Aththusi
dan Ath-Thabrani)
15. Apabila seorang muslim wafat dan
jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak bersyirik kepada Allah
maka Allah mengijinkan syafaat (pertolongan) oleh mereka baginya (si mayit).
(HR. Abu Dawud)
16. Percepatlah menghantar jenazah ke
kuburnya. Bila dia seorang yang shaleh maka kebaikanlah yang kamu hantarkan
kepadanya dan bila kebalikannya, maka sesuatu keburukan yang kamu tanggalkan
dari beban lehermu. (HR. Bukhari)
17. Seorang mayit dapat disiksa (kubur)
disebabkan tangisan keluarganya. (Mashabih Assunnah)
Penjelasan:
Hal tersebut terjadi bila keluarganya menangisi mayit dengan berlebih-lebihan
dan berteriak-teriak. Menangisi dengan wajar dari anggota keluarga yang
ditinggalkan wafat sebenarnya dibolehkan dalam agama. Lalu kenapa si mayit yang
harus menanggung akibatnya? Ini disebabkan karena sebelum wafatnya dia tidak
pernah mengajarkan hal demikian.
18. Barangsiapa wafat pada hari Jum'at atau
pada malam Jum'at maka dia terpelihara dari fitnah (siksa) kubur. (Abu Ya'la)
19. Janganlah mengingat-ingat orang-orangmu
yang telah wafat, kecuali dengan menyebut-nyebut kebaikan mereka. (An-Nasaa'i)
20. Seorang sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi
Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka
kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur.
Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa.
Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR.
Ath-Thabrani)
Syuhada
1. Para syuhada di lembah (tepi) sungai dekat
pintu surga dalam bangunan berkubah berwarna hijau. Rezeki mereka datang dari
surga setiap pagi dan petang. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
2. Seorang yang mati syahid diberi enam perkara pada saat tetesan darah pertama
mengalir dari tubuhnya: semua dosanya diampuni (tertebus), diperlihatkan
tempatnya di surga, dikawinkan dengan bidadari, diamankan dari kesusahan
kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), diselamatkan dari siksa kubur dan
dihiasi dengan pakaian keimanan. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa tewas membela Ad Dien-Nya
(maka) matinya syahid. (HR. Asysyihaab)
4. Orang yang tewas melindungi keselamatan
hartanya mati syahid dan yang membela (kehormatan) keluarganya mati syahid dan
membela dirinya (kehormatan dan jiwanya) juga mati syahid. (HR. Ahmad)
5. Bagi Allah ada hamba-hamba yang dipelihara
dari pembunuhan. Umur mereka diperpanjang dengan amalan kebaikan-kebaikari.
Rezeki mereka ditingkatkan dan hidup mereka serba selamat. Nyawa mereka
direnggut dengan selamat di atas tempat tidurnya dan mereka diberi kedudukan
sebagai syuhada. (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa mencari mati syahid dengan
sungguh-sungguh maka akan Aku berikan kepadanya meskipun dia mati di atas
tempat tidurnya. (HR. Muslim)
7. Seorang yang mati syahid dapat memberi
syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
8. Apa yang dirasakan seorang syahid yang
terbunuh adalah seperti yang dirasakan seorang dari cubitan (gigitan serangga).
(Tirmidzi dan Ibnu Majah)
9. Pahlawan syuhada adalah Hamzah bin Abdul
Mutthalib dan orang yang menghadap penguasa yang zalim dan kejam untuk
menyuruhnya berlaku baik dan mencegahnya berbuat kejahatan lalu dia dibunuh
oleh penguasa. (HR. Al Hakim)
Sabda Nabi Saw
Tentang Kuburan
1. Tiada aku melihat sesuatu (yang buruk)
kecuali (pasti) kuburan lebih buruk daripadanya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
2. Jangan kamu shalat menghadap kuburan dan
jangan shalat di atas kuburan. (HR. Ath-Thabrani)
3. Rasulullah Saw melarang mengapur kuburan,
duduk-duduk di atas kuburan dan membina kuburan (dibangun dengan bata atau
dengan ubin, dll) tapi berupa unggukan tanah saja setinggi satu jengkal. (HR.
Muslim)
4. Allah melaknat orang-orang Yahudi dan
Nasrani karena menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat beribadah.
(HR. Bukhari)
Ibadah
1. Laksanakan segala apa yang diwajibkan
Allah, niscaya kamu menjadi orang yang paling bertakwa. (HR. Ath-Thabrani)
2. Laksanakan ibadah sesuai kemampuanmu.
Jangan membiasakan ibadah lalu meninggalkannya. (HR. Ad-Dailami)
Penjelasan:
Yang dimaksud ialah ibadah selain yang fardhu.
3. Amal (kebaikan) yang disukai Allah ialah
yang langgeng meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
4. Sebaik-baik ibadah ialah yang dirahasiakan
(tidak dipamerkan). (HR. Asysyihaab)
5. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits
Qudsi): "Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya
Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan.
Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak
menghindarkan kamu dari kemelaratan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Binasalah orang-orang yang
berlebih-lebihan dalam beribadah. (HR. Muslim)
Perintah Takut Kepada
Allah
1. Barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah
menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada
Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. (HR. Al-Baihaqi)
2. Dua mata yang diharamkan dari api neraka,
yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menjaga serta
mengawasi Islam dan umatnya dari (gangguan) kaum kafir. (HR. Bukhari)
3. Puncak kebijaksanaan ialah takut kepada
Allah. Sebaik-baik yang tertanam dalam hati adalah keyakinan. Keragu-raguan
(dalam beriman) termasuk kekufuran. Kepemudaan termasuk kelompok kegilaan
(radikal). Orang bahagia adalah yang dapat mengambil pelajaran dari (peristiwa)
orang lain, dan orang yang sengsara ialah yang sengsara sejak dalam kandungan
ibunya. Tiap perkara yang akan datang adalah dekat. (HR. Al-Baihaqi)
Keutamaan Do'a
1. Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya)
ibadah. (HR. Tirmidzi)
2. Do'a adalah senjata seorang mukmin dan
tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)
3. Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang
melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad dan Abu
Dawud)
Penjelasan:
Yakni berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin
dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal (haram).
4. Do'a seorang muslim untuk kawannya yang
tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)
5. Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk)
dirimu atau anak-anakmu atau pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu) atau
harta-bendamu, (karena khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan
dan terkabul pula do'amu. (Ibnu Khuzaimah)
6. Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu
apa do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw
menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum
salam)." (Mashabih Assunnah)
7. Do'a yang diucapkan antara azan dan iqomat
tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)
8. Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu
senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi):
"Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia)
maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa
memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat
derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku
merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni
dosa-dosanya." (Ar-Rabii')
9. Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa
sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang yang
dizalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan
dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku
akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada
Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
11. Apabila kamu berdo'a janganlah berkata,
"Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau
Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki."
Hendaklah kamu bermohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa
yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Hati manusia adalah kandungan rahasia dan
sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu
kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu
akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan
lengah. (HR. Ahmad)
13. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari
Allah 'Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : "Adakah orang
yang berdo'a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku
akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan
Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang
dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku)
sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)
14. Tidak ada yang lebih utama (mulia) di
sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)
15. Tiga macam do'a dikabulkan tanpa
diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan do'a
seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan
Abu Dawud)
16. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha
Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon
kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
17. Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan
suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal,
yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya
sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang
serupa. (HR. Ath-Thabrani)
18. Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap
orang yang menzaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan. (HR. Tirmidzi dan
Asysyihaab)
19. Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati
sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR.Ad-Dailami)
20. Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw
lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah
aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, "Berdoalah juga
untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya
perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan
bumi." (HR. Ad-Dailami)
21. Berlindunglah kepada Allah dari
kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan
(silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari
cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)
22. Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan
berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang
diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu
berdoa, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani)
23. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul
dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam
kesempitan. (HR. Ahmad)
Keutamaan Zikir
1. Apabila kamu melewati taman-taman surga
makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang
dimaksud taman-taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Kelompok zikir (Kelompok orang yang berzikir atau majelis taklim)."
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
2. Menyebut-nyebut Allah adalah suatu
penyembuhan dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah penyakit (artinya
penyakit akhlak). (HR. Al-Baihaqi)
3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau
kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir,
pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di
jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Handhalah (nama seorang sahabat)
kadangkala begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu
kepada Handhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
4. Rasulullah Saw menyebut-nyebut Allah
setiap waktu (saat). (HR. Muslim)
5. Perumpamaan orang yang berzikir kepada
Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan
Muslim)
6. Nyanyian dan permainan hiburan yang
melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan
rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur'an dan
zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan.
(HR. Ad-Dailami)
7. Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat
dalam timbangan dan disukai oleh (Allah) Arrohman, yaitu kalimat: "Subhanallah
wabihamdihi, subhanallahil 'Adzhim" (Maha suci Allah dan segala puji
bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung). (HR. Bukhari)
8. Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya
rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila
pegangan teguhnya "Laailaha illallah". Jika memperoleh kebaikan
dia mengucapkan "Alhamdulillah", jika berbuat salah (dosa) dia
mengucapkan "Astaghfirullah" dan jika ditimpa musibah dia
berkata "Inna lillahi wainna ilaihi roji'uun." (HR. Ad-Dailami)
9. Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik,
yang paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih
baik dari menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang
dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para
sahabat lalu menjawab, "Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah."
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
10. Menang pacuan "Almufarridun". Para sahabat bertanya, "Apa
Almufarridun itu?" Nabi Saw menjawab, "Laki-laki dan wanita-wanita
yang banyak berzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Almufarid ialah orang yang gemar zikrullah dan selalu mengamalkannya dan tidak
peduli apa yang dikatakan atau diperbuat orang terhadapnya.
11. Seorang sahabat berkata, "Ya
Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu
aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan." Nabi Saw berkata,
"Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah
(zikrullah)." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
12. Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan
sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya'la)
Penjelasan:
Rezeki yang secukupnya artinya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan
keperluan dan tidak berlebih-lebihan.
13. Di antara ucapan tasbih Rasulullah Saw
ialah :
"Maha suci yang memiliki kerajaan dan
kekuasaan seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan kemahakuasaan,
Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati." (HR. Ad-Dailami)
14. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apa
keuntungan dan keberuntungan yang diperoleh dari majelis zikir (majelis
taklim)?" Nabi Saw menjawab, "Keuntungan dan keberuntungan yang
diperoleh dari majelis zikir (majelis taklim) ialah surga." (HR. Ahmad)
15. Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih
menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)
16. Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan
ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, "Ya." Nabi
berkata, "La
haula wala Quwwata illa billah." (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan
kecuali dengan pertolongan Allah)." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
Niat Pangkal Seluruh
Aktifitas
1. Sesungguhnya amal-amal perbuatan
tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa
hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya.
Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka
hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi. (HR. Bukhari)
2. Niat seorang mukmin lebih baik dari
amalnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')
3. Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai
dengan niat-niat mereka. (HR.-Muslim)
Wudhu
1. Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah
dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)
2. Seorang yang selesai berwudhu dengan baik
lalu mengucapkan dua kalimat syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu
surga yang delapan dan dia dapat memasuki pintu yang mana saja dia kehendaki. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Nabi Saw melihat Sa'ad yang sedang
berwudhu, lalu beliau berkata, "Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad
bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?" Nabi menjawab,
"Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad)
4. Akan terdapat dalam umat ini suatu kaum
yang berlebih-lebihan dalam berwudhu dan berdo'a. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan
Ibnu Majah)
5. Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan
wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu. (HR.
Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Shalat
1. Yang pertama-tama dipertanyakan
(diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya
adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses
dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa'i dan
Tirmidzi)
2. Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya
ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah do'a (saat bersujud) (HR. Muslim)
3. Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan
melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima
kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata, "Aku
bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling
afdol?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku
bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbakti
kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR.
Bukhari)
5. Yang kusenangi dari urusan duniamu adalah
wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan mataku (sebagai biji mata) dalam
shalat. (HR. An-Nasaa'i dan Al Hakim)
6. Shalat dua rakaat (yakni shalat sunnah
fajar) lebih baik dari dunia dan segala isinya. (HR. Tirmidzi)
7. Barangsiapa meninggalkan shalat dengan
sengaja maka dia kafir terang-terangan. (HR. Ahmad)
8. Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur
tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan
pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (HR. Abu Dawud)
9. Shalat pada awal waktu adalah keridhoan
Allah dan shalat pada akhir waktu adalah pengampunan Allah. (HR. Tirmidzi)
10. Barangsiapa lupa shalat atau ketiduran
maka tebusannya ialah melakukannya pada saat dia ingat. (HR. Ahmad)
11. Ibnu Abbas Ra. berkata : Rasulullah Saw.
pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya' di Madinah
tanpa disebabkan faktor ketakutan (khauf) atau hujan. Beliau ditanya apa
sebabnya, lalu menjawab, "agar tidak menyulitkan umatnya." (HR.
Muslim).
Penjelasan:
Jika menghadapi soal yang sangat penting dan mendesak beliau pernah menjama'
walaupun bukan musafir.
12. Apabila seseorang mengantuk saat akan
shalat hendaklah ia tidur sampai hilang ngantuknya, sebab bila shalat dalam
keadaan mengantuk dia tidak menyadari bahwa ketika beristighfar ternyata dia
memaki dirinya.(HR. Bukhari)
13. Janganlah melakukan shalat pada saat
hidangan makanan sudah tersedia dan jangan pula memulai shalat dalam keadaan
menahan kencing dan buang air (termasuk kentut). (HR. Ibnu Hibban)
14. Apabila diserukan untuk shalat datangilah
dengan berjalan dengan tenang. Apa yang dapat kamu ikuti shalatlah dan yang
tertinggal lengkapilah. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Tidak boleh tergesa-gesa dan berlari-larian menuju masjid.
15. Yang pertama-tama diangkat dari umat ini
ialah khusyu' sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu'. (HR. Ahmad dan
Ath-Thabrani)
16. Allah Ta'ala tetap (senantiasa)
berhadapan dengan hambaNya yang sedang shalat dan jika ia mengucap salam
(menoleh) maka Allah meninggalkannya. (HR. Mashabih Assunnah)
17. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits
Qudsi): "Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima
shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya
dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat
terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang
telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing.
Semua itu dilakukan karena Aku." "Demi keagungan dan kebesaranKu,
sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku
menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan
terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku
memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh)
janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para
Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh
buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Ad-Dailami)
18. Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana shalat yang paling
afdol?" Beliau menjawab, "Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
19. Rasulullah Saw apabila berdiri sesudah
ruku' ('itidal) beliau membaca:
"Allah mendengar siapa yang memujiNya.
Ya Allah Robb kami. Seluruh pujian bagimu sepenuh langit- langit, bumi dan
sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudahnya. Engkaulah yang patut disyukuri
dan dipuji. Engkaulah yang paling layak diucapkan seorang hamba dan kami semua
adalah hambaMu. Ya Allah, tidak ada pencegah bagi pemberianMu dan tidak memberi
apabila Engkau menolaknya dan tidak berguna kebesaran seorang kecuali dengan
kebesaran dari sisiMu. (HR. Muslim)
20. Nabi Saw bila mendengar seruan azan,
beliau menirukan kata-kata dan seruannya. (HR. Ath-Thahawi)
21. Barangsiapa mengucapkan (do'a) setelah
mendengar suara muazzin:
"Ya Allah, Robb seruan (azan) yang
sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, karuniakanlah kepada Muhammad derajat
dan kemuliaan yang tinggi dan kedudukan yang terpuji yang Engkau janjikan
untuknya." Maka patut baginya memperoleh syafaat (ku) pada hari kiamat.
(HR. Bukhari)
22. Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan mengangkat
derajat?" Para sahabat menjawab: "Baik ya Rasulullah." Beliau
berkata, "Berwudhu dengan baik, menghilangkan kotoran-kotoran, banyak
langkah diayunkan menuju mesjid, dan menunggu shalat (Isya) sesudah shalat
(Maghrib). Itulah kewaspadaan (kesiagaan)." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Kesiagaan dan persiapan untuk menghadapi perang fi sabilillah untuk membuka
(menguasai) Mekah.
23. Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki
adalah yang paling depan dan yang terburuk ialah barisan paling akhir. Namun
seburuk-buruk barisan wanita adalah yang paling depan dan yang terbaik ialah
yang paling belakang. (HR. Muslim)
24. Barangsiapa mengimami suatu kaum lalu
mengkhususkan do'a untuk dirinya, maka dia telah mengkhianati mereka. (HR.
Aththusi)
25. Rapikan barisanmu, sesungguhnya merapikan
barisan termasuk mendirikan shalat. (HR. Ibnu Hibban)
26. Shalat jama'ah pahalanya melebihi shalat
sendiri-sendiri dengan dua puluh tujuh derajat. (Mutafaq'alaih)
27. Apabila seorang mengimami orang-orang
hendaklah meringankan shalat karena di antara mereka terdapat anak-anak, orang
tua, yang lemah, yang sakit clan yang punya hajat (keperluan), dan bila shalat
sendirian dapat ia lakukan sesukanya. (HR. Bukhari)
28. Tiga orang yang diridhoi Allah yaitu
seorang yang pada tengah malam bangun dan shalat, suatu kaum (jama'ah) yang
berbaris untuk shalat dan suatu kaum berbaris untuk berperang (fisabilillah).
(HR. Abu Ya'la)
29. Barangsiapa berjamaah dalam shalat subuh
dan Isya maka baginya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari kemunafikan dan
kebebasan dari kemusyrikan. (Abu Hanifah)
30. Ada empat orang tidak diwajibkan shalat
jum'at yaitu wanita, budak, orang yang sakit dan musafir (bepergian). (Abu
Hanifah)
31. Apabila kamu menegur kawanmu saat imam
berkhotbah pada shalat jum'at dengan ucapan: "dengarkan", maka pahala
shalat jum'atmu menjadi batal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Ketika khatib sedang berkhotbah maka kita
harus diam mendengarkan serta tidak boleh berbicara, kendatipun menegur orang
lain yang sedang berbicara atau mengobrol dengan ucapan "Diamlah!"
atau "Dengarkanlah!".
32. Barangsiapa meninggalkan shalat jum'at
karena meremehkannya tanpa suatu alasan maka Allah Tabaroka wata'ala akan
mengunci hatinya. (HR. Bukhari dan Muslim)
33. Paling afdol (utama) shalat seorang
(adalah) di rumahnya kecuali (shalat) yang fardhu (lima waktu). (HR. Bukhari
dan Muslim)
34. Hati manusia kadangkala maju dan
kadangkala mundur. Apabila sedang mengalami kemajuan shalatlah nawafil (sunah
ba'diyah, qobliyah dan tahajjud) dan bila sedang mengalami kemunduran shalatlah
yang fardhu-fardhu saja (lima waktu). (Ath-Thahawi)
35. Barangsiapa sesudah shalat (fardhu)
mengucapkan zikir "Subhanallah" (Maha Suci Allah) 33 kali dan
"Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) 33 kali dan "Allahu
Akbar" (Allah Maha Besar) 33 kali lalu digenapkan yang keseratusnya dengan
(membaca):
"Laailaaha illallah wahdahu la syariika
lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir" (Tidak
ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha
Kuasa), maka akan terampuni dosa-dosanya (walaupun) sebanyak buih di lautan.
(HR. Muslim)
36. Rasulullah Saw berkata kepada Muadz Ra,
"Ya Muadz, jangan meninggalkan sehabis tiap shalat ucapan:"
"Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat
Engkau dan banyak bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan
baik." (HR. An-Nasaa'i dan Abu Dawud)
37. Perbanyaklah sujud kepada Allah,
sesungguhnya bila sujud sekali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan
menghapus satu dosamu. (HR. Muslim)
38. Diberitahukan kepada Nabi Saw bahwa si
Fulan shalat semalam suntuk tetapi pada pagi harinya dia mencuri. Lalu beliau
menjawab, "Kelak shalatnya akan mencegahnya dari perbuatan mencuri."
(HR. Ath-Thahawi)
39. Tiga orang yang shalatnya tidak sampai melampaui telinganya, yaitu seorang
budak yang melarikan diri sampai dia pulang kembali, seorang isteri yang
semalaman suaminya murka kepadanya, dan seorang imam yang mengimami suatu kaum
sedangkan kaum itu tidak menyukainya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
40. Apabila seorang shalat hendaklah
mengenakan pakaian rangkap. Sesungguhnya Allah lebih berhak (dihadapi) dengan
keindahan pakaian. (HR. Ath-Thabrani)
41. Rasulullah Saw bila menghadapi suatu
dilema (situasi yang sukar dan membingungkan) beliau shalat. (HR. Ahmad)
43. Malaikat selalu berpesan kepadaku tentang
shalat tengah malarn sehingga aku mengira bahwa umatku yang terbaik ialah yang
sedikit tidurnya. (Abu Hanifah)
44. Rasulullah Saw apabila bangun tengah
malam untuk shalat malam (Tahajjud) beliau mengucapkan:
"Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Maha
suci Engkau, ya Allah, aku mohon ampunanMu atas dosaku dan aku mohon rahmatMu.
