"orang yg mencela orang lain tapi tidak terbukti maka celaan itu kembali ke dirinya, jika memang terbukti bersalah maka dia dapat dosa karena berkata kotor dan menyakiti hati orang lain. Tak sepantasnya seorang muslim mencela saudaranya. Karena itu termasuk kefasikan."
(ashabul muslimin)
Penjelasan
Dalam sebuah Hadis disebutkan bahwa "Mencela seorang mukmin adalah kefasikan, sedang membunuhnya adalah kekafiran," (HR Bukhari dan muslim)
Itu adalah bukti bahwa adalah mencela atau menuduh kekurangan sesama muslim adalah bukti dari kefasikan. Fasik adalah penyakit batin yang berbahaya. Selalu dirinya paling benar dan tidak mau kalah dan disalahkan seperti egois tapi dilengkapi dengan suka mencari kekurangan, iri dan dengki terhadap orang lain. sifat kefasikan jika dipelihara tidak hanya merusak diri sendiri tapi juga orang lain disekitarnya dampaknya bagi diri sendiri adalah rusaknya amal kebaikan yang telah diusahakan. Dan dampaknya bagi orang lain adalah merasa tidak nyaman dan aman dari gangguan orang-orang fasik.
Fasik sendiri menurut istilah adalah keluar dari ketaatan. kalau dalam kehidupan sehari-hari adalah keluar dari aturan agama dengan cara bermaksiat atau melakukan perbuatan yang melanggar agama. Semoga kita terlindungi dari dosa besar dari suka mencela dan mendengki sesama muslim agar tidak bangkrut diakhirat. Bangkrut didunia belum ada apa apanya bila dibandingkan orang yang bangkrut diakhirat karena yang bangkrut bukan harta. Tapi amalannya. Harta masih bisa dicari tapi kalau amal perbuatan kemana mencarinya kalau kita sudah mati? Sebagaimana sabda nabi saw.
أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim no. 6522)
Sebaiknya kita harus berhati-hati berbicara, agar tidak termasuk orang yang bangkrut diahirat. karena yang kebanyakan memasukkan manusia ke dalam neraka adalah lidahnya. Dan juga kemaluannya.
“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan farji” (HR Tirmidzi)
Wallahualam
Dikirim : oleh rahmah nur faizah
Diedit oleh www.ashabul-muslimin.xyz
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah