Selasa, 26 Desember 2017
Benarkah Kids Jaman Now Itu Generasi Micin?
Sudahkah Siap Indonesia Jadi Negara Islam?
Sejenak Jangan Mikir Cewek Atau Mikir Duit Melulu
Benarkah Poligami Itu Sunnah Nabi Muhammad SAW?
Perbedaan Jaman Jadul dan Jaman Now Dari Sisi Sosial
Bantahan Buat Flat Earth, Bentuk Bumi Datar Tidak Ada Dalam AlQuran
Fenomena Pelakor SMA, Bukti Kerusakan Moral Remaja Sudah Parah
Hati Hati Loh Menjelek2an Jomblo Bisa Masuk Neraka
Dajjal Akan Muncul Ketika Umat Manusia Lupa Membicarakannya
Rabu, 20 Desember 2017
8 Anjuran Sunnah Nabi Di Hari Jum'at Bagi Umat Islam
Minggu, 10 Desember 2017
Download Ebook PDF Syarat,Rukun dan Kewajiban Sholat
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya dan orang�orang yang mengikuti mereka dalam kebaikan hingga hari kiamat. Shalat merupakan kewajiban setiap muslim. Sebagaimana ia wajib dilaksanakan, maka me-nuntut ilmu mengenai Shalat pun menjadi wajib bagi setiap Muslim.
Oleh karena itulah kami berupaya menyajikan kepada para pembaca yang budiman, salah satu karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang membahas seputar syarat-syarat yang menjadikan shalat tersebut sah, rukun-rukun shalat yang apabila ditinggalkan baik karena lupa atau pun sengaja menjadi batal shalatnya, dan kewajiban-kewajiban dalam shalat yang apabila ditinggalkan karena sengaja maka membatalkan shalat, namun jika ditinggalkan karena lupa maka wajib dingantikan dengan sujud sahwi. Semoga upaya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kaum Muslimin dan diterima sebagai amal ibadah di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Download Ebook Pdf Tafsir Surat Al Kautsar, Tentang sungai di Surga
Sebab Turunnya Ayat
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengisahkan, ketika Ka’ab bin Asyraf tiba di kota Makkah, orang-orang Quraisy bertanya kepadanya, “Apakah engkau pemuka mereka? Tidakkah engkau melihat orang ini, yang mengaku lebih baik daripada kami?Padahal kami adalah ahli haji, pengabdi Ka’bah, dan pemberi (penyaji) minuman.’ Ka’ab berkata, ‘Kalian lebih baik darinya.’ Turunlah ayat, ‘Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak’.” Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh al- Bazzar rahimahullah dan sanadnya sahih.
Sabtu, 09 Desember 2017
Curhatan Generasi Jaman 90-an Untuk Generasi Micin Jaman Now (sekarang)
Curhatan Wong Jowo : Kenapa Ustadz Sukses Biasanya Dari Santri Pesantren Ndeso?
Curhatan Wong Jowo : Akan Datang Zaman Belajar Bismillah Saja Harus Bayar
Kamis, 07 Desember 2017
Inikah Alasan Pemuda Muslim Mau Jadi Teroris?
Isu terorisme hangat sekali diperbincangkan dewasa ini. Membuat kesan islam adalah agama anarkis dan doyan gelut (perang) padahal nabi saw pun mengatakan islam itu rahmat bagi semesta alam.
Berikut ini ustad khoirul dari pesantren rehabilitasi terorisme al hidayah menjelaskan ada lima hal yang menjadi alasan seseorang menjadi pelaku tindak pidana terorisme dengan kekerasan. "Ini pengalaman pribadi saya," ujarnya.
Pertama, keberanian menafsirkan Al Qur'an dan hadist berdasarkan pemikiran sendiri. "Kita menafsirkan sendiri karena kita didoktrin untuk berani menafsiran ayat Al Qur'an seenak perut kita sendiri. Diajari begitu oleh senior, dan seniornya diajari oleh yang lebih senior lagi. Sambung-bersambung," kata Khoirul.
Kedua, seseorang menjadi teroris, karena paham takfiri. Mudah mengkafirkan orang lain, bukan hanya orang-orang non-muslim, tetapi juga orang muslim yang berada di luar kelompok mereka.
Ketiga, karena menganut hakimiah, maksudnya mudah menuduh, mudah menghakimi. "Polisi, tentara, dianggap sebagai toghut (berhala). Jadi, pemerintah termasuk Pegawai Negeri Sipil, termasuk polisi, termasuk tentara yang tidak melaksanakan hukum Islam dianggap toghut.Pemerintah ini dianggap pemerintah ilegal, tidak sah. Meskipun yang dianggap toghut ini muslim yang rajin sholat dan bersyahadat mereka tak mau peduli. Yang penting pikir mereka gak pake hukum islam harus dibantai semua.
Keempat, menafsirkan jihad filsabilillah adalah harus dengan jalan kekerasan. Jalan perang. Pokoknya semua ayat-ayat dalam kitab suci yang relevan dengan jihad ditafsirkan boleh dilakukan dengan perang. "Anak-anak mudah menerima paham kekerasan, karena itu kekerasan banyak dilaksanakan oleh anak-anak muda," kata Khoirul.
Kelima, resistensi kepada pemerintah. "Pemerintahan yang tidak menjalankan syariat Islam harus ditentang," kata Khoriul. Menurutnya, kelima hal di atas harus dicegah, terutama di kalangan anak muda, karena memahami Al Qur'an dan hadits secara salah.
Kebanyakan oknum kafir merekrut pemuda yang lugu dijadikan alat teror mereka kepada negara yang sah karena pemuda itu fisiknya kuat semangatnya membara tapi gampang dipengaruhi pikiran negatif. Itulah awal muncul generasi (pemberontak) atau khawarij karena banyak pemuda yang pikirannya dangkal tapi banyak bicara dalil dan dalil itu dipahami secara langsung atau tekstual bukan secara konteks misal sebab turun ayat arti tafsir ayat dsb.
Begitu mudahnya para pemuda di cuci otak di imingi imingi gaji besar kalau misi sukses dan iming bidadari cantik jelita mata jeli di surga bagi penjihad. Hal ini begitu mudah nya bagi pemuda sehingga mereka tak takut mati meski tak tahu yang mereka fikirkan itu salah. Jika memang benar jihad apakah harus meneror orang tak bersalah padahal mereka punya anak istri apa dia tidak bisa mikir kalau yang diteror mati yang ngasih makan anak istri mereka siapa. Mereka gak bakal berpikir jauh sampai kesitu yang penting bagi mereka adalah tawuran dan teror yang berlabel jihad tadi.
Kata mereka darah orang kafir tak bersalah wanita bahkan anak-anak dan aparat dan pemerintah yang tidak menganut hukum islam wajib diperangi halal dibunuh. Kalau memang demikian halal dibunuh tentu rasulullah saw lebih dulu melakukannya yang tidak mau ikut islam langsung dibantai tanpa diajak dakwah terlebih dahulu dsb.
Mereka hanyalah sekelompok pemuda yang tersesat ilmunya sendiri. Jika diberi nasihat mereka justru akan membantah kamu ini sok bijak sok benar. Tapi Coba berfikir...lebih baik sok bijak bukan daripada sok brengsek? Mereka tak bisa mencerna perkataan orang lain karena mereka tertutupi kegelapan pikiran mereka sendiri.
Sabtu, 02 Desember 2017
Renungkanlah Kaum Muslimin Hidup di Dunia Bukan Main Main
Oleh M aliemarzen
Coba berfikir sejenak.. apa kita pernah berpikir bahwa Alloh menciptakan kita ini untuk apa?.. apakah hanya untuk mencari duit bersenang senang main perempuan tawuran galau ria galau asmara dan stres lalu bunuh diri dsb ? Apakah semain main itukah kita dengan kehidupan padahal kita tidak diciptakan untuk main main. Dan kita bahkan sampai lupa krn kita terlalu sibuk dgn kesenangan duniawi yg fana ini hingga lupa bahwa kita juga mati untuk kembali menghadap kepadaNya.. Allah pasti akan menanyai mu.. mana janji kamu wahai anak adam? Kamu didunia akan berjanji taat kepadaku dan menjauhi laranganku.. ternyata kamu berpaling.. sesungguhnya setiap jiwa anak adam terikat janji kontrak saat kita dialam arwah untuk sumpah setia taat kepadaNya.. tapi kita semua terlena dengan dunia dan melupakan janji itu..
"Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara bermain-main saja dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?Maka, Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenamya. Tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan yang memiliki Arasy yang mulia." (al-Mu'minuun: 115-116)
Entahlah .. manusia memang tempatnya lalai tapi kelalaian itu akan membuat mukanya terseret ke neraka jika dituruti.. marilah saling menyadarkan.. bahwa selama masih didunia kita masih terikat Kontrak Dengan Alloh Sampai ajal menjemput.. jika melanggar janji itu jangan tanya akibatnya apa... siksa kubur dan setelah bangkit tentu saja ada api yang menyala nyala siap menghukum kita..Dunia ini bukan sekedar sinetron panggung sandiwara.. tapi semua ada tanggung jawabnya.. tiadalah Allah akan membalas semua itu tak terkecuali dosa atau pahala sebesar biji sawi kalian kelak akan melihatnya..
Semua yang telah kita usahakan.. harta yang kita miliki.. rumah mewah mobil sawah ladang ternak pilihan dsb dan juga anak istri kita yang kita perjuangkan mati matian tak ada satupun yang menemani perjalanan terahirmu dialam kubur.. bahkan walau harta secuil jarum jahit pun tak ada yang mau.. tapi ajaran islam dan amalan kebaikan yang selama ini kita abaikan akan membela kita mati matian saat ditanyai dikubur.. tapi sekuat apa islam membela kamu? Sekuat pengorban kalian kepada agama ini.. sekuat amalan kebaikan yang tlah kalian kerjakan.. ingatlah ketika diperingatkan kita menjauhi maksiat kita membantah sama saja kita menolak pembelaan islam kepada kita di hari kebangkitan nanti.. atau kita abaikan amalan kebaikan sama saja menyuruh islam mengabaikan kita untuk membela kita dari malaikat kubur nanti..
Ditinggal kekasih kita bisa menangis.. kenapa bisa kalian tidak menangis saat islam ini ditindas dilecehkan dan dijadikan kedok tameng sekelompok manusia untuk melancarkan kebusukannnya dewasa ini? .. mereka musuh islam gunakan atribut jenggot cadar dengan mengebom orang tak bersalah yang dikambing hitamkan islam.. ketika umat islam tertindas dunia hanya diam ketika orang islam membasmi kemaksiatan di hujat sebagai agama ekstremis agama anarkis.. busana jilbab pun sekarang dijadikan identitas muslim tapi parahnya.. atas kerudung bawah bergunung gunung.. seakan itu adalah ajaran islam padahal orng berpakaian seperti itu sebenarnya sedang melecehkan agama sendiri.. jika islam adalah manusia.. dia sekarang ini bagaikan anak yatim piatu yang selalu dihina dilecehkan ditindas difitnah dan dijadikan tameng.. tidakkah kita tergerak untuk membelanya jika memang mengaku muslim...?
Mengaku muslim sama dengan mengaku miliki islam.. atau saudaranya si islam.. seandainya islam adalah manusia.. bagaimanakah perasaannya saat ini.. jika kita hanya mengaku saudaranya tapi ketika ia tertindas kita hanya diam saja.. ketika islam menegur kita jgn maksiat kita membantahnya..ketika islam menyuruh berbuat taat kita mengabaikannya.. ketika islam membutuhkan pertolongan kita .. kita pura pura tak tahu diam saja... namun ketika islam tlah tiada nanti saya yakin manusia seluruhnya sangat merindukan ketulusan hatinya dan kelembutan sifatnya tapi semua itu terlambat matahari tlah terbit dari barat..
Selasa, 28 November 2017
Pesan Dari Langit Untuk Generasi Gadget Jaman Now
Senin, 27 November 2017
Meme Stiker Anti Jomblo Ngenes Islami
Rabu, 22 November 2017
Kisah Ahli Ibadah Masuk Neraka Karena Mendoakan Jelek Saudaranya
Memang lidah adalah benda tertajam didunia ini bagaimana tidak? Jika seseorang tidak bisa menjaga lidahnya bahkan seorang ahli ibadahpun bisa masuk neraka karena mulutnya sendiri. Berikut ini kisah dalam sebuah hadits nabi saw
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan kepada kami Ikrimah ibnu Ammar, dari Damdam ibnu Jausy al-Yamami yang mengatakan bahawa Abu Hurairah pernah berkata kepadanya, "Hai Yamami, jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap seseorang "semoga Allah tidak mengampunimu" atau "semoga Allah tidak memasukkan mu ke dalam syurga."
Aku (Yamami) berkata, "Hai Abu Hurairah, sesungguhnya kalimah tersebut biasa dikatakan oleh seseorang terhadap saudaranya dan temannya jika dia dalam keadaan marah."
Abu Hurairah r.a berkata, "Jangan kamu katakan hal itu, kerana sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah S.a.w bersabda yaitu;
"Dahulu di kalangan umat Bani Israil terdapat dua orang lelaki; salah seorangnya rajin beribadah, sedangkan yang lainnya zalim terhadap dirinya sendiri (ahli maksiat); keduanya sudah seperti saudara. Orang yang rajin ibadah selalu melihat saudaranya berbuat dosa dan mengatakan kepadanya, "Hai kamu, hentikanlah perbuatanmu." Tetapi saudaranya itu menjawab, "Biarlah aku dan Tuhanku, apakah kamu ditugaskan untuk terus mengawasiku?" Hingga pada suatu hari yang rajin beribadah melihat saudaranya ahli maksiat itu melakukan suatu perbuatan dosa yang menurut penilaiannya sangat besar. Maka dia berkata kepadanya, "Hai kamu, hentikanlah perbuatanmu." Dan orang yang ditegurnya menjawab, "Biarlah aku, ini urusan Tuhanku, apakah engkau diutuskan sebagai pengawasku?" Maka yang rajin beribadah berkata, "Demi Allah, semoga Allah tidak memberi keampunan kepadamu, atau semoga Allah tidak memasukkanmu ke syurga untuk selama-lamanya."
Abu Hurairah melanjutkan kisahnya, bahawa setelah itu Allah mengutus seorang malaikat untuk mencabut nyawa kedua orang tersebut, dan keduanya berkumpul di hadapan Allah. Maka Allah s.w.t berfirman kepada orang yang berdosa, "Pergilah, dan masuklah ke dalam syurga kerana rahmat-Ku." Sedangkan kepada yang lainnya Allah S.w.t berfirman, "Apakah kamu merasa alim, apakah kamu mampu meraih apa yang ada di tangan kekuasaan-Ku? Bawalah dia ke dalam neraka!"
Nabi s.a.w bersabda, "Demi Tuhan yang jiwa Abul Qasim berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya orang tersebut (yang masuk neraka) benar-benar mengucapkan suatu kalimah yang menghancurkan dunia dan akhiratnya."
Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadits Ikrimah ibnu Ammar, bahawa Damdam ibnu Jausy menceritakan kepadanya dengan lafaz yang sama.
[Imam Ibnu Katsir - Tafsir Ibnu Katsir, Surah an-Nisaa', ayat 47 - 48]
Bayangkan, jika ahli ibadah yang mendoakan sedemikian terhadap saudaranya pun sudah dimasukkan ke neraka, apa lagi kalau ucapan itu dibuat oleh bukan ahli ibadah. Na'udzu billahi min dzaalik
Semoga kita tidak sombong dengan ilmu dan amal kita. Kerana ilmu dan amal adalah untuk mendapatkan keredhaan Allah dan lebih mengenali-Nya, bukannya untuk bermegah-megah dan merasa takjub pada diri.
Nasehat dari kami terahir sesungguhnya yang menyebabkan kita masuk surga bukan kerajinan amal ibadah tetapi perilaku kita dan ahlaq kita dan perkataan kita disukai Allah SWT itulah yang kadang menjadi sebab kita masuk surga. Jangan merasa sombong dengan banyaknya ilmu dan banyak ibadahmu jika tidak berhati hati justru itulah nerakamu.
Minggu, 19 November 2017
Teladan Akhlaq Mulia Dari Rasulullah saw kepada Non Muslim
Maraknya peperangan dan sikap ekstremis suatau kelompok saat ini seolah-olah kita dibawa kepada ingatan dan sejarah masa lalu pada kejadian perang salib yang pernah terjadi di abad pertengahan, dimana waktu itu agama nasrani dan Islam saling bertikai saling mempertahankan eksistensi daerah dan akidah masing-masing. Tidak terhitung banyaknya korban dan kerugian yang dialami oleh kedua belah pihak pada waktu itu. Sehingga kejadian tersebut tercatat dalam sejarah peradaban manusia sebagai sejarah yang paling kelam dalam kehidupan beragama di dunia.
Kini kejadian seperti perang salib tersebut seolah telah terpercik lagi di zaman sekarang ini, dimana sebagian kecil orang-orang yang tidak bertanggung-jawab yang kita tidak pernah tahu apa tujuan mereka sebenarnya dalam melakukan perkerjaannya, kembali memancing sentimen agama dengan cara melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap Rasulullah saw, melalui penyebaran gambar kartun atau tulisan yang siapa saja dari umat Islam membaca dan melihatnya, akan sangat emosi dan terpancing kemarahannya. Hal itulah kemudian yang menjadikan sebagian umat Islam di dunia terpancing untuk melakukan pembalasan dan perlawanan.
Tetapi sayangnya tindakan balasan tersebut dilakukan dengan cara-cara yang tak Islami dengan cara menteror, dan membunuh para penghina Islam. Disinilah kita diajak untuk berpikir dan bertindakan apakah tindakan pembalasan tersebut dapat dibenarkan dan sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw?
Dalam hal ini kita dapat membaca di dalam Al-Qur'an dan hadits serta sunnah Nabi Muhammad saw, apa dan bagaimana tindakan yang telah dicontohkan oleh beliau saw dalam menghadapi dan membalas penghinaan dan pelecehan yang telah dilakukan oleh para musuh Islam pada saat itu.
Saat Rasulullah saw memulai tabligh dan menyampaikan dakwah Islam kepada kaumnya, beliau mengalami suatu perlawanan dan pelecehan, bahkan percobaan pembunuhan yang dilkukan oleh kaum Qurays yang notabene merupakan kaum atau suku bahkan keluarga beliau saw sendiri. Apa yang telah dialami oleh Nabi Muhammad saw dalam menyampaikan dakwahnya merupakan suatu ujian dan cobaan yang tiada bandingannya dengan apa yang pernah dialami oleh siapapun di muka bumi ini. Salah satunya adalah Beliau saw mengalami penindasan dan penghinaan yang sangat luar biasa ketika bertabligh di Thaif. Beliau saw dilempari batu oleh penduduk Thaif sehingga wajah dan tubuh beliau saw berlumuran darah. Atau kita bisa membaca riwayat ketika beliau saw sedang shalat di Ka'bah, beberapa penduduk Qurays melempari beliau saw dengan kotoran unta. Dan masih banyak lagi penganiayaan yang dialami Rasulullah saw yang bisa kita ketahui dari riwayat-riwayat dan sejarah awal Islam, sehingga kita sebagai umat Islam sangat teriris dan menangis bila mengetahui dan membayangkan bagimana sedih dan sakitnya Nabi Muhammad saw ketika itu.
Sekarang kita bisa melihat dan membca dalam riwayat sikap apa yang telah dilakukan oleh yang Mulia Nabi Muhammad saw dalam menyikapi penghinaan, pelecehan dan penyiksaan yang dialami oleh Beliau saw? Ternyata Nabi kita Muhammad saw telah memberikan contoh perilaku teladan yang tiada bandingannya dalam sejarah manusia. Satu contoh keteladan yang telah beliau saw peragakan kepada kita adalah, Beliau saw malah mendoakan kebaikan kepada para penduduk Thaif dalam suatu riwayat hadits, kita bisa menemukan bahwa ketika beliau saw dianiaya sedemikian rupa oleh penduduk Thaif, dengan bercucuran darah kemudian Beliau saw menghindari dengan berlari ke sebuah bukit. Seketika itu juga turunlah malaikat Jibril yang kemudian berkata kepada beliau saw, "Wahai Muhammad, jika engkau menginginkan aku dapat menghancurkan penduduk Thaif, maka akan aku lakukan" Tetapi jawaban Beliau saw kepada Malaikat Jibril, "Jangan wahai Jibril, sesungguhnya aku berharap kelak diantara keturunan mereka akan menjadi muslim. Bahkan beliau saw mengucapkan sebuah doa yang mengiris hati "Allahummahdi Qaumi fainnahum laa ya'lamuun" (Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui). Dari riwayat ini saja kita bisa mengambil pelajaran berharga, bahwa beliau saw tidak membalas kekejaman penduduk Thaif tersebut dengan sikap yang sama, malah beliau saw mendoakan kebaikan. Bahkan tanpa disadarai oleh penduduk Thaif sendiri, Beliau saw mencegah turunnya azah kehancuran yang akan menimpa penduduk Thaif. Alangkah indahnya sikap yang telah Beliau saw peragakan tersebut.
Setelah kita membaca sekelumit kisah diatas kini kita dihadapkan kepada perilaku dan sikap yang telah dilakukan oleh sebagian umat Islam sekarang kepada para pembenci Islam. Sebagian umat Islam sekarang melakukan hal yang sama sekali bertentangan dengan akhlak indah Nabi Muhammad saw terhadap para anti Islam tersebut. Mereka meneriakkan kata jihad dengan cara menjadi teroris yang melakukan bom bunuh diri, menyerang dan membunuh para pelaku penghinaan. Tindakan ini menurut mereka adalah tindakan balasan atas perbuatan para pembenci Islam. Padahal tanpa disadari oleh umat Islam sendiri, justru tindakan mereka inilah yang menjadi salah satu faktor timbulnya kebencian dan antipati non Muslim terhadap Islam. Mereka tidak sadar bawha apa yang telah mereka lakukan kepada itu sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Islam dengan tegas melarang segala bentuk kekerasan terhadap non Muslim, dan sebaliknya malah mengajarkan kasih sayang dan kedamaian serta tolransi antar umat Islam dan agama lain.
Memang tak dapat dipungkiri, di dunia saat ini ada pihak-pihak yang berfitrat buruk sengaja menyebar fitnah dan kebencian terhadap sentimen agama. Mereka tidak segan menciptakan situasi yang memancing kemarahan suatu agama, sehingga menimbulkan pertikaian antar pemeluk agama. Tetapi sebagai Muslim yang damai apa yang harus kita lakukan adalah dengna mencontoh Nabi Muhammad saw yang mengasihi para penghina.
Kumpulan Mutiara Nasehat Dari Rasulullah saw dan Sahabatnya Untuk Bekal Sehari hari
Nabi Muhammad saw bersabda:
Tidak dikatakan dosa kecil, apabila dikerjakan secara terus menerus, dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar (tobat).Abu Bakar Shiddiq ra berkata:
Daratan adalah lisan, sedangkan lautan adalah hati. Apabila lisan itu rusak, maka menangislah manusia, dan apabila hati itu rusak maka menangislah malaikat.Abu Bakar Asy Syibli berkata:
Apabila kamu telah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, niscaya kamu mengetahui akan pahitnya jauh dari Allah.Usman ra berkata:
Barangsiapa meninggalkan dunia, maka ia dicintai Allah, barangsiapa meninggalkan dosa, maka ia dicintai malaikat, dan barangsiapa melepaskan diri dari sifat tamak, maka ia dicintai oleh seluruh umat Islam.Abu Sulaiman Ad Darani bermunajat:
Wahai Tuhanku, apaila engkau mencariku karena dosaku, niscaya aku akan mencari pintu maaf-Mu, dan apabila engkau mencariku karena kekikiranku, niscaya aku akan mencari kemurahan-Mu, dan apabila Engkau memasukkan aku ke dalam neraka niscaya akan kuberitahu kepada ahli neraka bahwa aku mencintai-Mu.Ali ra berkata:
Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia yang paling jelek dalam pandangan diri sendiri, serta jadilah manusia biasa dihadapan orang lain.Rasulullah saw bersabda:
Bukti cinta sejati itu ada 3 yaitu, ia memilih bercerita kepada kekasihnya daripada bercerita kepada orang lain, ia memilih bergaul dengan kekasihnya daripada bergaul dengan orang lain, ia memilih kesenangan kekasihnya daripada memilih kesenangan orang lain.Hatim Al Asam mengatakan:
Barangsiapa mengakui 4 perkara tanpa ada 4 perkara yang lain, maka pengakuannya itu dusta, Barangsiapa mengatakan cinta kepada Allah tetapi ia tidak berhenti dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, maka pengakuannya itu dusta. Barangsiapa menyatakan cinta kepada Nabi, tetapi ia membenci fakir miskin, maka pengakuannya adalah dusta. Barang siapa menyatakan cinta kepada suraga, tetapi ia tidak mau bersedekah, maka pengakuannya adalah dusta. Barangsiapa menyatakan takut akan siksa neraka, tetapi ia tidak berhenti berbuat dosa maka pengakuannya adalah dusta.Rasulullah saw bersabda:
Manfaatkanlah 5 kesempatan sebelum datang 5 hal yang lain yaitu. Masa mudamu sebelum kamu tua. Masa sehatmu sebelum kamu sakit. Masa kayamu sebelum kamu fakir. Masa hidupmu sebelum kamu mati. Masa senggangmu sebelum kamu sibuk. (Hr. Hakim dan Baihaqi dari Ibnu Abbas)Usman ra berkata:
Aku herang kepada orang yang tahu akan kematian, tapi dia banyak tertawa. Aku heran terhadap oran gyang mengetahui bahwa keadaan dunia ini rusak, tapi dia mencintainya. Aku heran terhadap orang yang mengetahui bawha segala sesuatu itu telah ditentukan Allah, tetapi ia merasa sedih karena gagal. Aku heran terhadap orang yang telah mengetahi hisab, namun ia mengumpul-ngumpulkan harta. Aku heran terhadap oarang yang mengetahi keadaan neraka tapi ia tetap berbuat dosa. Aku heran terhadap orang yang tahu keadaan surga dengan yakin, sedang dia bersenang-senang dengan keduniawian. Dan aku heran terhadap orang yang tahu setan itu musuh, tapi dia mentaatinya.
refrensi : agama-islam.org
Islam Mengajarkan Toleransi Dan Tidak Ada Paksaan Dalam Beragama
"Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya jalan benar itu nyata bedanya dari kesesatan; dan barang siapa menolak ajakan orang-orang sesat dan beriman kepada Allah swt. , maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada suatu pegangan yang kuat dan tak kenal putus. Dan Allah swt. Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 256)
Toleransi dalam islam adalah sikap yang mengedepankan kebijaksanaan dan menghormati ajaran agama lain tanpa mencampur adukkan ajaran agama tertentu dengan agama islam sendiri. Berbeda dengan sikap intoleran yang dilakukan oleh ekstremis yang mengaku islam mereka memaksa bahkan tak segan membunuh siapapun yang tidak mau mengikuti ajaran mereka. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip islam sesuai ayat al Quran diatas yang terbuka dan tidak memaksakan.
Juga toleransi dalam islam sangat berbeda dengan orang liberal yang merayakan hari raya bersama sama beribadat bersama sama dan sebagainya hal itu sama dengan mencampur adukkan ajaran agama lain, dan hal ini adalah perilaku tercela yang menjerumuskan kedalam kemusyrikan. Toleransi dalam islam adalah dalam masalah duniawiah tidak untuk masalah ibadah. contohnya tolong menolong dalam kegiatan sosial terhadap non muslim, membangun jembatan atau bangunan umum bersama non muslim, bersikap baik dalam bertetangga dengan non muslim dsb.
Toleransi adalah hal yang sangat penting untuk menjaga perdamaian dan persatuan di dalam masyarakat yang plural atau jamak. Sikap saling menghormati perbedaan adalah keniscayaan karena perbedaan dari lahirpun adalah keniscayaan. Begitu juga Islam sangat menjunjung perbedaan dengan mengedepankan toleransi. Tulisan berikut akan memuat toleransi dalam Islam. ditilik dari sumber Al-Qur'an dan hadits.
Toleransi dalam Islam
Rasulullah saw dalam berdakwah menerangkan kebenaran Islam diperintahkan dengan cara yang baik, dan menjauhi segala bentuk kekerasan.
"Panggilah kepada jalan Tuhan engkau dengan hikmah (bijaksana) dan nasihat yang baik, dan bertukar-pikiranlah dengan mereka, dengan cara yang sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhan engkau Dia lebih mengetahui siapa yang telah sesat dari jalan-Nya; dan Dia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (An-Nahl: 125)
Arti hikmah sendiri adalah: pengetahuan atau ilmu, keseimbangan atau keadilan, lemah lembuat atau kemurahan hati, keteguhan, sesuatu ucapan atau percakapan yang serasi atau cocok dengan kebenaran dan sesuai pula dengan tuntutan keadaan, anugerah nubuatan, apa yang menghalangi atau mencegah seseorang dari perbuatan tolol (Lane)
Orang mungkin berpikir bahwa adanya perang di dalam Islam mengesankan bahwa Islam menggunakan kekerasan untuk menyebarkan Islam, padahal perang dalam Islam bersifat mempertahankan diri dan bukan agresi. Ayat berikut melenyapkan salah paham itu:
"Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya jalan benar itu nyata bedanya dari kesesatan; dan barang siapa menolak ajakan orang-orang sesat dan beriman kepada Allah swt. , maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada suatu pegangan yang kuat dan tak kenal putus. Dan Allah swt. Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 256)
Kemudian ditegaskan lagi bahwa tidak boleh ada pemaksaan dan harus toleransi karena Allah yang lebih tahu siapa yang beriman dan yang tidak beriman:
"Dan sekiranya Tuhan engkau menghendaki, niscaya orang yang ada di bumi akan beriman semuanya. Apakah engkau akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang beriman?" (Yunus: 99)
"...maka di antaramu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (At-Taghabun: 2)
Toleransi Menurut Hadits Nabi SAW
Ayat diatas sudah tegas menjelaskan tentang toleransi dan tidak adanya pemaksaan dalam Islam. Selain itu Rasulullah saw sendiri memperkuat tentang perintah toleransi ini:
Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Penyantun dan suka pada kelembutan dan memberikan kepada orang yang lemah lembut dengan sesuatu yang tidak akan diberikan kepada orang yang berlaku kasar, dan tidak akan diberikan kepada selain orang yang berlaku lembut. (H.R. Muslim)
Di dalam peperangan yang terpaksa dilakukan oleh umat Islam, Rasulullah saw senantiasa menasehatkan kepada para sahabat yang akan turun ke medan perang supaya jangan bertindak aniaya. Dan tetap menjunjung kasih sayang.
Rasulullah saw berpesan kepada Zaid bin Harisah yang memimpin pasukan Islam:
"Aku wasiatkan kepada kalian semua agar selalu bertakwa kepada Allah dan berlaku baik terhadap setiap Muslim. Perangilah dengan nama Allah di jalan Allah setiap orang yang ingkar kepada Allah. Jangan kamu berkhianat, jangan kamu berlaku kejam, dan jangan kamu bunuh anak kecil, kaum wanita maupun orang tua. Janganlah kalian membunuh orang yang berlindung di kuilnya, dan jangan kamu rusak pohon kurma, pohon-pohon lainnya dan jangan kamu hancurkan rumah-rumah."
Disini sangat jelas terlihat bagaimana kasih sayang lah yang selalu ditekankan oleh Rasulullah, beliau tidak mengharapkan perang, tetapi saat perang terpaksa dilakukan beliau menekankan kasih sayang bahkan kepada musuh dan kepentingan umum lainnya.
Meski jarang dibahas tetapi Toleransi Islam juga diyakini oleh seorang orientalis barat Thomas Arnold dalam bukunya 'the Preaching of Islam' dalam bab satu dikatakan bahwa para utusan yang dikirim oleh Nabi Muhammad saw kepada pemuka-pemuka bangsa Arab adalah utusan yang selalu menunjukkan rasa toleransi yang tinggi, serta menjauhi segala macam sikap kekerasan. Lebih dari itu para utusan itu selalu memperhatikan kelemahlembutan dan selalu berusaha mendamaikan golongan yang berseteru. Karena itu banyak orang yang tertarik pada akhlak para utusan Nabi saw.
refrensi : agama-islam.org