Ya Allah, tambahlah ilmu bagiku dan jangan Engkau memalingkan hatiku setelah
Engkau memberiku hidayah (petunjuk) dan karuniakanlah dari sisimu rahmat.
Sesungguhnya Engkau Maha pemberi rahmat." (HR. Abu Dawud)
45. Umatku yang termulia ialah penghafal Al
Qur'an dan yang selalu shalat tengah malam (tahajud). (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Hamalatul Qur'an artinya penghafal Qur'an, memahami artinya, sekaligus
mengajarkan dan mengamalkan isinya.
42. Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar
dengan sengaja maka Allah akan menggagalkan amalannya (usahanya). (HR. Bukhari)
Shaum / Puasa
1. Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan
keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya
yang terdahulu. (HR. Bukhari)
2. Allah 'Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat
malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala
(keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru
dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
3. Rasulullah Saw menaiki mimbar (untuk
berkhotbah). Menginjak anak tangga (tingkat) pertama beliau mengucapkan,
"Aamin", begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga. Seusai shalat
para sahabat bertanya, "Mengapa Rasulullah mengucapkan "Aamin"?
Beliau lalu menjawab, "Malaikat Jibril datang dan berkata, "Kecewa
dan merugi seorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucap shalawat
atasmu" lalu aku berucap "Aamin." Kemudian malaikat berkata
lagi, "Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua
orang tuanya tetapi dia tidak sampai bisa masuk surga." Lalu aku
mengucapkan "aamin". Kemudian katanya lagi, "Kecewa dan merugi
orang yang berkesempatan (hidup) pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni
dosa-dosanya." Lalu aku mengucapkan "Aamin." (HR. Ahmad)
4. Bau mulut seorang yang berpuasa lebih
harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya misik (minyak wangi paling
harum di dunia). (HR. Bukhari)
5. Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan
waktu sahur menyebabkan berkah. (HR. Mutafaq'alaih)
6. Manusia tetap berkondisi baik selama
mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa. (HR. Bukhari)
7. Barangsiapa tidak dapat meninggalkan
ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Allah tidak membutuhkan lapar
dan hausnya. (HR. Bukhari)
8. Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan
harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR.
Bukhari)
9. Mungkin hasil yang diraih seorang shaum
(yang berpuasa) hanya lapar dan haus, dan mungkin hasil yang dicapai seorang
yang shalat malam (Qiyamul lail) hanyalah berjaga. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
10. Barangsiapa memberi makan kepada orang
yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala bagi yang
(menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikitpun. (HR. Tirmidzi)
11. Tidaklah termasuk kebajikan orang yang
tetap berpuasa dalam perjalanan (musafir). (HR. Bukhari)
12. Barangsiapa berbuka puasa sehari tanpa
rukshah (alasan yang dibenarkan) atau sakit, maka tidak akan dapat ditebus
(dosanya) dengan berpuasa seumur hidup meskipun dia melakukannya. (HR. Bukhari
dan Muslim)
13. Barangsiapa berpuasa Ramadhan (penuh)
lalu diikuti dengan berpuasa enam hari dalam bulan Syawal maka dia seperti
berpuasa seumur hidup. (HR. Muslim)
Zakat dan Sodaqoh
1. Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi
hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan
pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh
empat. (HR. Al Hakim)
2. Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni
kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)
3. Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya
kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang
dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan)
yang mendoakannya. (HR. Muslim)
4. Allah Tabaraka wata'ala berfirman (di
dalam hadits Qudsi): "Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu),
niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu." (HR. Muslim)
5. Orang yang mengusahakan bantuan
(pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan
ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang
berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari)
6. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
Saw, "Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?" Nabi Saw
menjawab, "Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi
pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan
ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan
untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)
7. Barangsiapa ingin doanya terkabul dan
dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan
orang lain. (HR. Ahmad)
8. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun
hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq'alaih)
9. Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
10. Bentengilah hartamu dengan zakat, obati
orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk
menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)
11. Tiada seorang bersodaqoh dengan baik
kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
12. Naungan bagi seorang mukmin pada hari
kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para
sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi
Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi
dirinya lalu bersodaqoh." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak
mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang
teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak
melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka
bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi Saw
menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh." (HR.
Bukhari dan Muslim)
14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala
walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
15. Sodaqoh paling afdhol ialah yang
diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan
Abu Dawud)
16. Satu dirham memacu dan mendahului seratus
ribu dirham. Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi Saw
menjawab, "Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham
dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia
mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa'i)
17. Orang yang membatalkan pemberian (atau
meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR.
Bukhari)
18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada
hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah
dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya
seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu." Kemudian nabi
Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah
orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR. Bukhari)
19. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan
zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan
kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa memperoleh keuntungan harta
(maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)
Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun
Hijriyah.
21. Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa
hadiah, Rasulullah Saw bersabda: "Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah
hadiah." (HR. Bukhari)
22. Allah Ta'ala mengharamkan bagiku dan bagi
keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad)
Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.
23. Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua
perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran
yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan
dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
24. Allah mengkhususkan pemberian
kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia.
Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka
Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut
kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu
Dawud)
25. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata,
"Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak
pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami
berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Nabi
Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu
sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid
sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama
dengan isteri pun sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah
melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi menjawab, "Tidakkah kamu
mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa?
Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh
pahala. (HR. Muslim)
26. Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan)
adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan
dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke
mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
Haji dan Umrah
1. Barangsiapa melaksanakan haji di rumah ini
(Baitullah Al Haram), tidak rafats dan tidak berbuat fasik, maka dia kembali
seperti pada hari dilahirkan ibunya. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Rafats artinya mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan birahi yang tidak
senonoh atau bersetubuh.
2. Antara umroh yang pertama dengan umroh
kedua (terdapat) penghapusan dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya) dan
haji mabrur tiada pahala kecuali surga. (HR. Bukhari)
3. Jihad yang paling afdhol ialah haji yang
mabrur. (HR. Bukhari)
4. Tawaf itu adalah shalat dan bila perlu
berbicara (saat melakukan tawaf) hendaklah bicara yang baik-baik. (HR.
Tirmidzi)
5. Seorang hamba Aku sehatkan tubuhnya dan
Aku perluas baginya mata pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji
kepada rumahKu maka dia akan kehilangan (pemberianKu). (HR. Al-Baihaqi)
6. Barangsiapa memiliki bekal dan kendaraan
(biaya perjalanan) yang dapat menyampaikannya ke Baitillahil haram dan tidak
menunaikan (ibadah) haji maka tidak mengapa baginya wafat sebagai orang Yahudi
atau Nasrani. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Talbiah Rasulullah Saw ialah:
"Aku datang (memenuhi panggilanMu), ya
Allah, aku datang. Aku datang dan tiada sekutu bagi-Mu, aku datang.
Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kerajaan (kekuasaan) milikMu, tiada
sekutu bagiMu." (HR. Bukhari).
8. Rasulullah Saw menyambut orang yang pergi
haji:
"Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu
(biaya-biayamu)." (HR. Ad-Dainuri)
Kebaikan dan Kebajikan
1. Barangsiapa melapangkan kesusahan
(kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan melapangkan baginya
kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan
kesukaran seseorang maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat.
Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di
dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya.
Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya
jalan ke surga. Suatu kaum yang berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah-rumah
Allah, bertilawat Al Qur'an dan mempelajarinya bersama maka Allah akan
menurunkan ketentraman dan menaungi mereka dengan rahmat. Para malaikat
mengitari mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat
yang ada di sisiNya. Barangsiapa lambat dengan amalan-amalannya maka tidak
dapat dipercepat dengan mengandalkan keturunannya. (HR. Muslim)
2. Jangan meremehkan sedikitpun tentang makruf meskipun hanya menjumpai kawan
dengan berwajah ceria (senyum). (HR. Muslim)
3. Barangsiapa dibukakan baginya pintu kebaikan (rezeki) hendaklah memanfaatkan
kesempatan itu (untuk berbuat baik) sebab dia tidak mengetahui kapan pintu itu
akan ditutup baginya. (HR. Asysyihaab)
4. Kebaikan itu banyak tetapi pengamalnya (yang melaksanakannya) sedikit. (HR.
Abu Hanifah)
5. Bagi Allah ada hamba-hambaNya yang dikhususkan melayani kebutuhan-kebutuhan
orang banyak. Mereka berlindung kepadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Orang-orang itulah yang aman dari azab Allah. (HR. Ath-Thabrani)
6. Orang yang memberi petunjuk kepada
kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya. (HR. Bukhari).
7. Barangsiapa memperoleh suatu yang makruf
maka hendaklah menyebutnya karena berarti dia mensyukurinya, dan kalau merahasiakannya
(berarti) dia mengkufuri nikmat itu. (HR. Ath-Thabrani)
8. Barangsiapa menerima suatu kebajikan lalu
berkata kepada pemberinya ucapan "Jazakallahu khairon" (semoga Allah
membalas anda dengan kebaikan) maka sesungguhnya dia sudah berlebih-lebihan
dalam berterima kasih. (HR. Tirmidzi dan An-Nasaa'i)
9. Orang yang paling berat disiksa pada hari
kiamat ialah orang yang dipandang (dianggap) ada kebaikannya padahal sebenarnya
tidak ada kebaikannya sama sekali. (HR. Ad-Dailami)
10. Barangsiapa ada kelebihan tempat (tempat
yang kosong) dalam kendaraan (punggung unta) hendaklah diberikan kepada orang
yang tidak punya kendaraan (diajak serta), dan barangsiapa punya kelebihan
bekal (perjalanan) maka hendaklah diberikannya kepada orang yang tidak punya bekal.
(HR. Muslim)
11. Janganlah kamu menjadi orang yang
"ikut-ikutan" dengan mengatakan "Kalau orang lain berbuat
kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun
akan berbuat zalim". Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip,
"Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau
orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya". (HR. Tirmidzi)
Perintah Beramar Ma'ruf Nahi Mungkar
1. Hendaklah kamu beramar ma'ruf (menyuruh
berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka
Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu,
kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdo'a dan tidak dikabulkan
(do'a mereka). (HR. Abu Zar)
2. Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma'ruf dan cegahlah dari yang
mungkar sebelum kamu berdo'a kepada Allah dan tidak dikabulkan serta sebelum
kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar ma'ruf tidak mendekatkan ajal.
Sesungguhnya para robi Yahudi dan rahib Nasrani ketika mereka meninggalkan amar
ma'ruf dan nahi mungkar, dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka.
Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka. (HR. Ath-Thabrani)
3. Masih tetap ada dari segolongan umatku
yang menegakkan perintah Allah. Tidak menghambat dan tidak mengecewakan mereka
orang-orang yang menentangnya sampai tiba keputusan Allah. Mereka masih tetap
konsisten (mantap / teguh) baik dalam sikap maupun pendiriannya. (HR. Bukhari
dan Muslim)
4. Jihad paling afdhol ialah menyampaikan
perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zalim dan kejam. (HR. Aththusi dan
Ashhabussunan)
5. Barangsiapa melihat suatu kemungkaran
hendalah ia merobah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, hendaklah dengan
lidahnya (ucapan), dan apabila tidak mampu juga hendaklah dengan hatinya dan
itulah keimanan yang paling lemah. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Dengan hati artinya tindakan aktif dan bukan pasif, senantiasa membencinya dan
berusaha merubahnya seandainya ia sudah mampu atau berani.
6. Apabila Allah memberi hidayah kepada
seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau
matahari sejak terbit sampai terbenam.[1] (HR. Bukhari
dan Muslim)
7. Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak mengasihi dan menyayangi yang
lebih muda, tidak menghormati orang yang lebih tua, dan tidak beramar ma'ruf
dan nahi mungkar. (HR. Tirmidzi)
8. Permudahlah (segala urusan), jangan
dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang menjauh. (HR.
Bukhari)
Penjelasan:
Ini termasuk kebijaksanaan dalam berdakwah dan beramar ma'ruf nahi mungkar.
9. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang, maka dirinya sendirilah
yang dijadikannya untuk mengingatkannya, menyuruhnya dan melarangnya. (HR. dan
Ad-Dailami)
10. Pada hari kiamat seorang dihadapkan dan
dilempar ke neraka. Orang-orang bertanya, "Hai Fulan, mengapa kamu masuk
neraka sedang kamu dahulu adalah orang yang menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah perbuatan mungkar?" Orang tersebut menjawab, "Ya benar,
dahulu aku menyuruh berbuat ma'ruf, sedang aku sendiri tidak melakukannya. Aku
mencegah orang lain berbuat mungkar sedang aku sendiri melakukannya." (HR.
Muslim)
11. Nabi meniadakan pemberian pelajaran untuk
beberapa hari karena khawatir kejenuhan kami. (HR. Ahmad)
12. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla tidak
menyiksa (orang) awam karena perbuatan (dosa) orang-orang yang khusus sehingga
mereka melihat mungkar di hadapan mereka dan mereka mampu mencegahnya, tetapi
mereka tidak mencegahnya (menentangnya). Kalau mereka berbuat demikian maka
Allah menyiksa yang khusus dan yang awam (seluruhnya). (HR. Ahmad dan
Ath-Thabrani)
13. Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang
ma'ruf dan mencegah yang mungkar kecuali memiliki tiga sifat, yakni
lemah-lembut dalam menyuruh dan dalam melarang (mencegah), mengerti apa yang
harus dilarang dan adil terhadap apa yang harus dilarang. (HR. Ad-Dailami)
14. Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah
yang paling banyak berkeliling di muka bumi dengan bernasihat kepada manusia
(makhluk Allah). (HR. Ath-Thahawi)
15. Pada suatu hari Rasulullah Saw bersabda
kepada para sahabatnya: "Kamu kini jelas atas petunjuk dari Robbmu, menyuruh
kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar dan berjihad di jalan Allah.
Kemudian muncul di kalangan kamu dua hal yang memabukkan, yaitu kemewahan hidup
(lupa diri) dan kebodohan. Kamu beralih kesitu dan berjangkit di kalangan kamu
cinta dunia. Kalau terjadi yang demikian kamu tidak akan lagi beramar ma'ruf,
nahi mungkar dan berjihad di jalan Allah. Di kala itu yang menegakkan Al Qur'an
dan sunnah, baik dengan sembunyi maupun terang-terangan tergolong orang-orang
terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
Catatan Kaki:
[1]Dalam hadits lain
dikatakan: "Lebih baik bagimu daripada memperoleh satu lembah berisi penuh
ternak."
Amal Perbuatan
1. Allah tidak menerima iman tanpa amal
perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR. Ath-Thabrani)
2. Sesungguhnya jika Allah Ta'ala menghendaki
kebaikan bagi seorang hamba maka dia dikaryakannya. Para sahabat lalu bertanya
tentang sabda Nabi Saw tersebut, "Bagaimana dikaryakannya itu, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Diberinya taufiq untuk beramal
sholeh sebelum wafatnya." (Mashabih Assunnah)
3. Barangsiapa melakukan amal perbuatan yang
bukan atas perintah kami maka itu tertolak. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Yang dimaksud adalah amal perbuatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
peribadatan.
4. Seorang yang melakukan perbuatan di dalam
batu besar yang tidak ada pintu maupun lubang anginnya, pasti akan diketahui
manusia apapun yang terjadi (mau tidak mau). (HR. Al Hakim)
5. Seorang melakukan amalan-amalan ahli surga
sebagaimana tampak bagi orang-orang tetapi sesungguhnya dia termasuk penghuni
neraka, dan seorang lagi melakukan amalan-amalan ahli neraka sebagaimana
disaksikan orang-orang tetapi sebenarnya dia tergolong penghuni surga. (HR.
Bukhari)
6. Dunia dihuni empat ragam manusia. Pertama,
seorang hamba diberi Allah harta kekayaan dan ilmu pengetahuan lalu bertakwa
kepada Robbnya, menyantuni sanak-keluarganya dan melakukan apa yang diwajibkan
Allah atasnya maka dia berkedudukan paling mulia. Kedua, seorang yang diberi
Allah ilmu pengetahuan saja, tidak diberi harta, tetapi dia tetap berniat untuk
bersungguh-sungguh. Sebenarnya jika memperoleh harta dia juga akan berbuat
seperti yang dilakukan rekannya (kelompok yang pertama). Maka pahala mereka
berdua ini adalah (kelompok pertama dan kedua) sama. Ketiga, seorang hamba
diberi Allah harta kekayaan tetapi tidak diberi ilmu pengetahuan. Dia
membelanjakan hartanya dengan berhamburan (foya-foya) tanpa ilmu
(kebijaksanaan). Ia juga tidak bertakwa kepada Allah, tidak menyantuni keluarga
dekatnya, dan tidak memperdulikan hak Allah. Maka dia berkedudukan paling jahat
dan keji. Keempat, seorang hamba yang tidak memperoleh rezeki harta maupun ilmu
pengetahuan dari Allah lalu dia berkata seandainya aku memiliki harta kekayaan
maka aku akan melakukan seperti layaknya orang-orang yang menghamburkan uang,
serampangan dan membabi-buta (kelompok yang ketiga), maka timbangan keduanya
sama. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Seorang yang kurang amalan-amalannya maka
Allah akan menimpanya dengan kegelisahan dan kesedihan. (HR. Ahmad)
8. Seorang sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah, yang bagaimanakah orang yang baik itu?" Nabi Saw menjawab,
"Yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya." Dia bertanya lagi,
"Dan yang bagaimana orang yang paling buruk (jahat)?" Nabi Saw
menjawab, "Adalah orang yang panjang usianya dan jelek amal
perbuatannya." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Na'im)
9. Amalan-amalan yang paling disukai Allah
ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR.
Bukhari)
10. Jangan mengagumi amal perbuatan sampai ia menyelesaikan yang terakhir. (HR.
Ath-Thabrani dan Al Bazzar)
11. Lakukan apa yang mampu kamu amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga
kamu sendiri jemu. (HR. Bukhari)
12. Amalkan semua yang diwajibkan (fardhu) Allah, niscaya kamu menjadi orang
yang paling bertakwa. (Ath-Thahawi)
Syukur dan Tahmid
1. Apabila imam (shalat) mengucapkan "Sami
'allaahuliman hamidah" (Allah mendengar siapa yang memuji-Nya), maka
ucapkanlah "Allaahumma
Robbanaa lakal hamdu" (Ya Allah Tuhan kami, bagimu segala puji).
Sesungguhnya kalau ucapannya bersamaan dengan ucapan malaikat maka akan
terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (Mutafaq'alaih)
2. Kami shalat di belakang Nabi Saw. Ketika mengangkat kepala dari ruku' beliau
mengucapkan "Sami
'allaahuliman hamidah". Lalu ada seorang yang mengucapkan "Robbanaa
walakal hamdu hamdan katsiiran thoyyiban mubaarakan fiih." Seusai shalat,
Nabi bertanya, "Siapa yang berbicara (dengan bersuara)?" Orang tadi
menjawab, "Aku." Nabi kemudian berkata, "Aku melihat ada lebih
dari tiga puluh malaikat berpacu, siapa yang lebih dulu mencatat (pahalanya)."
(HR. Bukhari)
3.
"Ya Tuhanku, bagi-Mu segala puji yang
layak bagi keagungan wajahMu dan kebesaran kekuasaanMu." (HR.
Ath-Thabrani)
4. Yang paling pandai bersyukur kepada Allah
adalah orang yang paling pandai bersyukur kepada manusia. (HR. Ath-Thabrani)
5. Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang
tadi) :"Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan
Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan
makhlukNya", maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun
keadaannya. (HR. Abu Dawud)
6. Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang
dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan
agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan
mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu
bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi)
7. Sebaik-baik do'a adalah pada hari Arafat
dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan juga diucapkan oleh para nabi sebelum aku
adalah ucapan:
"Laa ilaaha illallahu wahdahu laa
syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qodir."
(Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha
Kuasa) (HR. Ahmad)
Akibat Berbuat
Maksiat
1. Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa)
tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai. (HR. Aththusi)
2. Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau
dia mencelanya maka bisa terkena ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya dia
berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya.
(HR. Ad-Dailami)
3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu
bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah
seorang dari keduanya. (HR. Ad-Dailami)
4. Celaka orang yang banyak zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap
Allah dengan perbuatannya. (HR. Ad-Dailami)
5. Barangsiapa mencari pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka
orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. (Ibnu Hibban)
6. Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat
menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki
baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
7. Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya
melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak dosa-dosanya.
Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang berbunyi :
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu)." (Mashabih Assunnah)
8. Apabila suatu kesalahan diperbuat di muka
bumi maka orang yang melihatnya dan tidak menyukainya seolah-olah tidak hadir
di tempat, dan orang yang tidak melihat terjadinya perbuatan tersebut tapi rela
maka seolah-olah dia melihatnya. (HR. Abu Dawud)
9. Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah
maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. (HR. Abu Ya'la)
10. Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun
(pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap
imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
11. Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artinya: menyiksa dengan api). (HR.
Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
12. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan
hukuman atas dosanya (di dunia) dan jika Allah menghendaki bagi hambanya
keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat.
(HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
13. Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan
dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan
penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt
dalam surat Al An'am ayat 44 : "Maka tatkala mereka melupakan peringatan
yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu
kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang
telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka
ketika itu, mereka terdiam berputus asa." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
14. Sayyidina Ali Ra berkata:
"Rasulullah menyuruh kami bila berjumpa dengan ahli maksiat agar kami
berwajah masam." (HR. Ath-Thahawi)
15. Bagaimana kamu apabila dilanda lima
perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak
menimpa kamu atau kamu mengalaminya. (1) Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum
sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit
yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. (2) Jika suatu kaum menolak
mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan
karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali.
(3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan
paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. (4) Jika
penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah
akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta
kekayaan mereka. (5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka
Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
16. Tiada seorang berzina selagi dia mukmin,
tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada seorang minum khamar pada
saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan
seorang mukmin.
17. Aku beritahukan yang terbesar dari
dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama,
mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi
palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk
dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti
mengucapkannya). (Mutafaq'alaih)
18. Rasulullah Saw melaknat orang yang
mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi mereka. Beliau
bersabda: "Mereka semua sama (berdosanya)". (HR. Ahmad)
19. Ada empat kelompok orang yang pada pagi
dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, "Siapakah
mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau lalu menjawab, "Laki-laki yang
menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang
menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
20. Tiap minuman yang memabukkan adalah haram
(baik sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)
21. Allah menyukai keringanan-keringanan
perintahNya (rukhsah) dilaksanakan sebagaimana Dia membenci dilanggarnya
laranganNya. (HR. Ahmad)
22. Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk
berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan
berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya
berbuat serong atau zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)
Keutamaan Ikhlas
1. Barangsiapa memberi karena Allah, menolak
karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena
Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
2. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak memandang
postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi
Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka Allah
menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertakwa.
(HR. Ath-Thabrani dan Muslim)
3. Barangsiapa memurkakan (membuat marah)
Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan
orang yang semula meridhoinya menjadi murka kepadanya. Namun barangsiapa
meridhokan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhoinya
dan meridhokan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga Allah
memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandanganNya. (HR.
Ath-Thabrani)
4. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan
Allah maka Allah akan menyempurnakan hubungannya dengan manusia. Barangsiapa
memperbaiki apa yang dirahasiakannya maka Allah akan memperbaiki apa yang
dilahirkannya (terang-terangan). (HR. Al Hakim)
5. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah,
"Ya Rasulullah, seseorang melakukan amal (kebaikan) dengan dirahasiakan
dan bila diketahui orang dia juga menyukainya (merasa senang)." Rasulullah
Saw berkata, "Baginya dua pahala yaitu pahala dirahasiakannya dan pahala
terang-terangan." (HR. Tirmidzi)
6. Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau
loyalitas). Kami lalu bertanya, "Loyalitas kepada siapa, ya
Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab, "Kepada Allah, kepada kitabNya
(Al Qur'an), kepada rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat
awam." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Artinya, patuh dan taat kepada penguasa dan pemerintahan (muslim) dan setia
kepada rakyat dengan tidak merugikan mereka atau mengambil (mengurangi) hak
mereka.
Keutamaan Ta'at
Kepada Allah
1. Kebahagiaan yang paling bahagia ialah
panjang umur dalam ketaatan kepada Allah. (HR. Ad-Dailami dan Al Qodho'i)
2. Di antara wahyu Allah kepada nabi Dawud As
: "Tiada seorang hamba yang taat kepada-Ku melainkan Aku memberinya
sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa, dan
mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istighfar)." (HR.
Ad-Dailami)
3. Semua umatku masuk surga kecuali orang
yang menolaknya. Mendengar sabda tersebut para sahabat bertanya, "Siapa
orang yang menolak itu, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab,
"Orang yang menentang (perintah dan larangan)ku adalah orang yang menolak
masuk surga." (HR. Bukhari)
4. Barangsiapa mencari keridhoan manusia
dengan apa yang memurkakan Allah, maka orang-orang yang tadinya memuji akan
berobah mencelanya. Namun barangsiapa mengutamakan ketaatan kepada Allah, meskipun
berakibat orang-orang menjadi marah kepadanya maka cukuplah Allah yang menjadi
penolong dan pembelanya dalam menghadapi permusuhan tiap musuh, kedengkian tiap
pendengki dan kezaliman tiap orang zalim. (HR. Aththusi)
5. Apa yang aku larang jauhilah dan apa yang
aku perintahkan kerjakanlah sampai batas kemampuanmu. Sesungguhnya Allah telah
membinasakan orang-orang sebelum kamu disebabkan terlalu banyak menuntut dan
menentang nabi-nabinya. (HR. Bukhari)
6. Tidak ada ketaatan kepada orang yang tidak
taat kepada Allah. (Abu Ya'la)
7. Ketaatan hanya untuk perbuatan makruf.
(HR. Bukhari)
8. Tiada ketaatan kepada makhluk dalam
bermaksiat kepada Pencipta (Allah). (HR. Ahmad dan Al Hakim)
9. Sebaik-baik pemimpin adalah yang kamu
cintai dan mereka mencintaimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu.
Sejahat-jahat pemimpin adalah yang kamu benci dan mereka membencimu. Kamu kutuk
mereka dan mereka mengutukmu. Para sahabat bertanya, "Tidakkah kami
mengangkat senjata terhadap mereka?" Nabi Saw menjawab, "Jangan,
selama mereka mendirikan shalat. Jika kamu lihat perkara-perkara yang tidak
kamu senangi maka bencimu terhadap amal perbuatannya dan jangan membatalkan
ketaatanmu kepada mereka." (HR. Muslim)
Keutamaan Takwa
1. Barangsiapa mengucapkan "Laa ilaaha
illallah" dengan ikhlas, masuk surga. Para sahabat bertanya, "Apa
keikhlasannya, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memagarinya
(melindunginya) dari segala apa yang diharamkan Allah." (HR. Ath-Thabrani)
2. Tiap orang yang bertakwa termasuk keluarga
Muhammad (umat Muhammad). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
3. Kemuliaan dunia adalah kekayaan dan
kemuliaan akhirat adalah ketakwaan. Kamu, baik laki-laki maupun perempuan,
kemuliaanmu adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah ketakwaanmu, kedudukanmu
adalah akhlakmu dan (kebanggaan) keturunanmu adalah amal perbuatanmu. (HR.
Ad-Dailami)
4. Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab
paling banyak yang memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab,
"Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik." Beliau ditanya lagi,
"Apa penyebab banyaknya manusia masuk neraka?" Rasulullah Saw
menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
5. Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu
berada dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya menghapusnya.
Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang luhur. (HR. Tirmidzi)
6. Tiadalah kamu beriman sehingga perilaku
hawa nafsumu sesuai dengan tuntunan ajaran yang aku bawa. (HR. Ath-Thabrani)
7. Bertakwalah kepada Allah karena itu adalah
kumpulan segala kebaikan, dan berjihadlah di jalan Allah karena itu adalah
kerahiban kaum muslimin, dan berzikirlah kepada Allah serta membaca kitabNya
karena itu adalah cahaya bagimu di dunia dan ketinggian sebutan bagimu di
langit. Kuncilah lidah kecuali untuk segala hal yang baik. Dengan demikian kamu
dapat mengalahkan setan. (HR. Ath-Thabrani)
8. Cukup berdosa orang yang jika diingatkan
agar bertakwa kepada Allah, dia marah. (HR. Ath-Thabrani)
Taubat dan Istighfar
1. Penyesalan adalah suatu taubat. (HR. Abu
Dawud dan Al Hakim)
2. Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan
keagungan dan kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani Adam selama
mereka masih bernyawa." Lalu Allah berfirman: "Dengan keagungan dan
kebesaranKu, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka
beristighfar". (HR. Ahmad)
3. Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan
sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat. (HR. Addarami)
4. Sesungguhnya Allah menerima taubat
hambaNya selama nyawa belum sampai ke tenggorokan. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya Allah merentangkan tanganNya
pada malam hari memberi kesempatan taubat bagi pelaku kesalahan pada siang hari
dan merentangkan tanganNya pada siang hari memberi kesempatan taubat bagi
pelaku kesalahan pada malam hari, sampai kelak matahari terbit dari Barat (hari
kiamat). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya Allah menyukai seorang hamba
mukmin yang terjerumus dosa tetapi bertaubat. (HR. Ahmad)
7. Apabila kamu melakukan dosa maka
lakukanlah pula taubat. Apabila (dosa itu) dirahasiakan maka taubatnya juga
dirahasiakan dan apabila dosa itu terang-terangan maka taubatnya pun
terang-terangan pula. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah
daripada seorang pemuda yang bertaubat. (HR. Ad-Dailami)
9. Orang yang bertaubat dari dosanya seperti
orang yang tidak menyandang dosa. (HR. Ath-Thabrani)
10. Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila
disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila
dilakukan terus menerus. (HR. Ath-Thabrani)
Penjelasan:
Dosa kecil apabila dilakukan terus-menerus akan menjadi dosa besar.
11. Puncak istighfar ialah ucapan seorang
hamba:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tiada
Tuhan kecuali Engkau. Engkau Penciptaku dan aku hambaMu yang tetap dalam
kesetiaan dan janjiku sepanjang kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu dengan
kenikmatan dan kembali kepada-Mu dengan dosaku. Maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tiada pengampun dosa-dosa kecuali Engkau."
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa
mengucapkan doa itu dengan penuh keyakinan pada siang hari dan ternyata wafat
pada hari itu sebelum senja maka dia tergolong penghuni surga. Barangsiapa
mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan dan wafat sebelum subuh
maka dia tergolong penghuni surga pula." (HR. Bukhari)
12. Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku
dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka,
sedang kamu berada diantara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang
(mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku
tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat. (HR. Tirmidzi)
13. Seusai shalat (fardhu) Rasulullah Saw
beristighfar kepada Allah tiga kali, lalu berkata:
"Ya Allah, Engkau maha pemberi
ketentraman dan perdamaian. Dari Engkau lah datangnya ketentraman dan
perdamaian, wahai Tuhan yang maha memiliki keagungan dan kemuliaan." (HR.
Muslim)
14. Seorang yang berbuat dosa lalu
membersihkan diri (wudhu atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon
pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian
Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali Imran ayat 135: "Dan
orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka mengetahui." (HR.
Bukhari dan Muslim)
15. Barangsiapa memperbanyak istighfar maka
Allah akan membebaskannya dari kedukaan dan memberinya jalan ke luar bagi
kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya. (HR.
Abu Dawud)
16. Apabila kamu tidak pernah berbuat dosa
maka Allah Tabaroka Wata'ala akan menciptakan makhluk lain yang berbuat dosa
kemudian Allah mengampuni mereka. (HR. Muslim)
Perihal Mesjid
1. Semua lahan adalah mesjid, kecuali kuburan
dan tempat pemandian. (HR. Ahmad)
2. Rasulullah Saw menyuruh kita membangun
masjid-masjid di daerah-daerah dan agar masjid-masjid itu dipelihara kebersihan
dan keharumannya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Aku tidak menyuruh kamu membangun masjid
untuk kemewahan (keindahan) sebagaimana yang dilakukan kaum Yahudi dan Nasrani.
(HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)
4. Janganlah menjadikan kuburanku sebagai tempat pemujaan berhala. Allah
melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburan-kuburan para nabi sebagai
masjid-masjid. (HR. Bukhari dan Abu Ya'la)
5. Mimbarku (terletak) di tepi jalur menuju
surga. Antara mimbarku dan kamarku adalah taman dari taman-taman surga. (HR.
Ahmad)
6. Tidak dibenarkan ziarah (kunjungan) ke
masjid-masjid kecuali pada ketiga masjid, yaitu masjidil Haram (Mekah),
masjidil Aqsha (Baitul Maqdis), dan masjidku ini (Madinah). (HR. Bukhari dan
Muslim)
7. Shalat di masjidku ini lebih afdol (utama)
dari seribu shalat di masjid-masjid lainnya, kecuali masjidil Haram, dan shalat
di masjidil Haram lebih afdol (utama) dari seratus shalat di masjidku ini. (HR.
Ahmad)
8. Apabila seorang mengantuk saat shalat
Jum'at di masjid maka hendaklah pindah tempat duduknya ke tempat duduk lainnya.
(HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
9. Bila seorang masuk ke masjid hendaklah
shalat (sunnat) dua rakaat sebelum duduk. (HR. Ahmad)
10. Apabila seorang isteri minta ijin suaminya untuk pergi ke masjid maka
janganlah sang suami melarangnya. (HR. Bukhari)
11. Sebaik-baik masjid (tempat bersujud)
untuk wanita ialah dalam rumahnya sendiri. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
12. Tidak ada shalat bagi tetangga masjid,
selain dalam masjid. (HR. Adarqathani)
13. Apabila kamu melihat orang yang terbiasa
masuk masjid maka saksikanlah bahwa dia beriman karena sesungguhnya Allah telah
berfirman dalam surat At taubah ayat 18: "Hanyalah yang memakmurkan
masjid-masjid Allah lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka mereka lah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)
14. Beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki di malam
gelap-gulita menuju masjid bahwa bagi mereka cahaya yang terang-benderang di
hari kiamat. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
15. Barangsiapa membangun untuk Allah sebuah masjid (mushola) walaupun sebesar
kandang unggas (rumah gubuk) maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.
(HR. Asysyihaab dan Al Bazzar)
16. Nabi Saw bertanya kepada malaikat Jibril
As, "Wahai Jibril, tempat manakah yang paling disenangi Allah?"
Jibril As menjawab, "Masjid-masjid dan yang paling disenangi ialah orang
yang pertama masuk dan yang terakhir ke luar meninggalkannya." Nabi Saw
bertanya lagi," Tempat manakah yang paling tidak disukai oleh Allah
Ta'ala?" Jibril menjawab, "Pasar-pasar dan orang-orang yang paling
dahulu memasukinya dan paling akhir meninggalkannya." (HR. Muslim)
Yang Berhak Mendapat
Syafa'at
1. Sesungguhnya syafa'atku diperuntukkan bagi
umatku yang sama sekali tidak berbuat syirik kepada Allah. (HR. Ahmad)
2. Syafa'atku adalah bagi pelaku-pelaku
dosa-dosa besar (kabair) dari kalangan umatku. (HR. Tirmidzi)
3. Pada hari kiamat ada tiga golongan manusia
yang dapat memberi syafa'at yaitu para nabi, para ulama dan para syuhada. (HR.
Ahmad)
Rahmat Allah
1. Orang yang belas kasihan akan dikasihi
Arrahman (Yang Maha Pengasih), karena itu kasih sayangilah yang di muka bumi,
niscaya kamu dikasih-sayangi mereka yang di langit. (HR. Bukhari)
2. Allah Azza wajalla berfirman (hadits
Qudsi): "RahmatKu mendahului murkaKu." (HR. Muslim)
3. Tiada dicabut rahmat kecuali dari (hati)
seorang pendurhaka. (HR. Abu Dawud)
4. Barangsiapa tidak mengasihi dan menyayangi
manusia maka dia tidak dikasihi dan tidak disayangi Allah. (HR. Bukhari)
5. Barangsiapa memaafkan saat dia mampu
membalas maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR. Ath-Thabrani)
6. Pengampunan Allah lebih besar dari dosamu.
(HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
7. Allah Azza Wajalla merahasiakan dosa
hambanya di dunia dan merahasiakannya pula di akhirat. (HR. Muslim).
8.
Seorang masuk surga bukan karena amalnya tetapi karena rahmat Allah Ta'ala.
Karena itu bertindaklah yang lurus (baik dan benar). (HR. Muslim)
Kenikmatan
1. Ada dua kenikmatan yang membuat banyak
orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat
dan waktu senggang / luang orang sering menggunakannya untuk melakukan
perbuatan yang sia-sia dan terlarang). (HR. Bukhari)
2. Membesarnya kenikmatan Allah bagi
seseorang adalah bertambah banyaknya kebutuhan orang kepadanya (banyak
dibutuhkan orang). Tetapi barangsiapa enggan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
orang-orang itu maka dia telah membiarkan kenikmatan itu lenyap. (HR.
Al-Baihaqi)
3. Mohonlah kepada Allah kesehatan
(keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan adalah
kesehatan (keselamatan). (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada
hambaNya maka Allah suka agar kenikmatanNya itu tampak pada diri (hamba) Nya.
(HR. Ath-Thabrani)
5. Yang pertama kali ditanyakan kepada
seorang hamba dari kenikmatan-kenikmatan Allah kelak pada hari kiamat ialah
ucapan, "Bukankah telah Kami berikan kesehatan pada tubuhmu dan Kami
berikan air minum yang sejuk?" (HR. Tirmidzi)
Bahaya Bersumpah
1. Jangan bersumpah kecuali dengan nama
Allah. Barangsiapa bersumpah dengan nama Allah, dia harus jujur (benar).
Barangsiapa disumpah dengan nama Allah ia harus rela (setuju). Kalau tidak rela
(tidak setuju) niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah. (HR. Ibnu Majah dan
Aththusi)
2. Barangsiapa merampas hak orang muslim
(dari) hasil sumpahnya maka Allah mengharamkan baginya masuk surga dan
mewajibkannya masuk neraka. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah,
meskipun barang itu sedikit?" Nabi menjawab, "Meskipun hanya sebatang
kayu araak (kayu yang dipakai untuk siwak/gosok gigi)." (HR. Muslim)
3. Sumpah dengan maksud melariskan dagangan
adalah penghapus barokah. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Barangsiapa bersumpah tidak dengan
(menyebut) nama Allah maka dia telah berbuat syirik (menyekutukan Allah). (HR.
Ad-Dailami)
5. Ada tiga kelompok orang yang kelak pada
hari kiamat Allah tidak akan berkata-kata, tidak akan melihat, tidak akan pula
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. Abu Dzarr berkata,
"Rasulullah mengulang-ulangi ucapannya tiga kali dan aku bertanya,
"Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang
yang pakaiannya menyentuh tanah karena kesombongannya, orang yang menyiarkan
pemberiannya (mempublikasikan kebaikannya), dan orang yang menjual dagangannya
dengan sumpah palsu." (HR. Muslim)
6. Barangsiapa mengangkat sumpah terhadap suatu
perkara kemudian dia mengetahui sesuatu yang lebih baik (benar) maka hendaklah
dia menebus (kafarat) sumpahnya dan mengemukakan apa yang lebih baik (benar).
(HR. Muslim)
Keterangan:
Kafarat (denda) sumpah sudah dijelaskan oleh
Allah di dalam Al Qur'an sebagai berikut: "Allah tidak menghukum kamu
disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia
menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat
(melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari
makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada
mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan
yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah
kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah
sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu
bersyukur (kepada-Nya)." (Surat 5. AL MAA-IDAH - Ayat 89)
7. Berhati-hatilah, jangan kamu banyak
bersumpah dalam penjualan. Itu memang melariskan jualan tapi menghilangkan
barokahnya (memusnahkan perdagangan). (HR. Muslim)
Fitnah
1. Umatku ini dirahmati Allah dan tidak akan disiksa di akhirat, tetapi siksaan
terhadap mereka di dunia berupa fitnah-fitnah, gempa bumi, peperangan dan
musibah-musibah. (HR. Abu Dawud)
2. Fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat
Allah terhadap orang yang membangkitkannya. (HR. Ar-Rafii).
3. Rasulullah Saw melarang penjualan senjata
di kala berjangkitnya fitnah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Jangan mendekati fitnah jika sedang
membara dan jangan menghadapinya bila sedang timbul, bersabarlah bila fitnah
datang menimpa. (HR. Ath-Thabrani)
5. Jika kamu berbicara (menyampaikan ucapan)
tentang sesuatu perkara kepada suatu kaum padahal perkara itu tidak terjangkau
(tidak dipahami) oleh akal pikiran mereka, niscaya akan membawa fitnah di
kalangan mereka. (HR. Muslim)
Kepemimpinan,
Keadilan dan Politik
1. Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi
(pelayan) mereka. (HR. Abu Na'im)
2. Tidak akan sukses suatu kaum yang
mengangkat seorang wanita sebagai pemimpin. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa menghina penguasa Allah di
muka bumi maka Allah akan menghinanya. (HR. Tirmidzi)
4. Rasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman
bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut
suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan
menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu
akan ditolong mengatasinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi
suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana
dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Juga Allah
jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika Allah
menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin
mereka orang-orang yang berakhlak rendah. DijadikanNya orang-orang dungu yang
menangani hukum dan peradilan, dan harta berada di tangan orang-orang kikir.
(HR. Ad-Dailami)
6. Kami tidak mengangkat orang yang berambisi berkedudukan. (HR. Muslim)
7. Ada tiga perkara yang tergolong musibah
yang membinasakan, yaitu (i) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya,
dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni;
(2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan / diam saja)
tapi bila melihat keburukanmu dia sebarluaskan; (3) Isteri bila berkumpul dia
mengganggumu (diantaranya dengan ucapan dan perbuatan yang menyakiti) dan bila
kamu pergi (tidak di tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR. Ath-Thabrani)
8. Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka.
(HR. Ahmad)
9. Akan datang sesudahku penguasa-penguasa
yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan
bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan
pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Ath-Thabrani)
l0. Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya
kesengsaraan (kekesalan hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiamat. (HR.
Ath-Thabrani)
Keterangan:
Hal tersebut karena dia menyalah gunakan
jabatannya dengan berbuat yang zhalim dan menipu (korupsi dll).
11. Aku mendengar Rasulullah Saw
memprihatinkan umatnya dalam enam perkara: (1) diangkatnya anak-anak sebagai
pemimpin (penguasa); (2) terlampau banyak petugas keamanan; (3) main suap dalam
urusan hukum; (4) pemutusan silaturahmi dan meremehkan pembunuhan; (5) generasi
baru yang menjadikan Al Qur'an sebagai nyanyian; (6) Mereka mendahulukan atau
mengutamakan seorang yang bukan paling mengerti fiqih dan bukan pula yang
paling besar berjasa tapi hanya orang yang berseni sastra lah. (HR. Ahmad)
12. Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak)
melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan
mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)
13. Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan
rakyatnya. (HR. Ath-Thabrani)
14. Menyuap dalam urusan hukum adalah kufur.
(HR. Ath-Thabrani dan Ar-Rabii')
15. Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari
tindakan penguasa maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan
(membelot) jamaah walaupun hanya sejengkal maka wafatnya tergolong jahiliyah.
(HR. Bukhari dan Muslim)
16. Jangan bersilang sengketa. Sesungguhnya
orang-orang sebelum kamu bersilang sengketa (cekcok, bermusuh-musuhan) lalu
mereka binasa. (HR. Ahmad)
17. Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya
Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong
fanatisme?" Nabi Saw menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah
bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman." (HR.
Ahmad)
18. Kaum muslimin kompak bersatu menghadapi
yang lain. (HR. Asysyihaab)
19. Kekuatan Allah beserta jama'ah (seluruh
umat). Barangsiapa membelot maka dia membelot ke neraka. (HR. Tirmidzi)
20. Semua kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan
bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung
jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung
jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan
harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
21. Barangsiapa membaiat seorang imam (pemimpin) dan telah memberinya buah
hatinya dan jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat
mungkin. (HR. Muslim)
22. Akan terlepas (kelak) ikatan (kekuatan)
Islam, ikatan demi ikatan. Setiap kali terlepas satu ikatan maka orang-orang
akan berpegangan kepada yang lainnya. Yang pertama kali terlepas ialah hukum
dan yang terakhir adalah shalat. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
23. Hendaklah kamu mendengar, patuh dan taat
(kepada pemimpinmu), dalam masa kesenangan (kemudahan dan kelapangan), dalam
kesulitan dan kesempitan, dalam kegiatanmu dan di saat mengalami hal-hal yang
tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR. Muslim
dan An-Nasaa'i)
24. Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Karena itu jika
terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak. (HR. Anas bin Malik)
25. Dua orang lebih baik dari seorang dan tiga orang lebih baik dari dua orang,
dan empat orang lebih baik dari tiga orang. Tetaplah kamu dalam jamaah.
Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidak akan mempersatukan umatku kecuali dalam
petunjuk (hidayah) (HR. Abu Dawud)
Hakim dan Kehakiman
1. Hakim terdiri dari tiga golongan. Dua
golongan hakim masuk neraka dan segolongan hakim lagi masuk surga. Yang masuk
surga ialah yang mengetahui kebenaran hukum dan mengadili dengan hukum
tersebut. Bila seorang hakim mengetahui yang haq tapi tidak mengadili dengan
hukum tersebut, bahkan bertindak zalim dalam memutuskan perkara, maka dia masuk
neraka. Yang segolongan lagi hakim yang bodoh, yang tidak mengetahui yang haq
dan memutuskan perkara berdasarkan kebodohannya, maka dia juga masuk neraka.
(HR. Abu Dawud dan Ath-Thahawi)
2. Lidah seorang hakim berada di antara dua
bara api sehingga dia menuju surga atau neraka. (HR. Abu Na'im dan Ad-Dailami)
3. Barangsiapa diangkat menjadi hakim maka
dia telah disembelih tanpa menggunakan pisau. (HR. Abu Dawud)
4. Allah beserta seorang hakim selama dia
tidak menzalimi. Bila dia berbuat zalim maka Allah akan menjauhinya dan
setanlah yang selalu mendampinginya. (HR. Tirmidzi)
5. Bila seorang hakim mengupayakan hukum
(dengan jujur) dan keputusannya benar, maka dia akan memperoleh dua pahala.
Tetapi bila keputusannya salah maka dia akan memperoleh satu pahala. (HR.
Bukhari)
6. Janganlah hendaknya seorang wanita menjadi
hakim yang mengadili urusan masyarakat umum. (HR. Ad-Dailami)
7. Salah satu dosa paling besar ialah
kesaksian palsu. (HR. Bukhari)
8. Rasulullah Saw bersabda :
"Disejajarkan kesaksian palsu dengan bersyirik kepada Allah." Beliau
mengulang-ulang sabdanya itu sampai tiga kali. (Mashabih Assunnah)
9. Nabi Saw mengadili dengan sumpah dan
saksi. (HR. Muslim)
10. Maukah aku beritahukan saksi yang paling
baik? Yaitu yang datang memberi kesaksian sebelum dimintai kesaksiannya. (HR.
Muslim)
11. Pria paling dibenci Allah ialah orang
yang bermusuhan dengan sengit. (HR. Bukhari)
12. Janganlah hendaknya seorang hakim
mengadili antara dua orang dalam keadaan marah. (HR. Muslim)
13. Tidak halal darah (dihukum mati) seorang
muslim kecuali karena salah satu dari tiga sebab. Pertama, duda atau janda yang
berzina (juga suami atau isteri). Kedua, hukuman pembalasan karena
menghilangkan nyawa orang lain (Qishas), dan ketiga, yang murtad dari Islam dan
meninggalkan jama'ah. (HR. Bukhari)
14. Rasulullah Saw pernah memenjarakan
seseorang karena suatu tuduhan kemudian dibebaskannya. (HR. An-Nasaa'i)
15. Sesungguhnya aku mengadili dan memutuskan
perkara antara kalian dengan bukti-bukti dan sumpah-sumpah. Sebagian kamu lebih
pandai mengemukakan alasan dari yang lain. Siapapun yang aku putuskan
memperoleh harta sengketa yang ternyata milik orang lain (saudaranya),
sesungguhnya aku putuskan baginya potongan api neraka. (HR. Aththusi)
16. Seorang wanita di jaman Rasulullah Saw
sesudah fathu Mekah telah mencuri. Lalu Rasulullah memerintahkan agar tangan
wanita itu dipotong. Usamah bin Zaid menemui Rasulullah untuk meminta
keringanan hukuman bagi wanita tersebut. Mendengar penuturan Usamah, wajah
Rasulullah langsung berubah. Beliau lalu bersabda : "Apakah kamu akan
minta pertolongan (mensyafa'ati) untuk melanggar hukum-hukum Allah Azza
Wajalla?" Usamah lalu menjawab, "Mohonkan ampunan Allah untukku, ya
Rasulullah." Pada sore harinya Nabi Saw berkhotbah setelah terlebih dulu
memuji dan bersyukur kepada Allah. Inilah sabdanya : "Amma ba'du.
Orang-orang sebelum kamu telah binasa disebabkan bila seorang bangsawan mencuri
dibiarkan (tanpa hukuman), tetapi jika yang mencuri seorang awam (lemah) maka
dia ditindak dengan hukuman. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Apabila
Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku pun akan memotong tangannya."
Setelah bersabda begitu beliau pun kembali menyuruh memotong tangan wanita yang
mencuri itu. (HR. Bukhari)
17. Bila dua orang yang bersengketa menghadap
kamu, janganlah kamu berbicara sampai kamu mendengarkan seluruh keterangan dari
orang kedua sebagaimana kamu mendengarkan keterangan dari orang pertama. (HR.
Ahmad)
18. Kami bersama Rasulullah Saw dalam suatu
majelis. Rasulullah bersabda :"Berbai'atlah kamu untuk tidak syirik kepada
Allah dengan sesuatu apapun, tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak membunuh
jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan (alasan) yang benar.
Barangsiapa menepatinya maka baginya pahala di sisi Allah dan barangsiapa yang
melanggar sesuatu dari perkara-perkara itu maka dia dihukum dan itulah
tebusannya (kafarat). Namun barangsiapa yang melanggar perkara-perkara itu dan
dirahasiakan oleh Allah maka persoalannya adalah di tangan Allah. Bila Dia
menghendaki maka akan diampuniNya atau disiksaNya (di akhirat)." (HR.
Muslim)
19. Hindarkanlah tindakan hukuman terhadap
seorang muslim sedapat mungkin karena sesungguhnya lebih baik bagi penguasa
bertindak salah karena membebaskannya daripada salah karena menjatuhkan
hukuman. (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
20. Barangsiapa menjauhi kehidupannya sebagai
badui maka dia mengisolir dirinya, dan barangsiapa yang mengikuti perburuan
maka dia akan lengah dan lalai. Barangsiapa yang mendatangi pintu-pintu
penguasa maka dia akan terkena fitnah. Ketahuilah, seorang yang makin
mendekatkan dirinya kepada penguasa akan bertambah jauh dari Allah. (HR. Abu
Dawud dan Ahmad)
Jihad dan Perang
1. Aku menginginkan berperang di jalan Allah,
lalu aku terbunuh, dihidupkan lagi dan mati lagi, lalu dihidupkan lagi. (HR.
Bukhari)
2. Kedua kaki hambaKu yang dilibat debu dalam
perang fisabilillah tidak akan tersentuh api neraka. (HR. Bukhari)
3. Berjaga-jaga satu malam dalam perang
fisabilillah lebih afdhol dari seribu malam dishalati malam harinya dan
dipuasai siang harinya. (HR. Al Hakim)
4. Tidak ada hijrah lagi sesudah fathu Mekah
selain jihad, niat, dan apabila diserukan berangkat (pergi berperang) maka
berangkatlah. (HR. Bukhari)
5. Puncak persoalan adalah Islam. Barangsiapa
pasrah diri (masuk Islam) maka dia selamat. Tiangnya Islam adalah shalat dan
atapnya adalah jihad (perjuangan). Yang dapat mencapainya hanya orang yang
paling utama di antara mereka. (HR. Ath-Thabrani)
6. Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lidahmu. (HR.
An-Nasaa'i)
7. Manusia yang paling dekat derajatnya
kepada derajat kenabian ialah para mujahidin dan ilmuwan (cendekiawan) karena
kaum mujahidin melaksanakan ajaran para rasul dan ilmuwan membimbing manusia
untuk melaksanakan ajaran nabi-nabi. (HR. Ad-Dailami)
8. Tiada setetes yang lebih disukai Allah
'Azza wajalla daripada setetes darah di jalan Allah. (HR. Ath-Thahawi)
9. Barangsiapa memberi perlengkapan bagi
seorang yang berperang di jalan Allah maka dia terhitung ikut berperang dan
barangsiapa ikut memenuhi kebutuhan keluarga (menyantuni) orang yang berperang
maka dia terhitung ikut berperang di jalan Allah. (HR. Bukhari)
10. Wahai segenap manusia, janganlah kamu
mengharap-harap bertemu dengan musuh. Mohonlah kepada Allah akan keselamatan.
Bila bertemu dengan mereka maka bersabarlah (yakni sabar menderita, gigih, ulet
dan tabah dalam melawan mereka). Ketahuilah, surga terletak di bawah
bayang-bayang pedang. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang (tanpa
disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan
Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang
rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan
pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak,
wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu
Dawud)
12. Rasulullah Saw mengikutsertakan kaum wanita dalam peperangan. Mereka
mengobati orang yang terluka. Rasulullah tidak pernah memberi mereka bagian
dari harta rampasan tetapi memberi mereka dari kelebihan (sisa) pembagian. (HR.
Muslim)
13. Perang adalah tipu daya. (HR. Bukhari)
14. Kalau kamu melakukan perdagangan dengan riba, hanya menjadi
peternak-peternak dan senang hanya dengan bertani saja dan meninggalkan jihad
(perjuangan) maka Allah akan menimpakan kehinaan atasmu. Kamu tidak dapat
mencabut kehinaan itu sehingga kamu kembali kepada Ad Dienmu. (HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah)
15. Ada tiga hal yang menyebabkan tidak
bergunanya seluruh amalan, yaitu: syirik kepada Allah, durhaka kepada orang
tua, dan lari menghindari pertempuran (dalam perang fisabilillah) (HR.
Ath-Thabrani)
16. Suatu kaum yang meninggalkan perjuangan
akan Allah timpakan kepada mereka azab. (HR. Ath-Thabrani)
17. Jika terjadi saling membunuh antara dua
orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para
sahabat bertanya, "Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang
terbunuh?" Nabi Saw menjawab, "Yang terbunuh juga berusaha membunuh
kawannya." (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Yang terbunuh berusaha membunuh tetapi kedahuluan terbunuh.
18. Rasulullah Saw melarang penyebaran racun (wabah penyakit / virus / senjata
kimia) di negeri musuh. (HR. Ath-Thahawi)
19. Saling berpesanlah untuk memperlakukan para tawanan dengan baik. (HR.
Ath-Thabrani)
20. Kami tidak menggunakan bantuan kaum musyrikin untuk memerangi kaum
musyrikin. (HR. Ahmad)
21. Orang yang pergi berperang di jalan Allah
dan yang pergi untuk menunaikan haji atau umroh adalah tamu-tamu Allah. Allah
menyerukan kepada mereka, dan mereka menyambutnya dan mereka memohon
kepada-Nya, lalu Allah mengabulkan permohonan mereka. (HR. Ibnu Majah).
22. Barangsiapa menolak ketaatan
(membangkang) dan meninggalkan jama'ah lalu mati maka matinya jahiliyah, dan
barangsiapa berperang di bawah panji (bendera) nasionalisme (kebangsaan atau
kesukuan) yang menyeru kepada fanatisme atau bersikap marah (emosi) karena
mempertahankan fanatisme (golongan) lalu terbunuh maka tewasnya pun jahiliyah.
(HR. An-Nasaa'i)
Penjelasan:
Asysyathibi memberi definisi tentang yang dimaksud jama'ah, yaitu:
1. Orang-orang Islam yang berhimpun dalam satu urusan.
2. Mayoritas orang-orang Islam
3. Kumpulan ulama mujtahidin.
4. Jama'atul muslimin jika berhimpun di bawah komando seorang amir (pemimpin).
5. Para sahabat yang diridhoi Allah dan tentu pada kondisi yang khusus.
Suatu jama'ah akan terbentuk bila ada musyawarah.
Mata Pencaharian dan Hasil Kerja
1. Mencari rezeki yang halal adalah wajib
sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani
dan Al-Baihaqi)
2. Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril)
membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan
sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan
memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat,
janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang
ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar
dan Al Hakim)
3. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang
berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah
mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di
jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
4. Barangsiapa pada malam hari merasakan
kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada
malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
5. Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang
tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun
hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR.
Ath-Thabrani)
6. Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat
hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR.
Ad-Dailami)
7. Seorang yang membawa tambang lalu pergi
mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan
uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih
baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi
dan kadang ditolak. (Mutafaq'alaih)
8. Tiada makanan yang lebih baik daripada
hasil usaha tangan sendiri. (HR. Bukhari)
9. Apabila dibukakan bagi seseorang pintu
rezeki maka hendaklah dia melestarikannya. (HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Yakni senantiasa bersungguh-sungguh dan
konsentrasi di bidang usaha tersebut, serta jangan suka berpindah-pindah ke
pintu-pintu rezeki lain atau berpindah-pindah usaha karena di khawatirkan pintu
rezeki yang sudah jelas dibukakan tersebut menjadi hilang dari genggaman karena
kesibukkan nya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang mampu maka hal
tersebut tidak mengapa.
10. Seusai shalat fajar (subuh) janganlah
kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki. (HR. Ath-Thabrani)
11. Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki
dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan
keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
12. Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu
pagi hari mereka (bangun fajar). (HR. Ahmad)
13. Barangsiapa menghidupkan lahan mati maka
lahan itu untuk dia. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)
Keterangan:
Hal tersebut khusus untuk lahan atau tanah
kosong yang tidak ada pemiliknya. Jika lahan atau tanah kosong tersebut ada
pemiliknya maka tidak boleh diambil dengan jalan yang bathil.
14. Carilah rezeki di perut bumi. (HR. Abu
Ya'la)
15. Pengangguran menyebabkan hati keras (keji
dan membeku). (HR. Asysyihaab)
16. Allah memberi rezeki kepada hambaNya
sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya. (HR. Aththusi)
17. Mata pencaharian paling afdhol adalah
berjualan dengan penuh kebajikan dan dari hasil keterampilan tangan. (HR.
Al-Bazzar dan Ahmad)
18. Sebaik-baik mata pencaharian ialah hasil
keterampilan tangan seorang buruh apabila dia jujur (ikhlas). (HR. Ahmad)
Harta dan Kekayaan
1. Yang
dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta-benda tetapi kekayaan yang
sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati). (HR. Abu Ya'la)
2. Setiap orang lebih berhak atas harta miliknya daripada ayahnya atau anaknya
dan segenap manusia. (HR. Al-Baihaqi)
3. Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketakwaan
kepada Allah. (HR. Ad-Dailami)
4. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya
Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan
peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan
kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)."
(Mutafaq'alaih)
5. Harta yang dizakati tidak akan susut (berkurang). (HR. Muslim)
6. Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya. (HR.
Ath-Thabrani)
7. Cinta yang sangat terhadap harta dan kedudukan dapat mengikis agama
seseorang. (HR. Aththusi)
8. Anak Adam berkata: "Hartaku... hartaku..." Nabi Saw bersabda:
"Adakah hartamu, hai anak Adam kecuali yang telah kamu belanjakan untuk
makan atau membeli sandang lalu kumal, atau sedekahkan lalu kamu
tinggalkan." (HR. Muslim)
9. Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi
melalaikan. (HR. Abu Dawud)
10. Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan
terhadap umatku ialah harta-benda. (HR. Tirmidzi)
11. Akan datang bagi manusia suatu jaman dimana orang tidak peduli apakah harta
yang diperolehnya halal atau haram. (HR. Bukhari)
12. Wahai 'Amru, alangkah baiknya harta yang sholeh di tangan orang yang
sholeh. (HR. Ahmad)
13. Pada akhir jaman kelak manusia harus menyediakan harta untuk menegakkan
urusan agama dan urusan dunianya. (HR. Ath-Thabrani)
14. Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang
memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka.
(HR. Bukhari)
15. Sesungguhnya orang-orang yang mengelola harta Allah dengan tidak benar maka
bagi mereka api neraka pada hari kiamat. (HR. Bukhari)
16. Janganlah kamu mengagumi orang yang terbentang kedua lengannya menumpahkan
darah. Di sisi Allah dia adalah pembunuh yang tidak mati. Jangan pula kamu
mengagumi orang yang memperoleh harta dari yang haram. Sesungguhnya bila dia
menafkahkannya atau bersedekah maka tidak akan diterima oleh Allah dan bila
disimpan hartanya tidak akan berkah. Bila tersisa pun hartanya akan menjadi
bekalnya di neraka. (HR. Abu Dawud)
17. Sesungguhnya uang dinar dan dirham ini telah membinasakan orang-orang
sebelum kamu dan di masa yang akan datang pun akan membinasakan. (HR.
Ath-Thabrani)
18. Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta maka pergunakanlah (makanlah)
dan sedekahkanlah sebagiannya. (HR. Muslim)
19. Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya (tidak benar) maka
Allah akan memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor). (HR.
Al-Baihaqi)
Kemiskinan
1. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat
kebanyakan penghuninya orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka
dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan
Muslim)
2. Orang-orang fakir-miskin akan memasuki surga lima ratus tahun[1] sebelum
orang-orang kaya memasukinya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
3. Kesengsaraan yang paling sengsara ialah miskin di dunia dan disiksa di
akhirat. (HR. Ath-Thabrani dan Asysyihaab)
4. Balasan amal dari seorang miskin terhadap orang kaya ialah kesetiaan
(keikhlasan) dan doa. (HR. Abu Dawud)
5. Kasihanilah tiga golongan orang yaitu orang kaya dalam kaumnya lalu melarat,
seorang yang semula mulia (terhormat dalam kaumnya) lalu terhina, dan seorang
'alim yang dipermainkan (diperolok-olok) oleh orang-orang yang dungu dan jahil.
(HR. Asysyihaab)
6. Hampir saja kemiskinan (kemiskinan jiwa dan hati) berubah menjadi kekufuran.
(HR. Ath-Thabrani)
Catatan Kaki:
[1]Lima ratus tahun adalah
setengah hari di surga karena sehari di sisi Allah sama dengan seribu tahun di
dunia. Wallaahu'alam.
Menunaikan Amanat
1. Tunaikanlah amanat terhadap orang yang
mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
2. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi
orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
3. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa
memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR. Ath-Thabrani)
4. Apa yang dibicarakan dan terjadi dalam majelis-majelis (rapat atau
pertemuan) harus dijaga dan dipelihara sebagai amanat. (HR. Abu Dawud)
Muamalah (Hubungan
Kemasyarakatan)
1. Biarlah manusia saling memberi rezeki
kepada yang lainnya. (HR. Al-Baihaqi)
2. Apabila Allah menginginkan kemajuan dan kesejahteraan kepada suatu kaum maka
Allah memberi mereka karunia kemudahan dalam jual-beli dan kehormatan diri.
Namun bila Allah menginginkan bagi suatu kaum kemacetan dan kegagalan maka
Allah membuka bagi mereka pintu pengkhianatan. (HR. Ath-Thabrani)
3. Jangan kamu saling dengki dan iri dan jangan pula mengungkit keburukan orang
lain. Jangan saling benci dan jangan saling bermusuhan serta jangan saling
menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya dengan tidak
menzhaliminya, tidak mengecewakannya, tidak membohonginya dan tidak
merendahkannya. Letak takwa ada di sini (Nabi Saw menunjuk ke dada beliau
sampai diulang tiga kali). Seorang patut dinilai buruk bila merendahkan
saudaranya yang muslim. Seorang muslim haram menumpahkan darah, merampas harta,
dan menodai kehormatan muslim lainnya. (HR. Muslim)
4. Pedagang yang jujur amanatnya kelak di hari kiamat bersama-sama para nabi,
shiddiqin dan para shuhada. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
5. Nabi Saw melarang menjual-beli uang muka (persekot). Artinya, memperjual
belikan uang muka. (HR. Abu Dawud)
6. Apabila terjadi perselisihan antara penjual dan pembeli maka keputusan ada
di tangan penjual. Apakah pembeli menyetujuinya atau jual-beli batal. (HR. Abu
Hanifah)
7. Barangsiapa menjual buah-buahan lalu buah-buahan itu rusak (busuk) maka
dilarang menerima uang penjualannya. Mengapa dia mengambil dengan tidak sah
uang saudaranya semuslim? (HR. Ibnu Majah)
8. Rasulullah Saw melarang orang menjual air. (Mutafaq'alaih)
Keterangan:
Yakni air yang bersumber dari sumber aslinya,
seperti air hujan, mata air pegunungan, air sungai, air laut, air danau, dan
lain-lain. Seandainya ada orang yang hendak mengambil air ke sumber-sumber air
tersebut, maka siapapun tidak berhak untuk melarang atau pun menjual dan
menentukan harga airnya. Siapapun tidak ada yang boleh menguasai dan memonopoli
sumber-sumber air tersebut. Firman Allah, "Dia-lah, Yang telah menurunkan
air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya
(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan
ternakmu." (Surat 16. AN NAHL - Ayat 10). Namun, seandainya air tersebut
sudah di proses, misalnya yang semula masih kurang hygenis, lalu diolah dan
diproses menjadi air murni yang segar (seperti air dalam kemasan) yang layak
untuk diminum, maka boleh untuk dijual, karena orang atau perusahaan yang telah
memprosesnya tersebut telah mengeluarkan tenaga serta biaya juga.
Wallaahu'alam.
9. Apabila seorang kehilangan atau kecurian barangnya kemudian ditemukan di
tangan seseorang maka orang itu (yang kehilangan) lebih berhak memiliki kembali
barangnya. Adapun orang yang membeli barang tersebut hendaknya menuntut
pengembalian uangnya dari penjual barang tersebut. (HR. Ibnu Majah)
10. Tidak boleh menjual buah-buahan sampai terbukti benar kebaikannya. (HR.
Ath-Thahawi)
11. Allah memberkahi penjualan yang mudah, pembelian yang mudah, pembayaran
yang mudah dan penagihan yang mudah. (HR. Ath-Thahawi)
12. Rasulullah Saw melarang penjualan karena terpaksa (dipaksa menjual karena
terdesak kebutuhan) dan melarang penjualan dengan pemalsuan (penipuan). (HR.
Mashabih Assunnah)
13. Tidak sah perceraian, penjualan atau pembelian yang dilakukan orang gila.
(HR. Abu Hanifah)
14. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits Qudsi) :"Aku yang ketiga
(bersama) dua orang yang berserikat dalam usaha (dagang) selama yang seorang
tidak berkhianat (curang) kepada yang lainnya. Apabila berlaku curang maka Aku
ke luar dari mereka." (Abu Dawud)
15. Orang yang mendatangkan barang dagangan (impor) untuk dijual selalu akan
memperoleh rezeki dan orang yang menimbun barang akan dikutuk Allah. (HR. Ibnu
Majah dan Aththusi)
16. Barangsiapa menimbun bahan pangan kebutuhan kaum muslimin maka Allah akan
menimpanya dengan kebangkrutan dan penyakit lepra. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
17. Rasulullah Saw memutuskan untuk mendahulukan penyelesaian hutang sebelum
melaksanakan wasiat. (HR. Al Hakim)
Keterangan:
Hadits ini merupakan petunjuk bagaimana tata
urutan menunaikan harta warisan ketika seseorang meninggal dunia. Maka yang
pertama adalah pembayaran hutang, lalu menunaikan wasiat, kemudian baru sisa
harta warisan yang ada dibagikan kepada ahli waris.
18. Berhati-hatilah dalam berhutang. Sesungguhnya berhutang itu suatu kesedihan
pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang hari. (HR. Ibnu Babawih
dan Al-Baihaqi)
19. Orang kaya yang menunda-nunda (mengulur-ulurkan waktu) pembayaran hutangnya
adalah kezaliman. (HR. Bukhari)
20. Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai
hutangnya di dunia dilunasi. (HR. Ahmad)
21. Barangsiapa mengambil harta orang-orang untuk disampaikannya (kepada yang
berhak) maka Allah akan menyampaikannya dan barangsiapa mengambilnya dengan
maksud merusaknya maka Allah akan merusak orang itu. (HR. Bukhari)
22. Jangan menimbulkan ketakutan pada dirimu sendiri sesudah terasa olehmu
keamanan (ketentraman). Para sahabat bertanya, "Apa yang menimbulkan
ketakutan itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Hutang." (HR.
Ahmad)
23. Sebaik-baik kamu ialah yang paling baik dalam membayar hutangnya. (HR.
Bukhari)
24. Seorang hamba muslim yang membayar hutang saudaranya maka Allah akan
melepaskan ikatan penggadaiannya pada hari kiamat. (HR. Mashabih Assunnah)
25. Hutang adalah bendera Allah di muka bumi. Apabila Allah hendak menghinakan
seorang hamba maka diikatkan ke lehernya. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
26. Waspadalah dan hindarilah do'a orang yang dalam kesulitan untuk membayar
kembali hutangnya. (HR. Ad-Dailami)
27. Berlakulah lunak dan saling mengasihi. Hendaklah kamu saling mengalah
terhadap yang lain. Apabila orang yang punya hak mengetahui kebaikan yang akan
diperolehnya disebabkan menunda tuntutannya atas haknya pasti orang yang punya
tuntutan atas haknya akan lari menjauhi orang yang dituntutnya. (HR. Bukhari)
28. Apabila seorang menghutangi orang lain maka janganlah mengambil suatu
kelebihan (komisi). (HR. Ahmad)
29. Barangsiapa mengangkat senjata terhadap kami tidaklah dia dari golongan
kami dan barangsiapa menipu kami maka dia bukan dari golongan kami. (HR.
Bukhari)
30. Unta yang digadaikan boleh ditunggangi karena dikeluarkan biaya
pemeliharaannya dan susunya boleh diminum oleh orang yang menyimpan unta
tersebut. (HR. Bukhari)
31. Seorang laki-laki yang menzinai wanita merdeka atau budak maka anaknya
adalah anak zina. Dia tidak mewarisi dan tidak diwarisi oleh laki-laki
tersebut. (HR. Tirmidzi)
32. Pembunuh tidak bisa menerima warisan dari orang yang dibunuhnya. (HR.
Tirmidzi)
33. Seorang kafir tidak boleh mewarisi harta orang muslim dan orang muslim pun
tidak boleh mewarisi harta orang kafir. (HR. Bukhari)
34. Apabila kamu menimbang hendaklah ditepati. (HR. Ibnu Majah)
35. Barangsiapa menanami lahan orang lain tanpa ijin dari pemiliknya maka
baginya pengembalian biaya penanaman dan tidak mendapat bagian dari hasil
tanaman. (HR. Ahmad)
36. Pemilik hak berhak pula berbicara agak keras (misalnya terhadap yang
berhutang). (HR. Bukhari dan Muslim)
37. Kaum muslimin berserikat (memiliki bersama) dalam tiga hal, yaitu air,
rerumputan (di padang rumput yang tidak bertuan), dan api. (HR. Abu Dawud)
Dunia dan Segala
Isinya
1. Barangsiapa pada pagi hari aman dalam
kelompoknya, sehat tubuhnya, memiliki pangan untuk seharinya, maka dia
seolah-olah memperoleh dunia dengan segala isinya. (HR. Tirmidzi)
2. Perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang yang mencelupkan jari
tangannya ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya.
(HR. Muslim dan Ibnu Majah)
3. Aku dan dunia ibarat orang dalam perjalanan menunggang kendaraan, lalu
berteduh di bawah pohon untuk beristirahat dan setelah itu meninggalkannya.
(HR. Ibnu Majah)
4. Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kamu kholifah dan
Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan
dunia. Sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah godaan kaum
wanita. (HR. Ahmad)
5. Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain
sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para
sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian
banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa
penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan
takut mati." (HR. Abu Dawud)
6. Demi Allah, bukanlah kemelaratan yang aku takuti bila menimpa kalian, tetapi
yang kutakuti adalah bila dilapangkannya dunia bagimu sebagaimana pernah
dilapangkan (dimudahkan) bagi orang-orang yang sebelum kalian, lalu kalian
saling berlomba sebagaimana mereka berlomba, lalu kalian dibinasakan olehnya
sebagaimana mereka dibinasakan. (HR. Ahmad)
7. Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, "Hai Muhammad,
hiduplah sesukamu namun engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu namun engkau
pasti akan diganjar, dan cintailah siapa yang engkau sukai namun pasti engkau
akan berpisah dengannya. Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung shalat
malamnya dan kehormatannya tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang lain."
(HR. Ath-Thabrani)
8. Janganlah kalian mencaci-maki dunia. Dia adalah sebaik-baik kendaraan.
Dengannya orang dapat meraih kebaikan dan dapat selamat dari kejahatan. (HR.
Ad-Dailami)
9. Sesungguhnya Allah melindungi hambaNya yang mukmin dari godaan dunia dan
Allah juga menyayanginya sebagaimana kamu melindungi orangmu yang sakit dan
mencegahnya dari makanan serta minuman yang kamu takuti akan mengganggu
kesehatannya. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
Jaman
1. Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini,
kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul
suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya.
Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi
tidak menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk. (HR. Tirmidzi)
2. Tiada datang kepadamu jaman kecuali yang sesudahnya lebih buruk dari pada
yang sebelumnya sampai kamu berjumpa dengan Allah. (HR. Ahmad)
3. Jangan memaksa dirimu berjaga (tidak tidur) pada malam hari karena kamu
tidak mampu melakukannya. Bila seseorang mengantuk maka hendaklah dia tidur di
tempat tidurnya sendiri dan itu lebih aman. (HR. Ad-Dailami)
4. Pada hari Jum'at terdapat saat yang apabila seorang muslim memohon kepada
Allah sesuatu kebaikan maka Allah akan memberinya, yaitu saat antara duduknya
seorang imam (Khatib) sampai usainya shalat. (HR. Muslim)
Ilmu Pengetahuan dan Kebodohan
1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu
adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada
orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu
pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR.
Ar-Rabii')
2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik
bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab
ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat
seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR.
Ibnu Majah)
4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri,
dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)
5. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan
untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan
pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan
untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka
baginya neraka ... neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat
bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga. (HR. Muslim)
8. Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)
9. Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?"
Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR. Ath-Thabrani)
10. Apabila muncul bid'ah-bid'ah di tengah-tengah umatku wajib atas seorang
'alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka
baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Tidak akan diterima
sodaqohnya dan kebaikan amalannya. (HR.Ar-Rabii')
11. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan
datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu
Dawud)
12. Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia
akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka
dia akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)
13. Yang aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan.
(HR. Abu Dawud)
14. Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang
ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
15. Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
16. Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidak mengerti maka dosanya adalah
atas orang yang memberi fatwa. (HR. Ahmad)
17. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang
Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)
18. Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka
ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)
19. Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri
(Berarti amal perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR. Ad-Dailami)
20. Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para
ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur'an dan ahlinya[1], serta penguasa
yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)
21. Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut
tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim.
Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu
ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan
menyesatkan. (Mutafaq'alaih)
22. Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan
fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh
bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR.
Ath-Thabrani)
23. Maafkanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan
tindakan seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta'ala membimbing
mereka apabila ada yang tergelincir. (HR. Bukhari)
24. Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya.
Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada
berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na'im)
Catatan Kaki:
[1]Pengemban Al Qur'an dan
ahlinya termasuk pembaca, penghafal, ahli tafsir, dan penegak ajaran Al Qur'an.
Halal dan Haram
1. Yang halal itu jelas dan yang haram itu
jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar,
tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia.
Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan
kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka
ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus
ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan
ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang
diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila
daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu
rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati."
(HR. Bukhari)
Keterangan:
Khusus untuk hadits no.1 ini saya ambil
langsung dari kitab Ringkasan Shahih Bukhari karya Al-Albani, karena saya lihat
arti (terjemahan) yang bersumber dari buku 1100 Hadits Terpilih ini kurang
tepat. Disana disebutkan, "Barangsiapa terperosok ke dalam hal yang
syubhat (perkara-perkara yang diragukan hukumnya) maka dia terperosok dalam
yang haram." Padahal kalimat yang tepat bukan menyatakan "pasti",
tapi "hampir-hampir" terperosok kepada yang haram. Wallaahu'alam.
2. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw: "Apabila aku shalat
semua yang fardhu (yang wajib / shalat lima waktu) dan puasa pada bulan
Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan tidak lebih
dari itu, apakah aku bisa masuk surga?" Nabi Saw menjawab, "Ya."
(HR. Muslim)
3. Lautan airnya suci (untuk wudhu) dan bangkai ikannya halal (untuk dimakan).
(HR. Bukhari)
4. Orang yang mengharamkan sesuatu yang halal serupa dengan orang yang
menghalalkan sesuatu yang haram. (HR. Asysyihaab)
5. Yang halal jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya ada
perkara-perkara yang kelam (syubhat / kabur / samar-samar). (HR. Bukhari)
6. Akan datang satu masa dimana tiada seorangpun yang tidak makan uang riba.
Kalau tidak ribanya maka ia akan terkena asapnya (atau debunya). (HR. Abu
Dawud)
7. Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Pergaulan
1. Apabila seorang datang langsung berbicara
sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)
2. Lakukanlah ziarah dengan jarang-jarang agar lebih menambah kemesraan. (HR.
Ibnu Hibban)
3. Laki-laki memberi salam kepada wantia dan wanita jangan memberi salam kepada
laki-laki. (HR. Ad-Dainuri)
4. Apabila kamu saling berjumpa maka saling mengucap salam dan
bersalam-salaman, dan bila berpisah maka berpisahlah dengan ucapan istighfar.
(HR. Ath-Thahawi)
5. Sahabat Anas Ra berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw agar jawaban
kami tidak lebih daripada "wa'alaikum". (HR. Ad-Dainuri).
Penjelasan:
Yakni ketika orang non muslim (Yahudi,
Nasrani, dan lain-lain) memberi salam kepada seorang muslim maka jawabannya
tidak boleh lebih dari: "Wa'alaikum," artinya: "Dan juga
bagimu". Namun jika yang mengucapkan salam tersebut orang Islam, maka kita
harus membalasnya dengan ucapan yang lebih baik, atau minimal sama. Firman
Allah, "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu." (Surat 4. AN NISAA' -
Ayat 86)
6. Apabila dua orang muslim saling berjumpa
lalu berjabatan tangan dan mengucap "Alhamdulillah" dan beristighfar
maka Allah 'Azza Wajalla mengampuni mereka. (HR. Abu Dawud)
7. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)
8. Apabila berkumpul tiga orang janganlah yang dua orang berbisik-bisik (bicara
rahasia) dan meninggalkan orang yang ketiga (karena hal tersebut akan
menimbulkan kesedihan dan perasaan tidak enak baginya). (HR. Bukhari)
9. Apabila seorang bertamu lalu minta ijin (mengetuk pintu atau
memanggil-manggil) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu)
maka hendaklah ia pulang. (HR. Bukhari)
10. Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di tempat yang
ditunjuk kaum itu sebab mereka lebih mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka.
(HR. Ath-Thabrani)
11. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan
bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang
baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada
berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)
12. Seseorang adalah sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah
kamu berhati-hati dalam memilih kawan pendamping. (HR. Ahmad)
13. Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai kelestarian atas keakraban kawan lama,
maka peliharalah kelangsungannya. (HR. Ad-Dailami)
14. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar
pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam
menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
15. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah
memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)
16. Barangsiapa mengintip-intip rumah suatu kaum tanpa ijin mereka maka sah
bagi mereka untuk mencolok matanya. (HR. Muslim)
17. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib
padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
18. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam
segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan
menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR. Ad-Dailami)
19. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak
(toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')
20. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan
tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya
(kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)
21. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR.
Ath-Thabrani)
22. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya
Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang."
Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka berilah
jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita
lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat),
dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
23. Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu.
(HR. Al-Baihaqi)
24. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas
pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)
25. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)
26. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat
melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)
27. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang
lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan
menghormatinya. (HR. Tirmidzi)
28. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati
tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah
tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal
lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)
29. Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa
diminta hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah
rezeki yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)
30. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa
kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR.
Al-Baihaqi)
31. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah
(membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan
merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)
32. Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan
bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)
33. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi
saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)
34. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu)
kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi
kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)
35. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia
zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar
dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)
36. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka
dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)
37. Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah
akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan
Tirmidzi)
38. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)
39. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada
kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang yang
bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam dan yang
hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku sudah
menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)
40. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak
boleh ada paksaan. (HR. Malik)
41. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)
42. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan
saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog
mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam
(menyapa). (HR. Bukhari)
43. Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari
mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
44. Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka
mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
45. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas
kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh
tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)
46. Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak
memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan
pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat
apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)
Perkawinan
1. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu
dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat
yang terbanyak. (HR. Abu Dawud)
2. Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga
hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata
dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa
karena (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo
agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang
separonya lagi. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)
4. Rasulullah Saw melarang laki-laki yang menolak kawin (sebagai alasan) untuk
beralih kepada ibadah melulu. (HR. Bukhari)
5. Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan
akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah
di muka bumi dan kerusakan yang meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
6. Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda
(perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah. (HR. Muslim)
7. Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: "Hai Ali, ada tiga perkara yang
janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya,
jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila
menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya." (HR. Ahmad)
8. Diharamkan dari penyusuan apa yang diharamkan dari keturunan (nasab). (HR.
Bukhari)
Penjelasan:
Larangan hukum yang dikenakan terhadap nasab seperti hukum pernikahan, warisan,
dan lain-lain berlaku juga terhadap anak atau saudara sesusu.
9. Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena
kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah
yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)
10. Janganlah seseorang membeli (menawar) di atas penawaran saudaranya dan
jangan meminang di atas peminangan saudaranya, kecuali jika saudaranya
mengijinkannya. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
11. Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka
Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena
memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan
barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah
baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud
ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin
mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya
dan memberkahi isterinya baginya. (HR. Bukhari)
12. Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila
seorang gadis maka harus seijinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan
seorang gadis ialah diam (ketika ditanya). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Penjelasan:
Diamnya seorang gadis adalah tanda setuju
sebab gadis lebih banyak malu ketimbang janda.
13. Kawinilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih
banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit. (HR.
Ath-Thabrani)
14. Sebaik-baik wanita ialah yang paling ringan mas kawinnya. (HR.
Ath-Thabrani)
15. Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku
menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang muslim
maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar
dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri
mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat menjaga kehormatan
dirinya, dan memelihara harta suaminya bila suaminya sedang tidak bersamanya.
(HR. Ath-Thahawi)
16. Tiada sah pernikahan kecuali dengan (hadirnya) wali dan dua orang saksi dan
dengan mahar (mas kawin) sedikit maupun banyak. (HR. Ath-Thabrani)
17. Barangsiapa menjanjikan pemberian mas kawin kepada seorang wanita dan
berniat untuk tidak menepatinya maka dia akan berjumpa dengan Allah Ta'ala
sebagai seorang pezina. Barangsiapa berhutang tetapi sudah berniat untuk tidak
melunasi hutangnya maka dia akan menghadap Allah 'Azza wajalla sebagai seorang
pencuri. (HR. Ath-Thabrani)
18. Janganlah seorang isteri memuji-muji wanita lain di hadapan suaminya
sehingga terbayang bagi suaminya seolah-olah dia melihat wanita itu. (HR.
Bukhari)
19. Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang
dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat
dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun. (HR. Ibnu Majah)
20. Seorang isteri yang ketika suaminya wafat meridhoinya maka dia (isteri itu)
akan masuk surga. (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
21. Allah Swt kelak tidak akan memandang (memperhatikan) seorang wanita yang
tidak bersyukur kepada suaminya meskipun selamanya dia membutuhkan suaminya.
(HR. Al Hakim)
22. Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan
memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar
(meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya
orang-orang yang tidak disukai suaminya. (HR. Ath-Thabrani)
23. Tidak sah puasa (puasa sunah) seorang wanita yang suaminya ada di rumah,
kecuali dengan seijin suaminya. (Mutafaq'alaih)
24. Tidak dibenarkan seorang wanita memberikan kepada orang lain dari harta
suaminya kecuali dengan ijin suaminya. (HR. Ahmad)
25. Apabila seorang dari kamu hendak meminang seorang wanita dan dapat melihat
bagian-bagian dari tubuhnya, hendaklah melakukannya. (HR. Ahmad)
Keterangan:
Islam menentukan batas yang boleh dilihat,
demi kehormatan kaum wanita. Laki-laki yang hendak meminangnya hanya
diperbolehkan melihat wajah dan kedua telapak tangannya. Hal itu sudah dianggap
cukup mewakili seluruh tubuhnya. Kepada lelaki itu diberi kesempatan melihat
batas yang. diperbolehkan itu lebih lama dari biasa, dengan harapan mungkin hal
itu akan mendorong minatnya untuk mengawininya. Di dalam syarh Al-Imam
An-Nawawi pada shahih Muslim disebutkan bahwa izin untuk melihat ini tidak
harus dengan persetujuan wanita itu, dan sebaiknya dilakukan tanpa
sepengetahuannya, karena hal itu mutlak diizinkan oleh Rasulullah Saw. tanpa
syarat keridhaannya. Biasanya wanita akan malu untuk memberikan izin. Hal ini
untuk menjaga agar tidak melukai perasaannya, kalau setelah melihatnya, lelaki
itu kemudian mengundurkan diri. Karena itulah dianjurkan untuk melihat tanpa
sepengetahuan si wanita sebelum melakukan peminangan.
26. Tidak dibenarkan manusia sujud kepada manusia, dan kalau dibenarkan manusia
sujud kepada manusia, aku akan memerintahkan wanita sujud kepada suaminya
karena besarnya jasa (hak) suami terhadap isterinya. (HR. Ahmad)
27. Bila seorang menggauli isterinya janganlah segan untuk mengucapkan doa:
"Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan dan
jauhkan setan dari apa yang Engkau berikan rezeki bagiku (anak)."
Sesungguhnya kalau seandainya Allah menganugerahkan bagi mereka anak maka anak
tersebut tidak akan diganggu setan sama sekali. (HR. Bukhari)
28. Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Apa hak isteri
terhadap suaminya?" Nabi Saw menjawab, "Memberi isteri makan bila
kamu makan, memberinya pakaian bila kamu berpakaian, tidak boleh memukul
wajahnya, tidak boleh menjelek-jelekkannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam
lingkungan rumahmu. (HR. Abu Dawud)
29. Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya
lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai
isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya. (HR.
Abu Ya'la)
Keterangan:
Hendaknya suami dan istri sama-sama merasakan
kepuasan dan sama-sama mencapai ejakulasi.
30. Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya, janganlah
menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi. (HR.
Aththusi)
Keterangan:
Sama seperti pada no.29 diatas.
31.
Janganlah kamu menggauli isteri sebagaimana
unta atau keledai, tetapi hendaklah bercumbu dan bercengkerama terlebih dahulu.
[hadits ini tidak dituliskan siapa yang meriwayatkannya, karena itu saya
sertakan teks arabnya]
Keterangan:
Yakni tidak langsung melakukan hubungan intim
sebelum pemanasan dahulu, diantaranya bergurau, bercumbu dan membelai mesra
istri.
32. Seburuk-buruk kedudukan seseorang di sisi Allah pada hari kiamat ialah
orang yang menggauli isterinya dan isterinya menggaulinya dengan cara terbuka
lalu suaminya mengungkapkan rahasia isterinya kepada orang lain. (HR. Muslim)
33. Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah
yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita
adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang
tidak tahu budi. (HR. Abu 'Asaakir)
34. Janganlah seorang laki-laki mukmin membenci isterinya yang beriman. Bila
ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya
yang lain. (HR. Muslim)
35. Isteri yang paling besar berkahnya ialah yang paling ringan tanggungannya.
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
36. Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu
membiarkannya (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan bila kamu berusaha
meluruskannya maka kamu mematahkannya. (HR. Ath-Thahawi)
37. Hindun, ibunya Muawiyah, bertanya kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, Abu
Sufyan suamiku seorang yang pelit, apakah aku boleh mengambil uangnya sedikit
secara sembunyi-sembunyi?" Nabi Saw menjawab, "Ambillah dengan cara
yang makruf (baik) untuk mencukupi kebutuhanmu dan kebutuhan anak-anakmu."
(HR. Bukhari)
38. Rasulullah Saw melarang azal terhadap isteri kecuali dengan persetujuannya.
(HR. Ahmad)
Penjelasan:
Adapun budak yang diperistrikan dibolehkan azal bagi laki-laki kalau tidak
menghendaki keturunan daripadanya.
39. Allah melaknat suami yang mengambil laki-laki lain untuk mengawini bekas
isterinya yang sudah cerai tiga talak supaya bisa dirujuk kembali olehnya. Jadi
perkawinan itu sekedar tipu muslihat bagi pengesahan rujuk. Orang yang mau
disuruh membantu tipu daya dengan mengawini lalu dicerai (tidak digauli) juga
dilaknat Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)
40. Rasulullah Saw melarang kawin mut'ah. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Kawin mut'ah ialah kawin untuk waktu tertentu atau disebut kawin kontrak.
41. Talak (perceraian) adalah suatu yang halal yang paling dibenci Allah. (HR.
Abu Dawud dan Ahmad)
42. Ada tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan (serius) dan
guraunya (main-main) adalah kesungguhan (serius), yaitu perceraian, nikah dan
rujuk. (HR. Abu Hanifah)
Penjelasan:
Jadi dilarang bergurau (main-main) dalam ketiga perkara diatas.
43. Apabila suami mengajak isterinya (bersenggama) lalu isterinya menolak
melayaninya dan suami sepanjang malam jengkel maka (isteri) dilaknat malaikat
sampai pagi. (Mutafaq'alaih)
44. Terkutuklah siapa-siapa yang menyetubuhi isterinya lewat duburnya. (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
45. Allah tidak akan melihat (memperhatikan) seorang lelaki yang menyetubuhi
laki-laki lain (homoseks) atau yang menyetubuhi isteri pada duburnya. (HR.
Tirmidzi)
46. Saling berwasiatlah kalian tentang kaum wanita dengan baik-baik. Mereka itu
adalah tawanan di tanganmu. Tiada kalian bisa menguasai apa-apa dari mereka,
kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji (zina), pisahkanlah diri kalian
dari tempat tidur mereka atau lakukan pemukulan yang tidak membekas. Apabila
mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Kalian punya hak atas mereka dan mereka pun punya hak atas kalian. Hak kalian
atas mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan tempat tidur kalian diinjak
oleh orang yang tidak kalian sukai, dan hak mereka atas kalian adalah memberi
sandang-pangan kepada mereka (isteri-isterimu) dengan yang baik-baik. (HR. Ibnu
Majah dan Tirmidzi)
Keterangan:
Di dalam buku "Ketentuan Nafkah Istri
dan Anak" karya Drs. Muhammad Thalib, disebutkan bahwa ketentuan nafkah
untuk istri diantaranya adalah:
- Keperluan makan dan minum
- Keperluan pakaian
- Keperluan pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan
Selain itu, suami berkewajiban pula
menyediakan tempat tinggal untuk istri dan diri sendiri sesuai dengan
kemampuannya, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah swt didalam Al Qur'an,
"Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka." (Surat 65. ATH THALAAQ - Ayat 6)
Wanita
1. Wanita
adalah belahan separo (yang sama) dengan pria. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
2. Jihadnya kaum wanita ialah haji dan umroh. (HR. Ahmad)
3. Diperlihatkan kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum wanita karena
kekufuran mereka. Para sahabat bertanya, "Apakah mereka kufur kepada
Allah?" Nabi Saw menjawab, "Mereka mengkufuri pergaulan dan kebajikan
(kebaikan). Apabila kamu berbuat ihsan kepada seorang dari mereka sepanjang
umur lalu dia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkannya dia akan berkata, "Kamu
belum pernah berbuat baik kepadaku." (HR. Bukhari)
4. Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang
lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang
yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah
menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka dekatkanlah
dirimu kepada Allah sedapat mungkin. (HR. Bukhari)
5. Apabila seorang dari kamu tertarik melihat seorang perempuan dan terkesan
dalam hatinya, maka hendaklah menggauli isterinya sendiri karena hal itu akan
meredam gejolak dan gangguan dalam dirinya. (HR. Muslim)
6. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena
yang ketiganya adalah syetan. (HR. Abu Dawud)
7. Barangsiapa berjabatan tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia
dimurkai Allah Azza wajalla. (HR.Ibnu Baabawih)
8. Janganlah laki-laki berduaan dengan perempuan (lain) kecuali perempuan itu
didampingi mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan perjalanan
(musafir) kecuali didampingi mahramnya. (HR. Muslim)
9. Rasulullah Saw melarang kami memasuki rumah wanita yang suaminya sedang
tidak ada di rumah (sedang ke luar atau bepergian). (HR. Ahmad)
10. Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah
dinikahinya atau dia mahramnya. (HR. Muslim)
11. Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum
(laki-laki) dengan maksud agar mereka menghirup bau harumnya maka wanita itu
adalah pelacur. (HR. An-Nasaa'i)
12. Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum
pria daripada godaan wanita. (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Tiap menjelang pagi hari dua malaikat berseru: "Celaka laki-laki dari
godaan wanita dan celaka wanita dari godaan laki-laki." (HR. Ibnu Majah
dan Al Hakim)
14. Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR. Asysyihaab).
Ayah - Ibu - Anak - Keluarga
1. Keridhaan Allah tergantung kepada
keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang
tua. (HR. Al Hakim)
2. Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut
berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua
orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw
bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad."
(Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Nabi Saw melarangnya ikut berperang karena dia lebih diperlukan kedua orang
tuanya untuk mengurusi mereka.
3. Rasulullah Saw pernah berkata kepada seseorang, "Kamu dan hartamu
adalah milik ayahmu." (Asy-Syafi'i dan Abu Dawud)
Keterangan:
Terdapat satu riwayat yang cukup panjang berkaitan dengan hal ini. Dari Jabir
Ra meriwayatkan, ada laki-laki yang datang menemui Nabi Saw dan melapor. Dia
berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku
...." "Pergilah Kau membawa ayahmu kesini", perintah beliau.
Bersamaan dengan itu Malaikat Jibril turun menyampaikan salam dan pesan Allah
kepada beliau. Jibril berkata: "Ya, Muhammad, Allah 'Azza wa Jalla
mengucapkan salam kepadamu, dan berpesan kepadamu, kalau orangtua itu datang,
engkau harus menanyakan apa-apa yang dikatakan dalam hatinya dan tidak
didengarkan oleh teliganya. Ketika orang tua itu tiba, maka nabi pun bertanya
kepadanya: "Mengapa anakmu mengadukanmu? Apakah benar engkau ingin
mengambil uangnya?" Lelaki tua itu menjawab: "Tanyakan saja
kepadanya, ya Rasulullah, bukankah saya menafkahkan uang itu untuk beberapa
orang ammati (saudara ayahnya) atau khalati (saudara
ibu) nya, atau untuk keperluan saya sendiri?" Rasulullah bersabda lagi:
"Lupakanlah hal itu. Sekarang ceritakanlah kepadaku apa yang engkau
katakan di dalam hatimu dan tak pernah didengar oleh telingamu!" Maka
wajah keriput lelaki itu tiba-tiba menjadi cerah dan tampak bahagia, dia
berkata: "Demi Allah, ya Rasulullah, dengan ini Allah Swt berkenan
menambah kuat keimananku dengan ke-Rasul-anmu. Memang saya pernah menangisi
nasib malangku dan kedua telingaku tak pernah mendengarnya ..." Nabi
mendesak: "Katakanlah, aku ingin mendengarnya." Orang tua itu berkata
dengan sedih dan airmata yang berlinang: "Saya mengatakan kepadanya
kata-kata ini: 'Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu muda. Semua
hasil jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas. Bila kau sakit di malam hari,
hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu, aku tak bisa tidur dan
resah, bagai akulah yang sakit, bukan kau yang menderita. Lalu airmataku
berlinang-linang dan meluncur deras. Hatiku takut engkau disambar maut, padahal
aku tahu ajal pasti akan datang. Setelah engkau dewasa, dan mencapai apa yang
kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan, kekasaran dan kekejaman,
seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan. Sayang..., kau tak mampu penuhi
hak ayahmu, kau perlakukan daku seperti tetangga jauhmu. Engkau selalu
menyalahkan dan membentakku, seolah-olah kebenaran selalu menempel di dirimu
..., seakanakan kesejukann bagi orang-orang yang benar sudah dipasrahkan.'
Selanjutnya Jabir berkata: "Pada saat itu Nabi langsung memegangi ujung
baju pada leher anak itu seraya berkata: "Engkau dan hartamu milik ayahmu!"
(HR. At-Thabarani dalam "As-Saghir" dan Al-Ausath).
4. Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa
mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Yang dimaksud kufur nikmat dan bukan kufur akidah.
5. Barangsiapa menisbatkan keturunan dirinya kepada selain ayahnya sendiri dan
dia mengetahuinya bahwa dia bukan ayah yang sebenarnya maka surga diharamkan
baginya. (HR. Muslim)
6. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak
memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab,
"ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat
kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
7. Ibu dan Bapak berhak makan dari harta milik anak mereka dengan cara yang
makruf. Seorang anak tidak boleh makan dari harta ibu bapaknya kecuali dengan
ijin mereka. (HR. Ad-Dailami).
8. Barangsiapa berhaji untuk kedua orang tuanya atau melunasi hutang-hutangnya
maka dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dari golongan orang-orang
yang mengamalkan kebajikan. (HR. Ath-Thabrani dan Ad-Daar Quthni).
9. Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu
menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu."
(HR. Ibnu Majah)
Penjelasan:
Kalau berbakti masuk surga dan kalau bersikap durhaka kepada mereka masuk
neraka.
10. Apabila seorang meninggalkan do'a bagi kedua orang tuanya maka akan
terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
11. Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka bertanya,
"Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya
sendiri?" Nabi Saw menjawab, "Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu
orang itu (membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain
lalu orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)
12. Kedudukan seorang paman sebagai (pengganti) kedudukan ayahnya. (HR.
Adarqothani)
13. Warisan bagi Allah 'Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya
yang beribadah kepada Allah sesudahnya. (HR. Ath-Thahawi).
14. Salah satu kenikmatan Allah atas seorang ialah dijadikan anaknya mirip
dengan ayahnya (dalam kebaikan). (HR. Ath-Thahawi)
15. Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah-Islami). Ayah dan ibunya
lah kelak yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (penyembah api dan
berhala). (HR. Bukhari)
16. Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah, apa hak
anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama yang baik, mendidik
adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu)." (HR.
Aththusi).
17. Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu
kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang
memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
18. Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR.
Bukhari dan Muslim)
19. Sama ratakan pemberianmu kepada anak-anakmu. Jika aku akan mengutamakan
yang satu terhadap yang lain tentu aku akan mengutamakan pemberian kepada yang
perempuan. (HR. Ath-Thabrani)
20. Barangsiapa mempunyai dua anak perempuan dan diasuh dengan baik maka mereka
akan menyebabkannya masuk surga. (HR. Bukhari)
21. Anak menyebabkan kedua orang tuanya kikir dan penakut. (HR. Ibnu Babawih
dan Ibnu 'Asakir).
22. Barangsiapa memelihara (mengasuh) tiga anak perempuan atau tiga saudara
perempuan wajib baginya masuk surga. (HR. Ath-Thahawi).
23. Seorang ibu yang kematian tiga orang puteranya lalu berserah diri (pasrah)
kepada Allah, rela dan ikhlas, maka dia akan masuk surga. (HR. Muslim)
24. Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).
25. Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor
kambing) yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya
(sebagian atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa'i)
26. Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat
perkara. Hendaklah dia bersilaturrahim (berhubungan baik dengan keluarga dekat)
niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah
umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikanNya. (HR.
Ar-Rabii').
27. Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
28. Abang yang tertua (sulung) kedudukannya sebagai ayah. (HR. Al-Baihaqi dan
Ath-Thabrani)
29. Orang yang memutus hubungan kekeluargaan tidak akan masuk surga.
(Mutafaq'alaih)
30. Rahim adalah cabang dari nama Arrahman (Arrahman Arrahim). Rahim
mengucapkan keluhan dan pengaduan: "Ya Robbi, aku telah diputus (hubungan
kekeluargaanku), aku telah diperlakukan dengan buruk oleh keluarga dekatku. Ya
Robbi, aku telah dizalimi mereka, ya Robbi, ya Robbi." Lalu Allah
menjawab: "Tidakkah kamu ridha Aku menyambung hubunganKu dengan orang yang
menghubungimu dan Aku putus hubunganKu dengan orang yang memutus hubungannya dengan
kamu. (HR. Bukhari)
31. Rasulullah Saw memberi uang belanja kepada keluarga beliau dari bagian
rampasan perang yang menjadi hak beliau untuk kebutuhan rumah tangga selama
setahun. Apabila ternyata ada kelebihannya maka uang itu diminta kembali dan
dimasukkan ke dalam perbendaharaan negara (baitul maal). (HR. Ahmad)
33. Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggungjawab keluarga. (HR. Abu
Dawud).
32. Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu
kikir dalam menafkahi keluarganya. (HR. Ad-Dailami)
Tetangga
1. Malaikat Jibril Alaihissalam selalu
berpesan kepadaku tentang tetangga sehingga aku mengira dia akan menetapkan hak
waris bagi tetangga. (HR. Bukhari)
2. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang,
di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi).
3. Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tetangganya. (HR.
Bukhari dan Muslim)
4. Janganlah seorang melarang tetangganya menyandarkan kayunya (dijemur) pada
dinding rumahnya. (HR. Bukhari)
5. Hak tetangga ialah bila dia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu
menghantar jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia
mengalami kemiskinan (kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia
memperoleh kebaikan kamu mengucapkan selamat kepadanya dan bila dia mengalami
musibah kamu datangi untuk menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan
bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya yang dapat menutup kelancaran angin
baginya dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu
menciduk sebagian untuk diberikan kepadanya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh,
rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
7. Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang
buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui
suka berpindah-pindah." (HR. Ibnu 'Asakir)
8. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara
tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)
9. Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur,
menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi) .
10. Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum
memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan
bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)
Pembantu Rumah Tangga dan Para Budak
1. Abu Sa'id Al Badri berkata, "Aku
sedang menyambuk budakku yang muda, lalu aku mendengar suara orang menyeru dari
belakangku. Orang itu berkata, "Ketahuilah hai Aba Mas'ud." Sungguh
aku tidak tahu suara siapakah itu karena ketika itu aku sedang berang (marah).
Ketika orang itu mendekatiku tahulah aku ternyata yang datang adalah Rasulullah
Saw. Beliau berkata, "Ketahuilah hai Aba Mas'ud...Ketahuilah hai Aba
Mas'ud." Mendengar perkataan itu aku campakkan cambuk dari tanganku.
Beliau kemudian melanjutkan ucapannya, "Ketahuilah, hai Aba Mas'ud,
sesungguhnya Allah lebih mampu bertindak terhadapmu daripada tindakanmu
terhadap anak muda itu." Aku spontan menjawab, "Ya Rasulullah, dia
sekarang ini aku merdekakan karena Allah." Nabi Saw berkata, "Kalau
kamu tidak memerdekakannya maka api neraka akan menjilatmu." (HR. Muslim)
2. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, "Pelayan (pembantu rumah
tangga) saya berbuat keburukan dan kezaliman." Nabi Saw menjawab,
"Kamu harus memaafkannya setiap hari tujuh puluh kali." (HR.
Al-Baihaqi)
3. Apa yang kamu ringankan dari pekerjaan pembantumu bagimu pahala di neraca
timbanganmu. (HR. Ibnu Hibban)
4. Bagi seorang budak jaminan pangan dan sandangnya. Dia tidak boleh dipaksa
melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukannya. (HR. Muslim)
5. Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung
di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan
kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan
diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan
pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu
pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Bukhari)
6. Ada tiga golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuhku.
Barangsiapa menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama, seorang yang
berjanji setia kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang yang
menjual orang yang merdeka (bukan budak) lalu memakan uang harga penjualannya.
Ketiga, seorang yang mengkaryakan (memperkerjakan) seorang buruh tapi setelah
menyelesaikan pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah. (HR. Ibnu
Majah)
7. Jangan memukul budak perempuanmu hanya karena dia memecahkan barang
pecah-belahmu. Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti
ajalnya manusia. (HR. Abu Na'im dan Ath-Thabrani)
8. Berikanlah kepada buruh upahnya sebelum kering keringatnya. (HR. Abu Ya'la)
9. Apabila seseorang memukul pelayannya (pembantunya) lalu dia menyebut Allah
maka hendaklah dia mengangkat tangannya (menghentikan niat memukul). (HR.
Tirmidzi dan Ahmad)
10. Berdosalah orang yang menahan pemberian pangan kepada orang yang menjadi
tanggungannya. (HR. Muslim)
11. Nabi Saw melarang memperkerjakan seorang buruh sebelum jelas upah yang akan
diterimanya. (HR. An-Nasaa'i)
12. Menzhalimi upah terhadap buruh termasuk dosa besar. (HR. Ahmad)
13. Seorang budak yang setia kepada tuannya dan beribadah kepada Robbnya dengan
baik maka baginya dua kali lipat pahala. (HR. Asysyihaab)
14. Barangsiapa yang merusak hubungan pelayannya dengan keluarganya bukanlah
dia dari golongan kami dan barangsiapa yang merusak hubungan seorang wanita
dengan suaminya maka dia juga bukan termasuk golongan kami. (HR. Al-Baihaqi)
Anak Yatim
1. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di
surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
(Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan
keduanya).
2. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak
yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum
muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu
diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)
3. Aku dan seorang wanita yang pipinya kempot dan wajahnya pucat bersama-sama
pada hari kiamat seperti ini (Nabi Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah).
Wanita itu ditinggal wafat suaminya dan tidak mau kawin lagi. Dia seorang yang
berkedudukan terhormat dan cantik namun dia mengurung dirinya untuk menekuni
asuhan anak-anaknya yang yatim sampai mereka kawin (berkeluarga dan berumah
tangga) atau mereka wafat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
4. Harta-benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh. (HR. Abu Ya'la
dan Abu Hanifah)
5. Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh. (HR. Abu Hanifah)
6. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang
mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan
mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa
yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku
dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat
keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang
lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan
memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
7. Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan
(diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh
(zakat). (HR. Al-Baihaqi)
Akhlak
1. Paling dekat dengan aku kedudukannya pada
had kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah
yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha)
2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari
akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
3. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita
dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk
surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di
surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih
adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini
ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku
dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk
kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)
4. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan
wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan
Al-Baihaqi)
5. Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang
merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
6. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi
bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku
beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)
7. Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah.
Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang
paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk
orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu
sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa.
Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan
Tirmidzi)
8. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila
mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah
ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)
9. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta
(kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian
yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang
lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan
(yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak
yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga
dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur
(berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar.
(HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
10. Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta
menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah
separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
11. Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah
akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
12. Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus
mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana
datangnya. (HR. Ibnu Hibban)
13. Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki.
(HR. Bukhari)
14. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi
Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah
Ta'ala. (HR. Ahmad)
15. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah
kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)."
Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan,
"Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
16. Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
17. Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan
paling dusta. (HR. Bukhari)
18. Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai
kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan
tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)
19. Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak
berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
20. Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum
lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki
dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR.
Muslim)
21. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al
Bazzaar)
22. Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan
mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah
akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)
23. Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada
orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain.
(HR. Ahmad)
25. Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan
busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari
dan Tirmidzi)
26. Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah
bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)
27. Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal
dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)
28. Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah
apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa
yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang
meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
24. Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia
terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)
Akhlak yang Buruk
1. Berhati-hatilah terhadap buruk sangka.
Sesungguhnya buruk sangka adalah ucapan yang paling bodoh. (HR. Bukhari)
2. Makar, tipu muslihat dan pengkhianatan rnenyeret pelakunya ke neraka. (HR.
Abu Dawud)
3. Orang yang paling dibenci Allah ialah yang bermusuh-musuhan dengan keji dan
kejam. (HR. Bukhari)
4. Bila hilang budaya malumu lakukanlah apa saja yang kamu kehendaki. (HR.
Bukhari)
5. Sesungguhnya Allah membenci orang yang keji, yang berkata kotor dan membenci
orang yang meminta-minta dengan memaksa. (AR. Ath-Thahawi)
6. Sesungguhnya Allah tidak menyukai banyak bicara, menghambur-hamburkan harta
dan terlalu banyak bertanya. (HR. Bukhari)
7. Semua (dosa) umatku akan diampuni kecuali orang yang berbuat (dosa)
terang-terangan, yaitu yang melakukan perbuatan dosa pada malam hari lalu Allah
menutup-nutupinya kemudian pada esok harinya dia bercerita kepada kawannya,
"Tadi malam aku berbuat begini...begini..." Lalu dia membongkar
rahasia yang telah ditutup-tutupi Allah 'Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
8. Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya semuslim
maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya
oleh Allah maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan
itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR. Ahmad)
9. Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang maka kamu telah
merusak mereka atau hampir merusak mereka. (HR. Ahmad)
10. Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati yang kejam,
dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus melakukan
perbuatan dosa. (HR. Al Hakim)
11. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, "Allah
dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, " Sesungguhnya
orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat
dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki
orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang
itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai
tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis
sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa
orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan
ke api neraka." (HR. Muslim)
12. Sesungguhnya Allah membenci orang yang selalu berwajah muram di hadapan
kawan-kawannya. (HR. Ad-Dailami)
13. Sesungguhnya orang yang paling buruk
kedudukannya di sisi Allah ialah yang dijauhi manusia karena ditakuti
kejahatannya. (Mutafaq'alaih)
14. Dua sifat tidak akan bertemu dalam diri seorang mukmin yaitu kikir (bakhil)
dan akhlak yang buruk. (HR. Ahmad)
15. Akan tiba satu jaman atas manusia dimana perhatian mereka hanya tertuju
pada urusan perut dan kehormatan mereka hanya benda semata-mata. Kiblat mereka
hanya urusan wanita (seks) dan agama mereka adalah harta mas dan perak. Mereka
adalah makhluk Allah yang terburuk dan tidak akan memperoleh bagian yang
menyenangkan di sisi Allah. (HR. Ad-Dailami)
16. Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri
dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain. (HR. Ad-Dailami)
17. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berhati kasar (kejam dan keras),
sombong, angkuh, bersuara keras di pasar-pasar (tempat umum) pada malam hari
serupa bangkai dan pada siang hari serupa keledai, mengetahui urusan-urusan
dunia tetapi jahil (bodoh dan tidak mengetahui) urusan akhirat. (HR. Ahmad)
18. Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia
tergolong dari mereka. (HR. Abu Dawud)
19. Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu penyakit
sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh kenikmatan. Mereka
berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan dengan harta. Mereka
terjerumus dalam jurang kesenangan dunia, saling bermusuhan dan saling iri,
dengki, dan dendam sehingga mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR.
Al Hakim)
Adab
1.
Robbku mengajarkan sebaik-baik adab kepadaku.
[hadits ini tidak dituliskan siapa yang meriwayatkannya, karena itu saya
sertakan teks arabnya]
2. Sesungguhnya seorang mukmin mengambil (melaksanakan) adab dari Allah. Kalau
Allah meluaskan adab baginya maka akan luas adabnya dan menyempitkannya
(menahan dan tidak memberinya adab) maka sempitlah adabnya. (HR. Al Hakim)
3. Nabi Saw lebih malu daripada seorang gadis dalam pingitannya. (HR. Bukhari)
4. Berhati-hatilah dengan telanjang karena ada (makhluk) yang selalu menyertai
kamu (malaikat) yang tidak meninggalkan kamu kecuali kalau kamu buang hajat dan
bersenggama dengan keluarga (istri). Malulah terhadap mereka dan hormati
mereka. (HR. Tirmidzi).
5. Aurat mukmin terhadap mukmin yang lain haram (HR. Ath-Thahawi)
6. Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita yang kamu
miliki. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau dia sedang
sendirian?" Nabi Saw menjawab, "Allah lebih berhak (patut) kamu
malui." (HR. Bukhari) .
7. Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar
untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)
8. Apabila kamu memelihara rambut hendaklah dimuliakan. (HR. Abu Dawud dan
Ath-Thahawi)
Penjelasan:
Rambut itu hendaklah disisir, dirapikan dan tidak acak-acakan.
9. Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang
baik?" Nabi Saw menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-miskin) dan
memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR.
Bukhari)
10. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang
duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)
11. Rasulullah Saw melarang orang kencing di air yang tidak mengalir. (HR.
Muslim)
12. Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat bertanya,
"Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam
berkumpul (majelis) itu kami berbincang-bincang." Nabi Saw menjawab,
"Kalau memang suatu keharusan maka berilah jalanan itu haknya."
Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?"
Nabi Saw menjawab, "Palingkan pandanganmu (dari memandang kaum wanita) dan
jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan beramar ma'ruf nahi
mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim)
13. Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir
jalan lalu beliau berkata, "Kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah
ucapan salam dan tolonglah orang yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang
bertanya. (HR. Abu Dawud)
14. Janganlah kamu kencing ke dalam lobang (tanah). (HR. An-Nasaa'i)
Keterangan:
Karena bisa jadi lubang tersebut merupakan
sarang serangga atau binatang lainnya, selain itu lubang tidak dapat
mengalirkan air kencing sehingga bisa menjadi sumber penyakit.
15. Sesungguhnya pria yang berpakaian sutera tidak akan memperoleh bagiannya di
akhirat. (HR. Bukhari)
Keterangan:
Pakaian sutera dan pakaian yang dibordir
dengan sutera (yang terdapat suteranya) diharamkan untuk kaum pria (muslimin),
namun diperbolehkan untuk kaum wanita (muslimah). Khusus untuk kaum pria yang
mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim) yang umumnya sering
menggaruk-garuk kulit yang gatal tersebut, maka menggunakan pakaian sutera
diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah dialami oleh Zubair dan
Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
16. Segala urusan yang tidak didahului dengan memuji Allah kurang (tidak ada)
kebaikannya. (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)
17. Rasulullah Saw melarang kami memaksa (menyiksa) diri. (HR. Abu Hanifah)
Sabar
1. Sabar adalah separo iman dan keyakinan
adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih
luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
3. Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa
musibah. (HR. Bukhari)
4. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan,
merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR.
Ath-Thabrani)
5. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang
bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Tolong-Menolong
1. Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya
seumpama bangunan saling mengokohkan satu dengan yang lain. (Kemudian
Rasulullah Saw merapatkan jari-jari tangan beliau). (Mutafaq'alaih)
2. Kaum muslimin ibarat satu tangan terhadap orang-orang yang di luar mereka.
(HR. Asysyihaab)
3. Kekuatan disertakan kepada jama'ah. Barangsiapa menyimpang (serong dan
memisahkan diri) maka dia menyimpang menuju neraka. (HR. Tirmidzi)
4. Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena
orang-orang yang lemah dari kalangan kamu. (HR. Bukhari)
5. Pertolonganmu terhadap orang lemah adalah sodaqoh yang paling afdol. (HR.
Ibnu Abi Ad-Dunia dan Asysyihaab)
6. Allah selalu menolong orang selama orang itu selalu menolong saudaranya
(semuslim). (HR. Ahmad)
7. Seorang menjadi kuat karena banyak kawannya. (HR. Ibnu Abi Ad-Dunia dan
Asysyihaab)
Benar dan Dusta
1. Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya
kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke surga. Selama
seorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang
yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta membawa
kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seorang dusta dan
selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta
(pembohong). (HR. Bukhari)
2. Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu bila berbicara dusta, bila
berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Muslim)
3. Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong
dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia...celaka dia. (HR. Abu Dawud
dan Ahmad)
4. Seorang mukmin mempunyai tabiat atas segala sifat aib kecuali khianat dan
dusta. (HR. Al Bazzaar)
5. Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan,
dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan
suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bila dikhawatirkan ucapan suami yang benar dapat berakibat buruk, maka suami
boleh berdusta kepada isteri untuk memelihara kerukunan.
6. Suatu khianat besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai
kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
7. Sesungguhnya Allah menyukai dusta yang bertujuan untuk memperbaiki dan
mendamaikan (merukunkan), dan Allah membenci kebenaran (kejujuran) yang
mengakibatkan kerusakan. (HR. Ibnu Babawih)
Murah Hati - Boros - Kikir
1. Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik
daripada tangan yang di bawah (penerima). (HR. Bukhari)
2. Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah
menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat
kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh
tapi murah hati (dermawan) lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun
beribadah) tapi kikir. (HR. Ath-Thabrani)
3. Barangsiapa melakukan pemborosan (royal dan tabdzir) maka Allah akan
mencegahnya dari perolehan (rezekiNya). (HR. Asysyihaab)
4. Tidak akan berkumpul dalam hati seorang hamba kekikiran dan keimanan. (HR.
Aththalayisi)
5. Jauhilah kekikiran. Sesungguhnya kekikiran itu telah rnembinasakan
(umat-umat) sebelum kamu. (HR. Muslim)
6. Kemurahan hati adalah dari (harta) kemurahan hati dan pemberian Allah.
Bermurah hatilah niscaya Allah bermurah hati kepadamu. (HR. Ath-Thabrani)
Keberanian dan Ketakutan
1. Rasa takut (segan) terhadap manusia jangan
sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar
kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya. (HR. Ahmad)
2. Rasa takut (segan) kepada manusia jangan sampai mencegah seorang apabila
rnengetahui suatu yang hak untuk menegakkannya. (HR. Ahmad)
3. Di antara wasiat-wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah: "Jangan
takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela." Aku
berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya:
"Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit."( HR. Ibnu
Hibban)
Zuhud dan Tamak
1. Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan
bertanya, "Ya Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku
amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah Saw
menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja) maka kamu akan
dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia,
niscaya kamu akan disenangi manusia." (HR. Ibnu Majah).
2. Telah sukses orang yang beriman dan memperoleh rezeki yang kecil dan hatinya
pun akan disenangkan Allah dengan pemberianNya itu. (HR. Muslim)
Penjelasan:
Dia merasa senang dengan rezeki yang diberikan Allah meskipun sedikit.
3. Ya Allah, langsungkan hidupku dalam kemiskinan dan wafatkan aku dalam
keadaan miskin, dan bangkitkan pula aku kembali dalam kelompok orang-orang
miskin. (HR. Bukhari)
4. Robbku menawarkan kepadaku untuk menjadikan lembah Mekah seluruhnya emas.
Aku menjawab, "Jangan ya Allah, aku ingin satu hari kenyang dan satu hari
lapar. Apabila aku lapar aku akan memohon dan ingat kepada-Mu dan bila kenyang
aku akan bertahmid dan bersyukur kepada-Mu." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
5. Cukup bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang
punggungnya. (HR. Ath-Thabrani)
6. Barangsiapa ridho dengan rezeki yang sedikit dari Allah maka Allah akan
ridho dengan amal yang sedikit dari dia, dan menanti-nanti (mengharap-harap)
kelapangan adalah suatu ibadah. (HR. Bukhari)
7. Kepuasan (rela dengan bagiannya) adalah pusaka yang tidak bisa hilang. (HR.
Al-Baihaqi)
8. Barangsiapa zuhud di dunia maka ringan baginya segala musibah. (HR.
Asysyihaab)
9. Dua orang pelahap yang tidak pernah kenyang yaitu penuntut ilmu dan penuntut
dunia. (HR. Al Bazzaar)
10. Ketamakan menghilangkan kebijaksanaan dari hati para ulama. (HR.
Ath-Thabrani)
11. Kekayaan bukan banyaknya harta-benda yang dimiliki tetapi kekayaan jiwa.
(HR. Bukhari)
Kezaliman
1. Jauhilah kezaliman, sesungguhnya kezaliman
adalah kegelapan pada hari kiamat. Jauhilah kekikiran, sesungguhnya kekikiran
telah membinasakan (umat-umat) sebelum kamu, mereka saling membunuh dan
menghalalkan apa-apa yang diharamkan. (HR. Bukhari)
2. Barangsiapa berjalan bersama seorang yang zalim untuk membantunya dan dia
mengetahui bahwa orang itu zalim maka dia telah ke luar dari agama Islam. (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Do'anya seorang yang dizalimi terkabul meskipun dia orang jahat dan
kejahatannya menimpa dirinya sendiri. (HR. Ahmad)
4. Waspadalah terhadap do'a orang yang dizalimi. Sesungguhnya antara dia dengan
Allah tidak ada tabir penyekat. (HR. Mashabih Assunnah)
5. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menangguhkan azabnya terhadap orang zalim
dan bila mengazabnya tidak akan luput. Kemudian Rasulullah membacakan doa dalam
surat Hud ayat 102: "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab
penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah
sangat pedih lagi keras." (HR. Muslim)
6. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Dengan keperkasaan dan
keagunganKu, Aku akan membalas orang zalim dengan segera atau dalam waktu yang
akan datang. Aku akan membalas terhadap orang yang melihat seorang yang
dizalimi sedang dia mampu menolongnya tetapi tidak menolongnya." (HR.
Ahmad)
7. Kebaikan yang paling cepat mendapat ganjaran ialah kebajikan dan menyambung
hubungan kekeluargaan, dan kejahatan yang paling cepat mendapat hukuman ialah
kezaliman dan pemutusan hubungan kekeluargaan. (HR. Ibnu Majah)
8. Bila orang-orang melihat seorang yang zalim tapi mereka tidak mencegahnya
dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka semua. (HR. Abu Dawud)
9. Barangsiapa menzalimi orang lain terhadap sejengkal lahan maka kelak dia
akan dililit dengan tujuh bumi. (HR. Bukhari dan Muslim)
Riya dan Nifak
1. Riya menyia-nyiakan amal sebagaimana
syirik menyia-nyiakannya. (HR. Ar-Rabii')
2. Yang paling aku takuti atas kamu sesudah aku tiada ialah orang munafik yang
pandai bersilat lidah. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
3. Tidak akan tiba hari kiamat sampai penguasa-penguasa tiap umat ialah
orang-orang yang munafik. (HR. Ar-Rabii')
4. Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
5. Seburuk-buruk manusia ialah orang yang mempunyai dua muka, mendatangi
kelompok ini dengan wajah yang satu dan mendatangi kelompok lain dengan
wajahnya yang lain. (Mutafaq'alaih)
6. Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi
bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan.
Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila
berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).
7. Paling banyak orang munafik dari umatku ialah yang pandai bacaannya. (HR.
Bukhari)
8. Menyukai sanjungan dan pujian membuat orang buta dan tuli. (HR. Ad-Dailami).
9. Bila kamu melihat orang-orang yang sedang memuji-muji dan
menyanjung-nyanjung maka taburkanlah pasir ke wajah-wajah mereka. (HR. Ahmad)
Hasud dan Ketajaman Mata
1. Waspadalah terhadap hasud (iri dan
dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan
kayu. (HR. Abu Dawud)
2. Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang
menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan
barokah. Sesungguhnya pengaruh ketajaman mata adalah hak. (HR. Abu Ya'la)
3. Pengaruh ketajaman mata adalah hak. Bila ada sesuatu yang mendahului takdir
maka itu adalah oleh ketajaman mata. (HR. Muslim)
4. Barangsiapa melihat sesuatu yang dikaguminya lalu dia mengucapkan:
"Dengan kehendak Allah, tidak ada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah", maka tidak akan terganggu oleh
ketajaman mata. (HR. Ahmad)
Cinta dan Benci
1. Barangsiapa ingin dicintai Allah dan
rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak
mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)
2. Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah
akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami)
3. Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena
Allah. (HR. Ath-Thabrani)
4. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan
Ahmad)
5. Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan). (HR.
Bukhari)
6. Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia
mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah
menempatkan hambaNya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan
Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)
Kesombongan
1. Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya
terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena
kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa
merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)
4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju
rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di
dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)
5. Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran
yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri. (HR. Ath-Thabrani
dan Anas)
6. Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia
akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
Perzinaan
1. Apabila perzinaan dan riba telah melanda
suatu negeri maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka sendiri
siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al Hakim)
2. Ada dua golongan dari penghuni neraka yang Aku tidak sampai melihat mereka
yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti ekor sapi (yang) dipakai untuk
memukuli orang-orang dan wanita-wanita berpakaian mini, telanjang. Mereka
melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka tidak
akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat dirasakan
dari jarak sekian sekian. (HR. Muslim)
3. Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya.
Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya
bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah
(berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap. Semua itu dibenarkan
(direalisir atau diwujudkan) oleh kelamin atau digagalkannya. (HR. Bukhari)
4. Perzinaan mengakibatkan kemiskinan. (HR. Al-Baihaqi dan Asysyihaab)
5. Perbuatan lesbian di antara kaum wanita adalah perzinaan. (HR. Ath-Thabrani)
Pembicaraan dan Ucapan
1. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)
2. Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya
(mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya
surga. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa akhir ucapannya "Laa ilaaha illallah" 'Tiada Tuhan
selain Allah' niscaya dia masuk surga.( HR. Abu Dawud)
4. Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir. (HR.
Bukhari)
5. Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Bicara saat emosi (marah) dapat menyesatkan.
6. Diam (tidak bicara) adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang
melakukannya. (HR. Ibnu Hibban)
7. Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan, dan
menyia-nyiakan harta serta banyak bertanya. (HR. Asysyihaab)
8. Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada
dirimu, janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada
dirinya karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia. (HR. Ad-Dailami)
9. Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak
salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka
lebih utama baginya. (HR. Ath-Thabrani)
10. Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya. (HR. Ath-Thabrani dan
Al-Baihaqi)
11. Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah
penyembelihan. (HR. Bukhari)
12. Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata
kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya,
sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya (diucapkan berulang-ulang)".
(HR. Ahmad)
13. Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan
menyanjung-nyanjung.(HR. Muslim)
14. Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, "Allah dan
rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Menyebut-nyebut sesuatu
tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai."(HR. Muslim)
15. Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata
busuk. (HR. Bukhari dan Al Hakim)
16. Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat (keji) terang-terangan yaitu
yang melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi esok
paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, "Hai Fulan, tadi malam aku
berbuat begini...begini." Dia membuka tabir yang telah disekat oleh Allah
Azza wajalla. (Mutafaq'alaih)
17. Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai
bersilat lidah. (HR. Abu Ya'la)
Ujian dan Cobaan
1. Besarnya pahala sesuai dengan besarnya
ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum
Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya
dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)
2. Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah
mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)
3. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,
"Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan
cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru
(menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji
menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu
(ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus
sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
4. Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba dengan
suatu musibah). (HR. Bukhari)
5. Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat
mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar
dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)
6. Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar
permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)
7. Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan dia bersabar
maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)
8. Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang
penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya)
kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)
9. Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan
menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al Bazzaar)
10. Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya,
"Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan
menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
11. Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan
merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Dilakukan pada saat kematian anggota keluarga pada jaman jahiliyah.
12. Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang
menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni.
Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu
(mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan
itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani)
13. Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada
seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya'la)
14. Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang
diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya maka
Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak ridho
dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR. Ahmad)
17. Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu
dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak atas
Allah untuk mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)
15. Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di
tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. Ad-Dailami)
16. Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu
memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan
mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
Perjalanan
1. Perjalanan adalah sebagian dari siksaan.
(HR. Bukhari)
2. Apabila kamu tiga orang dalam perjalanan hendaklah menunjuk seorang menjadi
pemimpin rombongan dan yang berhak menjadi pimpinan adalah orang yang paling
pandai dalam bacaan Al Qur'an. (HR. Muslim)
3. Rasulullah Saw apabila melepas orang yang akan pergi dalam suatu perjalanan
beliau menyalaminya dan tidak mendahului melepaskan tangan beliau sampai orang
itu melepaskan tangannya seraya beliau berpesan:
"Aku titipkan kepada Allah agamamu,
amanatmu dan amalan-amalanmu yang terakhir". (HR. Tirmidzi dan An-Nasaa'i)
4. Seorang hamba yang hendak melakukan perjalanan (bepergian) meninggalkan
suatu peninggalan bagi keluarganya lebih afdol dari shalat dua rakaat lalu
berkata:
"Ya Allah, aku menitipkan diriku,
keluargaku, harta-bendaku, agamaku, duniaku, akhiratku, tanggung-jawabku, dan
amalan-amalan menjelang akhir hayatku." (HR. Ath-Thahawi)
5. Apabila kamu hendak melakukan perjalanan atau bepergian ke suatu tempat
hendaklah berkata kepada keluargamu:
"Aku titipkan kamu kepada Allah yang
tidak akan mengecewakan titipan-titipanNya". (HR. Tirmidzi)
6. Rasulullah Saw apabila mengantar orang-orang mukmin yang akan bepergian
beliau bersabda:
"Semoga Allah membekali kamu dengan
takwa, mengarahkan kamu kepada segala kebaikan, melaksanakan bagimu segala
kebutuhan dan keperluanmu, menyelamatkan agama dan duniamu, mengembalikan kamu
pulang dengan selamat dan memperoleh keberuntungan". (HR. Ibnu Babawih)
7. Aman bagi umatku dari bahaya tenggelam apabila pada saat menaiki kapal
mereka mengucapkan:
"Dengan nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya. Sesungguhnya Robbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Mereka
tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi
seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan
tangan kananNya. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka
persekutukan. (HR. Abu Ya'la dan Ad-Dainuri)
8.
"Ya Allah, Engkaulah teman kami dalam
perjalanan dan yang kami serahi urusan keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung
kepadamu dari kekurangan (biaya perjalanan dan kawan) dan kesusahan sepulang ke
rumah. Ya Allah, dekatkan jarak bumi dan ringankan perjalanan kami." (HR.
Ath-Thabrani)
9. Rasulullah Saw bila dalam perjalanan memasuki malam hari berkata:
"Hai bumi, Robbku dan Robbmu Allah. Aku
berlindung kepada Allah dari gangguanmu dan gangguan yang ada, yang hidup di
mukamu. Aku berlindung kepada Allah dari gangguan singa, srigala, ular, kalajengking
dan dari penghuni negeri serta dari bapak dan anaknya". (HR. Abu Dawud)
10. Barangsiapa memasuki rumah (atau penginapan) dan mengucapkan:
"Aku berlindung dengan segala
firman-firman Allah yang lengkap sempurna dari gangguan (kejahatan) semua makhluk-Nya",
maka dia tidak akan mengalami gangguan apapun sampai dia meninggalkan rumah
tersebut. (HR. Abu Ya'la)
Kebersihan
1. Sesungguhnya Allah baik dan menyukai
kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada
kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu
bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR.
Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.
2. Suatu keharusan atas tiap orang muslim mandi dan memakai wewangian serta
gosok gigi pada hari Jum'at. (HR. Ahmad)
3. Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan,
menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan dan kaki) serta
mencabuti bulu ketiak. (HR. Bukhari)
4. Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu
dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
5. Barangsiapa tidur dan tangannya masih berbau atau masih ada bekas makanan
dan tidak dicucinya lalu terkena sedikit gangguan penyakit kulit maka janganlah
menyalahkan kecuali dirinya sendiri. (HR. Ibnu Hibban dan Abu Dawud)
6. Malaikat jibril terus-menerus berpesan agar aku menggosok gigi (bersiwak)
sehingga aku khawatir gigi-gigiku tanggal dan aku ompong tanpa gigi. (HR.
Ath-Thahawi)
7. Wahai Abu Hurairah, potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan
mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Mengikat dengan sihir, rayuan dan godaan.
8. Janganlah kamu kencing di air yang tidak mengalir kemudian kamu berwudhu
dari situ. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
9. Apabila seorang bersenggama dengan isterinya dan hendak mengulangi,
hendaklah dia berwudhu lebih dulu agar lebih segar pengulangannya. (HR. Muslim)
10. Siapa yang mengenakan pakaian hendaklah dengan yang bersih. (HR.
Ath-Thahawi)
11. Apabila seorang bangun tidur jangan langsung memasukkan tangannya ke dalam
ember (bak) air sehingga mencucinya lebih dulu tiga kali. Sesungguhnya dia
tidak mengetahui dimana tangannya bermalam atau dimana tangannya melayang. (HR.
Abu Dawud)
Makanan dan Minuman
1. Sesungguhnya Allah baik dan tidak
mengabulkan (menerima) kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin
sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firmanNya dalam surat Al
Mukminun ayat 52: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang
baik-baik dan kerjakanlah amal yang shaleh." Allah juga berfirman dalam
surat Al Baqarah 172: "Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara
rezeki yang baik-baik." Kemudian Rasulullah menyebut seorang yang
melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu
menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: "Ya Robbku, Ya
Robbku", sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram
dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan
mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
2. Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang
yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya
seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka
tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang
dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR.
Ath-Thabrani)
3. Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya. (HR.
Ahmad)
4. Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu
memakannya. (HR. Ibnu Majah)
5. Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak,
ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa
yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
6. Orang yang paling kenyang makan di dunia akan menjadi paling lama lapar pada
hari kiamat. (HR. Al Hakim)
7. Apabila kamu lupa menyebut "Bismillah" pada awal makan hendaklah
mengucapkan: "Bismillah
pada awal dan akhirnya". (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
8. Apabila diserukan untuk makan malam lalu terdengar suara azan oleh muazin
maka dahulukan makan malam. (Abu Hanifah)
Keterangan:
Hal ini berlaku khusus untuk shalat Isya
karena waktunya panjang.
9. Hidangan makanan untuk dua orang seharusnya cukup untuk tiga orang dan
makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang. (HR. Bukhari)
10. Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita
atau menjauhkan diri dari masjid kita dan sebaiknya tinggal di rumahnya. (HR.
Bukhari)
Keterangan:
Sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan
bau bawang merah dan bawang putih sebagaimana manusia pun merasa terganggu
dengan bau tersebut. Namun jika bau tersebut bisa hilang, misalnya dengan gosok
gigi dengan pasta gigi atau berkumur dengan zat penghilang bau, maka
diperbolehkan untuk ke masjid dan berkumpul dengan kaum muslimin lainnya.
11. Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkahnya.
(HR. Al Hakim dan Ad-Dailami)
12. Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar (arak) dan
beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya menjadikannya campuran
untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi, "Itu bukan obat tetapi
penyakit." (HR. Ahmad)
13. Rasulullah Saw melarang orang meniup-niup makanan atau minuman. (HR. Abu
Dawud)
Keterangan:
Meniup-niup makanan dan minuman yang panas biasa dilakukan dengan tujuan agar
lekas dingin, dan hal ini dilarang oleh Nabi. Hendaknya makanan atau minuman
tersebut didiamkan saja atau didinginkan dengan metode lainnya selain dengan
meniup langsung dengan mulut, misalnya dengan fan (kipas
angin).
14. Tidak ada susu yang lebih baik (unggul) daripada air susu ibunya (ASI).
(HR. Ar-Ridha)
15. Rasulullah Saw melarang kami minum dan makan dengan perkakas makan dan
minum dari emas dan perak. Beliau juga melarang kami berpakaian sutera dan yang
dibordir dengan benang sutera dengan sabdanya, "Itu untuk kaum musyrikin
di dunia dan untuk kamu di akhirat. (Mutafaq'alaih)
Keterangan:
Khusus untuk kaum wanita (muslimah)
diperkenankan untuk menggunakan perhiasan dari emas dan perak, serta memakai
pakaian sutera dan pakaian yang dibordir dengan sutera (yang terdapat
suteranya), namun hal tersebut diharamkan untuk kaum pria (muslimin). Khusus
untuk kaum pria yang mempunyai penyakit gatal-gatal (penyakit exim)
yang umumnya sering menggaruk-garuk pada kulit yang gatal tersebut, maka
menggunakan pakaian sutera diperbolehkan untuk mereka. Hal tersebut pernah
dialami oleh Zubair dan Abdurrahman bin 'Auf, dan Rasulullah pun
mengizinkannya.
16. Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal perjalanan bagi
tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim bertamu di
rumah saudaranya semuslim sehingga menyebabkannya berdosa. Para sahabat
bertanya, "Bagaimana sampai menyebabkan yang ditamui (tuan rumah)
berdosa?" Nabi menjawab: "Dia bertamu sedang yang ditamui hampa tidak
punya sesuatu apapun untuk disuguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
17. Rasulullah Saw melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi
langsung ke mulutnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan:
Dilarang minum langsung dari tempat minum
yang digunakan oleh banyak orang, misal minum langsung dari galon, poci, teko
dan wadah-wadah lainnya. Hendaknya dituangkan dulu ke dalam gelas, lalu
meminumnya dari gelas tersebut.
Persoalan-Persoalan Pribadi
1. Ambillah kesempatan lima sebelum lima:
mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu
sebelum mati, dan senggangmu sebelum sibuk. (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
2. Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di
atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatan
Allah untukmu. (HR. Muslim)
3. Sesungguhnya persoalan-persoalan itu ada tiga macam, yaitu persoalan yang
jelas bagimu kebenarannya maka ikutilah, persoalan yang jelas bagimu sesatnya
maka jauhilah, dan persoalan yang terdapat perselisihan di dalamnya maka
serahkanlah (kembalikan penentuan hukumnya) kepada yang alim (ilmuwan). (HR.
Ath-Thabrani)
4. Buta yang paling buruk ialah buta hati. (HR. Asysyihaab)
5. Sesungguhnya Allah melampaui ketentuan bagiku dengan (memaafkan) umatku
dalam kesalahan yang tidak disengaja, karena lupa, dan karena dipaksa
melakukannya. (HR. Ibnu Majah)
6. Usia umatku antara enam puluh dan tujuh puluh tahun. Sedikit dari mereka
yang melampauinya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
7. Mungkin pelampiasan nafsu syahwat sebentar berakibat kesedihan yang lama.
(HR. Al-Baihaqi)
Keterangan:
Banyak kasus yang terjadi, gara-gara
melampiaskan nafsu syahwat dengan berzina lalu hamil, maka hal tersebut
menimbulkan trauma yang dalam dan berkepanjangan bagi sang wanita. Orang tua
dan keluarga menjadi sedih dan malu. Juga akibat-akibat buruk lainnya yang
dapat terjadi diluar perkiraan.
8. Rasulullah bersabda dengan membawakan firman Allah dalam hadits Qudsi:
"Pandangan mata adalah panah beracun dari antara panah-panah Iblis.
Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku maka Aku ganti dengan
keimanan yang dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al Hakim)
9. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Ketika aku sakit, Rasulullah datang
menjenguk dan aku berkata, "Ya Rasulullah, bolehkah aku mewakafkan seluruh
hartaku?" Nabi Saw menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi,
"Separonya?", Nabi menjawab, "Tidak." Aku bertanya lagi,
"Sepertiganya?" Beliau menjawab, "Meninggalkan keluargamu dalam
keadaan baik (senang) lebih baik daripada membiarkan mereka miskin mengemis
pada orang-orang." (HR. Bukhari)
Keterangan:
Batas maksimum wasiat adalah sepertiga dari
seluruh hartanya, karena sepertiga itu sudah banyak.
10. Barangsiapa bernazar untuk mentaati Allah, hendaklah dia mentaatiNya dan
barangsiapa bernazar untuk bermaksiat terhadap Allah maka janganlah ia
melakukannya. (HR. Bukhari)
11. Mimpi yang baik (sholeh) adalah dari Allah dan mimpi (buruk) adalah dari
setan. (Bukhari)
12. Sesungguhnya yang dimaksud nazar ialah apa yang diharapkan dengannya
keridhoan Allah 'Azza wajalla. (HR. Ahmad)
13. Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum
fajar). (HR. Al Hakim dan Tirmidzi)
14. Hak seorang muslim yang memiliki harta (peninggalan untuk diwasiatkan)
ialah tidak melampaui dua malam kecuali wasiatnya sudah tertulis dan sudah
ditangannya. (HR. Muslim)
15. Mimpi yang baik oleh seorang yang sholeh merupakan satu dari empat puluh
enam bagian dari mimpi kenabian. (HR. Bukhari)
16. Apabila Allah memberikan kenikmatan kepada seseorang hendaknya dia
pergunakan pertama kali untuk dirinya dan keluarganya. (HR. Muslim)
17. Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seseorang membongkar keburukan
yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu membongkar keburukan yang kamu
ketahui ada pada dirinya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Pengobatan dan Penyakit
1. Mereka bertanya, "Ya Rasulullah,
apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah.
Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya,
kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)". (HR. Ashabussunnah)
2. Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang
mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti. (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka
dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
4. Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ
janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di
luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)
5. Wafat karena wabah adalah mati syahid. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Tentu tidak setingkat dengan gugur di jalan Allah.
6. Janganlah orang sakit mengunjungi orang sehat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak
berlama-lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR.
Ad-Dailami)
8. Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu.
(HR. Al-Baihaqi)
Penjelasan:
Yang haram tidak dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit.
9. Apabila seorang yang sakit dari kamu menginginkan sesuatu makanan
berikanlah. (HR. Ibnu Majah)
10. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada
sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan.
(HR. Ibnu Majah)
11. Larilah dari penderita lepra sebagaimana kamu lari dari harimau. (HR.
Bukhari)
12. Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan
maka Allah berfirman kepada malaikat: "Catatlah bagi hambaKu pahala
seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat." (HR. Abu Hanifah)
13. Rasulullah Saw ditanya tentang azal (mengeluarkan air mani diluar kemaluan
istri). Beliau lalu menjawab, "Lakukanlah yang kamu pandang baik dan apa
yang telah ditakdirkan Allah pasti akan terjadi, dan bukan kepastian bahwa dari
tiap air mani dapat terjadi anak. "(HR. Al Hakim)
Dukun dan Peramal
1. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan
bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama
empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia
telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
3. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir
dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka
dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah
penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya
Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang
Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali
Engkau." (HR. Ahmad)
5. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap
orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah
menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
Thair artinya burung. Ramalan tentang mujur dan sial semula dikaitkan dengan
burung yaitu suara atau arah terbangnya.
Hewan
1. Rasulullah Saw melarang membunuh hewan
dengan mengurungnya dan membiarkannya mati karena lapar dan haus. (HR. Muslim)
2. Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis.
(HR. Bukhari)
3. Nabi Saw melarang mengadu domba antara hewan-hewan ternak. (HR. Abu Dawud)
Penjelasan:
Mengadu kerbau, sapi, domba, kambing, ayam dan lain sebagainya.
4. Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing tanpa memberinya
makanan atau melepaskannya mencari makan dari serangga tanah. (HR. Bukhari)
5. Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati
karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan
kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu).
Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni. (HR. Bukhari)
Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran
Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah