Mukadimah Hadits
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
“Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram.”
“Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram.”
( HR. Bukhari No. 1941)
Penjelasan Singkat
“…Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan”. (QS. Thaha : 123-126)
Kini, ujian-ujian itu sudah banyak sekali di sekitar kita, siap menerkam siapa saja yang lalai. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa waspada dan menjaga diri.Diantara ujian-ujian itu adalah ujian harta. Diriwayatkan dari Ka’ab bin Iyad Radiyallahuanhu, dia mengatakan, Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Sesungguhnya masing-masing umat itu ada ujiannya dan ujian bagi umatku adalah harta.”
(HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibni Hibban dalam shahihnya)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“…Sungguh demi, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-loba untuk memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Harta itu ujian dari semua sisi. Dimulai saat mengumpulkan dan mengembangkannya, kesibukan ini sering melalaikan seseorang dari beribadah kepada Allah Subhana Wa Ta’ala. Juga kegemaran menumpuk harta yang tidak pernah bisa mencapai titik klimaks, diperparah lagi dengan perilaku menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisinya. Harta juga menjadi ujian atau musibah bagi yang empunya saat harta dibelanjakan di jalan yang tidak dibenarkan syariat atau enggan mengeluarkan zakat yang menjadi kewajibannya. Akibatnya, berbagai keburukan pun bermunculan akibat harta.
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram.” ( HR. Bukhari No. 1941)
Diantara ujian yang juga ada pada saat ini yaitu keburukan yang datang melalui media elektronik dan media cetak. Karya tulisan menyesatkan, foto dan gambar wanita dengan dandana seronok, nyanyian pembangkit nafsu syahwat, pentas yang sering membuat suatu keburukan menjadi tidak jelas bahkan membalikkan fakta, yang buruk dianggap bagus dan indah, semuanya ada di media. Terkadang suatu yang tidak pantas ikut serta ditayangkan, seperti cara mencuri atau kriminal lainnya. Semua keburukan ini ditayangkan diberbagai channel TV, baik dalam mapun luar negeri dengan mudah diakseslewat internet. Sehingga betapa sedih hati dan tercabiknya hati kita ketika mendengar berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh para pelajar yang bahkan diantara mereka sangat muda belia dan seakan tidak bisa dipercaya kalau dia melakukan kriminalitas yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.
Sebagian orang, na’udzu billah, merasa tidak cukup dengan berbagai keburukan di atas, dia menambahkannya dengan membeli atau menyewa kaset CD film porno yang sangat tidak layak lalu diputar di tengah keluarganya. Tidakkah dia tahu keburukan disekitarnya sudah begitu banyak meski dia tidak menghendaki keburukan itu dating ke rumahnya Na’udzu billah. Dimanakah rasa cemburu itu dicampakkan Tidakkah para penyebar keburukan ini takut ketika mereka dimintai pertanggungjawaban atas beragam keburukan yang diakibatkan keburukannya Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala memberikan hidayah kepada kita semua untuk tetap istiqomah di atas jalan telah ditetapkan syariat.Saat ini, betapa banyak rumah kaum muslimin yang seharusnya bersinar dengan dzikrullah justru hampa darinya. Rumah-rumah itu menjadi tempat yang disenangi setan dan di jauhi para Malaikat pembawa rahmat. Bahkan ada yang lancang mengundang para pemuda untuk serta begadang, pentas atau menghidupkan budaya yang bertentangan dengan nilai agama.
Ini merupakan ujian besar yang menimbulkan kekhawatiran yang harus kita waspadai. Kita wajib menjaga anak-anak kita agar tidak terjebak dalam perangkap setan. Hendaklah kita senantiasa memohon pertolongan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala agar kita diberikan kekuatan dan kesabaran.Diantara ujian yang juga sangat mengkhawatirkan pada zaman ini yaitu ujian yang ditimbulkan kaum wanita. Dalam hadits yang diriwayatkan Usamah bin Zaid Radiyallahuanhu, beliau Radiyallahu anhu mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
“Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah setelahku yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki melebihi fitnah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ujian yang diakibatkan perilaku kaum wanita pada masa ini semakin parah, karena perilaku sebagian wanita yang tidak merasa malu sama sekali. Dengan dalih mengikuti perkembangan zaman, mereka mengenakan pakain tipis nan ketat, sehingga bentuk anggota tubuh mereka nampak dengan jelas.Ada juga yang berdalih untuk menambah penghasilan, semua dilakukan tanpa memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan syariat. Akibatnya bukan kebaikan yang timbul namun sebaliknya. Berbagai media massa, sekan tidak pernah sepi dari perbuatan kriminal akibat dari ujian ini. Tidakkah kita mau mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa menyedihkan ini Akankah kita mebiarkan diri kita, saudara atau keluarga kita terjebak dalam ujian ini.
Diantara ujian yang juga harus diwaspadai adalah ujian yang merupakan efek negative dari era informasi. Arus informasi yang lancar dan cepat menjadikan batas antar Negara seakan tidak ada . Suara dan gambar bisa ditransfer dalam hitungan detik. Banyak faidah yang bisa kita ambil darinya. Namun kita tidak boleh lengah , karena setan dan musuh-musuh Allah Subhana Wa Ta’ala tidak pernah tinggal diam. Mereka akan memanfaatkan semua fasilitas modern ini untuk menyebarkan keyakinan rusak dan kebiasaan buruk mereka serta untuk menjaring mangsa. Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala menjaga kita dan keluarga kita dari segala keburukan yang disebarkan oleh setan dan musuh-musuh Allah Subhana Wa Ta’ala itu.
Namun ujian yang paling besar dan paling berbahaya bagi kaum muslimin yang selalu kita waspadai yaitu ujian dajjal yang akan datang menjelang hari kiamat. Maka hendaklah kita senantiasa waspada dan mejaga diri serta keluarga kita. Hendaklah kita memperbanyak do’a kepada Allah Subhana Wa Ta’ala agar senantiasa menjaga kita dari keburukan berbagai ujian ini. Allah Subhana Wa Ta’ala berfirman yang artinya :
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah Subhana Wa Ta’ala mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut :1-3)
Semoga kita termasuk orang diselamatkan Allah dari fitnah akhir zaman amin.
Refrensi Majalah Assunah
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah