Saat kita masih kanak-kanak, kita sering mendengar apa yang disampaikan remaja mesjid bahwa "Rasulullah saw menggulung tikar Dzulumat (kegelapan), dan menggelar sajadah Nur (cahaya)". Ini adalah kalimat yang pasti akan mengantar kita meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Ada apa dengan hari ini? Ketika Allah swt menyampaikan kepada kita dalam Alquran surah At Talaq ayat 2 dan 3 "Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, Dan Dia memberinya rezeki yang tak terduga duga.
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah swt yang akan mencukupkan keperluaanya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah swt telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu". Ini adalah sumber rezeki yang pasti datanganya dari Allah swt yang akan menyelamatkan kita. Rasulullah saw mendidik sahabatnya untuk memiliki sifat sami'na wata'na dengan apa yang diperintahkan Alquran dan yang disabdakan Rasulullah. Akhirnya mereka adalah hamba Allah yang mendapatkan gelaran umat yang terbaik dan di masa yang terbaik. Hari ini umat kita punya sifat sami'na wasaina (kami dengar kami pikir), dan berilah kami peluang untuk mengubahnya. Ini adalah salah satu pemikiran batil yang sedang memainkan peran hari ini.
Hari ini adalah masa yang sudah diprediksi Alquran dan sabda Rasulullah saw. Istimewanya bahwa alam yang akan kita tuju sebenarnya, harapan kita adalah Darussalam. Kita juga sudah mendapatkan informasi bahwa alam akhirat itu kekal, lebih baik dari alam yang hari ini kita rasakan. Kita berharap jangan sampai tertipu. Dzulumat (kegelapan) sudah menguasi dunia ini, bahkan sudah mengarah kepada pencengkraman. Kita sudah dililit dengn sistem riba dan "spilis" (sekularisme pluralisma & liberalisme). Dan tampaknya kita terbawa arus ini, dan tidak peduli dengan tatanan yang menggiring manusia untuk mengikuti alur istilah New World Order (tatanan dunia baru ) yang penuh dengan dzulumat. Sepengetahuan kita, umat yang terbaik dan masa yang terbaik adalah umat yang dibangun Rasulullah saw di era sahabat RA, maka semestinya kita harus belajar dari mereka. Merekalah yang sudah mendapatkan gelaran sebagai umat terbaik, yang hidup hanya untuk mencari rida Allah saja.
Rasulullah saw yang tidur di pelepah daun kurma dan Umar bin Khattab ra yang tidurnya di emperan masjid. Mereka inilah hamba Allah yang bekerja keras, dan berbuat untuk mengantarkan umat manusia meraih keselamatan, kemuliaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan dunia dan akhirat.
Sahabat-sahabat Rasulullah semuanya melakukan hal yang sama.Walau ada yang menjanjikan kita sejahtera, mulia kemudian mereka tidak merujuk kepada hamba Allah yang mulia, yang terjadi pasti salah langkah. Ini adalah tatanan dzulumat yang tampaknya abu-abu. Yang pasti, jika hanya ingin megharapkan rida Allah swt hanyalah mencontoh Rasulullah dan sahabatnya.
Ketika kita menganggap masa yang Allah swt ridai adalah di era sahabat Rasulullah, maka anda dan saya harus bekerja keras untuk mengantarkan umat ini, mengamalkan perintah Allah swt dengan baik dan benar. Inilah satu-satunya nur--cahaya yang akan mengantarkan kita meraih kebahagiaan yang sesungguhnya. Sosok Firaun yang tidak pernah sakit, berumur ratusan tahun, manjadi raja yang berkuasa mutlak pada masanya. Salahnya hanya satu yaitu menolak agama yang disampaikan Musa as dengan kalimat Laa ilaha illa Allah Musa Qalamullah. Akhirnya Firaun dihinakan Allah swt di dunia dan di akhirat, dan selama-lamanya.
Yaa Allah, yaa Rabb tetapkanlah kami sebagai hamba-Mu, yang mengikuti barisan hamba- hamba yang mulia para Nabi dan Rasul, dan hamba-hambu-Mu yang Engkau ridai. Yaa Allah yaa Rabb, tetapkanlah kami sebagai hamba-Mu yang beriman, yang mempunyai kemampuan mengajak ahli keluarga kami supaya terbebas dari api neraka. Yaa Allah berilah kami maslahatan di dunia dan di akhirat, amin yaa rabbil alamin. Wallahu alam.
Sumber fajaronline.com
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah