EBOOK DIALOG DENGAN JIN MUSLIM
Penerbit : Perpustakaan
Ashabul Muslimin
Pada artikel kali ini,
bukan semata-mata saya menonjolkan agama yang terkait dalam artikel ini. Saya
hanya ingin memberikan informasi tentang adanya pengungkapan beberapa misteri
yang ada di dunia bahkan dunia jin sekaligus, saya yakin anda akan sedikit
jenuh untuk membaca artikel ini karena sangat panjang. Tetapi, tidak ada
salahnya untuk menambah pengetahuan. Artikel ini diambil dari sebuah buku.
Misteri apa yang terpecahkan? Siapa dalang dibalik semua misteri ini?
Didalam sebuah buku yang
berjudul Hiwar Shahafiy Ma’a Jinni Muslim yang ditulis oleh ahli spiritual
berkebangsaan Saudi Arabia Muhammad Isa Daud. Dengan perantara tubuh manusia
beliau telah berhasil melakukan percakapan dengan dengan Jin yang beragama
islam, dan mengabadikan dalam sebuah buku.
Dalam percakapan
tersebut beliau mencoba mengorek-ngorek keterangan darinya berupa
misteri-misteri besar dikalangan manusia yang salah satunya adalah tentang
kebohongan yang sudah berhasil ditanamkan oleh bangsa Syetan pada kalbu umat
manusia bahwa roh orang yang meninggal terkadang bergantayangan di dunia (menentang
faham ‘hari pembalasan kubur’). Yang lainnya, yang akan dibahas disini adalah
menguak misteri apakah / siapakah sebenarnya UFO (Unidentified Flying Object)
yang dianggap makhluk luar angkasa mendatangi bumi. Sedangkan sampai
sekarangpun belum ada teori pasti dari para ahli bahwa memang terdapat planet
di jagad raya ini yang dihuni oleh makhluk lain selain manusia. Hal inipun
telah menjadi salah satu project khusus FBI, CIA maupun NASA yang hingga kini
hasilnya masih berupa asumsi dan teori-teori sementara saja tentang siapa
sebenarnya makhluk UFO itu. Juga akan diurai keterangan darinya tentang apakah
sebenarnya misteri yang tersimpan di kawasan Segitiga Bermuda yang telah
menghilangkan beberapa kapal maupun pesawat. Hingga kini kawasan tersebut menjadi
momok dikalangan manusia untuk melewatinya. Sekelumit Tentang Jin Muslim
Tersebut Jin muslim yang berdialog dengan penulis tersebut berasal dari Bombay,
India. Sebelumnya dia adalah pemeluk agama lain. Berumur 180 tahun (Usia Muda
dikalangan Jin) menurut pengakuannya. Menurut kabarnya setelah dia masuk
Islam, diikuti pula oleh sekitar sepuluh ribu Jin, yang merupakan
pengawal-pengawal dan pendampingnya. Jin tersebut adalah pemimpin besar, punya
pengaruh dan wibawa dikalangannya, di Bombay. Dengan usaha yang menghabiskan
tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit, Muhammad Isa Daud akhirnya
berhasil mengundangnya melalui tubuh seorang laki-laki untuk akhirnya melakukan
percakapan dengannya yang berhasil direkam dan diabadikan dalam sebuah buku.
Sayangnya saya belum
berhasil mendapatkan rekaman tersebut.
6 hal yang diungkap
yaitu :
1.
Kendaraan Setan dan Kapal Cahaya, dan Bukan mahluk Luar Angkasa (Alien)
2.
Makhluk Luar Angkasa dan Sedikit Rahasia Tentangnya
3.
Menjelajah Segitiga Bermuda
4.
Segitiga Formosa dan Kepemimpinan Iblis
5.
Tentang Pesulap David Copperfield
6.
Runtuhnya anggapan tentang menghadirkan arwah / arwah gentayangan.
Masih Adakah Iblis Pada
Zaman Ini? (Sebagian kutipan terjemah dari buku tersebut) Kita semua mengetahui
siapakah makhluk yang menyebabkan kakek moyang kita Nabi Adam AS dan istrinya
Hawa diusir dari syurga oleh Allah SWT. Adalah suatu yang baru sama sekali bagi
dunia ini, dengan izin Allah, berisi banyak temuan-temuan baru yang
mengejutkan, sekaligus merupakan jawaban bagi berbagai persoalan yang selama
membingungkan para sarjana dan cendikiawan dunia, sekalipun sangat sulit
menundukkan hal itu dalam penelitian ilmiah. Akan tetapi semuanya itu adalah kebenaran
semata, dan kebenaran itu pulalah yang ingin penulis sodorkan kepada dunia
Islam khususnya dan dunia umat manusia secara keseluruhan, lebih khususnya lagi
kepada para peneliti yang ingin menemukan jawaban bagi persoalan-persoalan yang
membingungkan itu. Dengan itu penulis berharap semoga mereka terbebas dari
kebingungan dan tidak lagi menghabiskan jutaan dollar. Sekedar untuk melakukan
pemotretan melalui satelit dan menghancurkan tempat-tempat yang penuh misteri.
Hendaknya tidak ada seorang pun diantara pembaca yang beranggapan bahwa penulis
menyodorkan hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah menghabiskan
dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat disediakan untuk menghadirkan Jin
Muslim yang selalu menjauhkan diri dari saya selama masa persembunyiannya.
Penulispun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi saya
dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya. Dia betul-betul
takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Iblis dan
pengikut-pengikutnya. Karenanya, terkadang dia berpura-pura tertidur, sebagai
siasat menghindarkan diri dari kepungan musuh-musuhnnya. Akhirnya, keyakinan
dan kepercayaan saya kepada Allah jugalah yang bisa meyakinkan dirinya untuk
menemui saya. Saya juga harus mengajarkan kepadanya akidah, seraya menegaskan
bahwa barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjadikan segala sesuatu
takut padanya. Sedangkan orang yang tidak takut kepada Allah, maka Allahpun
akan menjadikan dirinya takut kepada segala sesuatu. Saya yakinkan pula
kepadanya bahwa tipu muslihat setan tidak ada artinya dalam nisbatnya dengan
seorang muslim yang beriman kepada Allah, baik dia Jin maupun manusia. Lantas,
secara tiba-tiba terjadilah dialog, sebagai berikut :
(huruf ‘J’ adalah Jin. Sedangkan
‘P’ adalah untuk Penulis atau Muhammad Isa Daud)
P: “Pernahkah engkau melihat Iblis?” Tanya saya
J: “Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali
ketika saya sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam.”
P: “Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau
masihnkecil?”
J: “Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi
ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan berkahnya
kepadaku.”
P: “Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahi engaku dengan masuk Islam.”
J: “Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam…
P: “ Katakan padaku bagaimana bentuknya”
J: “Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu.
Akan tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya dengan
rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk apa saja. Dia
memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih sedikit.
P: “Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin,
atau hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?”
J: “Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang
memiliki ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa. Sedangkan
jin, sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian bayangkan. Ekor setan
tidaklah sepanjang ekor kucing atau binatang lainnya, sebagaimana yang selama
ini digambarkan oleh manusia.”
P: “Seberapa tingginya? Apakah dia betul-betul tinggi-besar,
sebagaimana yang dibayangkan sementara orang selama ini, ataukah biasa-biasa
saja?”
J: “Dibandingkan dengan manusia, tingginya sekitar satu lengan,
Ya, sekitar 140 hingga 160 cm. Akan tetapi dia bisa menjelmakan dirinya dalam
bentuk yang lebih tinggi dan besar, sampai sepuluh meter…”
P: “Apakah dia mempunyai rumah atau istana?”
J: “Istana yang sangat besar sekali, dengan jutaan pelayan, jutaan
pengawal, dan jutaan setan, disamping istana-istana lain di banyak tempat.
Demikian pula halnya dengan para penguasa yang ditempatkan diberbagai pusat
pemerintahannya yang sangat luas itu.”
P: “Dia juga punya singgasana bukan?”
J: “Ya, ya,” Jawabnya agak terkejut.
P: “Singgasananya diatas air, tepatnya dilautan, betul kah?”
(Lagi-lagi jin muslim
sahabat saya itu terheran-heran, bahkan tampak mulai ketakutan).
Karena itu saya
melanjutkan perkataan saya:
P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim
hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak menemukan jalan
untuk mengganggunya, selama dia taat kepada Allah. Saya pikir kaupun demikian.”
J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil
menghafal Al-qur’an dalam empat bulan.
P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya?
Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang mereka…”
J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu karena
telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin mantap dan yakin…”
P: “Suatu hari, aku pernah membaca riwayat tentang para pengikut
Dzulqarnain, yang saya duga adalah Macedonia dan bukan yang disebutkan dalam
Al-qur’an bahwa sekali waktu, dalam perjalanan mereka, mereka sampai disuatu
tempat yang banyak airnya, dan tampaklah suatu pulau di kejauhan. Mereka
melihat suatu umat yang berkepala anjing, taringnya keluar dari mulut mereka,
persis nyala api. Para pengikut Dzulqarnain segera keluar dan menyerang
mereka. Dikejauhan, mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata
itu adalah sebuah istana yang terbuat dari Kristal. Dzulqarnain bermaksud
menaklukkan mereka dan masuk kedalam istana. Akan tetapi Bahram, Sang Filosof,
melarangnya dan memberitahu bahwa siapa yang masuk ke istana itu pasti akan
tertidur didalamnya dan tidak akan pernah dapat keluar lagi, dan ditawan oleh
orang-orang yang ada di dalam istana itu. Beberapa orang pernah masuk ke istana
yang isinya tidak diketahui
siapapun. Merekapun lalu tertidur, tanpa pernah bangun lagi. Bukankah itu
istana Iblis?”
J: “barangkali, ya,” jawabnya, “tetapi barangkali
pula bukan.”
P: “Maksudnya bagaimana?”
J: “Iblis mempunyai banyak istana, dia pindah dari satu istana ke
istana yang lain untuk mengatur kerajaanya yang sangat besar. Anak perempuannya
yang paling besar juga mempunyai istana dan pengawal. Sedangkan anak-anaknya
yang laki-laki memiliki istana yang sangat besar, seperti yang dimiliki oleh
para pejabat pemerintahannya. Dari sanalah mereka mengendalikan seluruh
aktivitas penyesatan mereka terhadap umat manusia, dalam tujuan merealisasikan
cita-cita Iblis yang mereka anggap sebagai Tuhan mereka.”
P: “Bagus, lantas dimana markas besar Iblis itu?” Sesudah
ragu-ragu sejenak, jin sahabat saya itu menjawab:
J: “Disana, dikedalaman samudera, seperti yang diisyaratkan Allah
dalam firmannya dalam Al-qur’an, Dua lautan mengalir, dan kemudia bertemu.
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing
(Arrahman: 20-21)
P: “Bagus sobat, Apakah yang kamu maksud adalah tempat pertemuan
sungai dengan lautan, ataukah lautan dengan lautan?” Dia terdiam, kemudian
menjawab:
J: “Maksudku, ya, seperti yang kau katakan itu.”
P: “Tepatnya dimana?” desak saya. Dia terdiam dan berusaha
menghindar. Sekali lagi saya mengajarkan kepadanya keyakinan kepada Allah,
sesudah itu saya melancarkan tembakan-
tembakan saya yang saya dasarkan atas berbagai penelitian saya. Sebagian
diantaranya akan saya kemukakan disini, dan sebagian lainnya akan saya tuturkan
kemudian.
P: “Apakah markas besar iblis itu terletak di Segitiga Bermuda
(Bermuda Triangle)? Matanya tiba-tiba terlihat sayu, lalu dia berpura-pura
tidur. Dia tampak dalam kegelisahan yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Saya mendesaknya dengan berkata:
P: “Bukankah pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk manusia,
serta tokoh-tokohnya, baik dari kalangan manusia dan jin, adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-pesawat dan kapal- kapal laut yang
memasuki wilayah Segitiga Bermuda, khususnya ketika para pilot dan nakhodanya
adalah orang-orang yang tidak mempunyai “benteng” dalam menghadapi
serangan setan? Kalaupun mereka selamat itu sangat langka dan hanya merupakan
pengecualian. Bukankah setan acap kali berpura-pura menjadi orang yang selamat
itu sekedar untuk membuat manusia lengah dari ancaman mereka. Sampai-sampai ada
diantara mereka menganggap bahwa kapal atau pesawat mereka tersedot angin
putting beliung.
Jin muslim sahabat saya itu terdiam . dari raut wajahnya saya bisa
menangkap bahwa dia terombang-ambing antara mengiyakan dan meragukan
pendapat saya. Kemudian dia berkata, “Sekali waktu nanti, aku akan membeberkan
kepadamu lebih dari itu…”
P: “Tidak, tetapi akulah yang akan mengungkapkan kepada dunia,
insya Allah, rahasia Segitiga Bermuda yang penuh misteri itu. Engkau tahu bahwa
aku banyak tahu tentang hal itu.”
J: “Persoalannya memang seperti yang kau katakan itu.”
P: “Sebenarnya peristiwa yang menimpa ekspedisi ke-194 , berikut
ekspedisi-ekspedisi selanjutnya, yang telah membongkar adanya Segitiga Bermuda,
bukanlah ekspedisi-ekspedisi yang pertama kali mengalami nasib malang
ditempat yang misterius itu.
J: “Memang masalah ini sudah terjadi sejak lama sekali, sampai-sampai
para nelayan takut memasuki wilayah tersebut. Yang sangat ditakutkan adalah
bahwa orang yang meneliti tempat itu akan mereka tangkap, manakala dia berani
memasuki wilayah tersebut tanpa izin.
P: “Apakah izin tersebut bisa diperoleh dengan membakar kemenyan?”
Tanya saya
J: “Ya, kadang-kadang…” jawabnya
P: “Bagaimana caranya?” Tanya saya heran
J: “Sebagian dari mereka melakukan jual beli dengan Iblis, dan
mengatakan, “kami berlindung kepada penguasa tempat ini dari segala
mara-bahaya’. Persis seperti yang pernah dilakukan orang-orang saat mereka akan
melalui padang pasir dan tempat-tempat yang dianggap angker. Atau, kapal dan
pesawat yang melalui wilayah itu membawa paranormal yang mempunyai perjanjian
dengan setan. Kalau tidak demikian, maka kemungkinan besar pesawat dan kapal
tersebut, berikut para penumpangnya, akan mereka tangkap. Kadang mereka cukup
menangkap para penumpangnya saja, untuk mereka jadikan bahan penelitian di
kerajaan Iblis, atau dijadikan korban kepada Iblis yang memang sangat gembira
melihat kematian manusia, khususnya kalau di akhir hidup mereka tidak berada
dalam Islam. Pengorbanan itu lazimnya dilaksanakan dihari-hari besar Iblis.
P: “Akan tetapi, mengapa mesti merampas pula pesawat dan
kapal-kapal itu?” Tanya saya kurang mengerti
J: “Kapal-kapal dan pesawat-pesawat itu ditempatkan ditempat
tertentu, ditutup dengan sinar tertentu hingga kasat mata, atau dikelilingi
oleh ribuan setan, persis sihir yang membawa seorang prajurit yang tiba-tiba
melemparkannya di depanmu, dan engkau tidak akan bisa melihatnya
sebelum mereka meninggalkan tempat itu.”
P: “Saya tahu bahwa engkau tidak mau menyampaikan hal itu kepadaku
selengkapnya.”
J: “Saya tidak akan mengatakan lebih dari itu,” jawabnya
P: “Akupun tidak akan memberitahumu apa yang telah kuketahui. Akan
tetapi aku akan menyampaikan kepada dunia berbagai penemuanku yang telah
menghabiskan biaya lebih dari 10.000 dollar.”
J: “Apa itu?” tanyanya penuh perhatian
P: “Engkau tau sesuatu, dan akupun tau sesuatu pula. Pada waktunya
nanti kita akan membeberkan semuanya.”
Kendaraan Setan dan Kapal Cahaya, dan Bukan
mahluk Luar Angkasa (Alien)
Saya bertanya kepadanya,
“Bagaimana pendapatmu tentang orang yang mengatakan adanya kapal cahaya yang
sering kali muncul di lautan, dan ia ikut terlibat dalam “pembajakan”
kapal-kapal yang hilang itu?”
J: “Apa yang kau maksudkan?”
P: “Mereka mengatakan bahwa ada makhluk luar angkasa, dan
merekalah yang melakukan perbuatan-perbuatan yang mencelakakan itu, dalam arti
bahwa Segitiga Bermuda itu merupakan pusat penelitian makhluk-makhluk cerdas
dari planet lain. Bagaimana pendapatmu tentang
itu?”
J: “Bukan, bukan mereka. Sebab sekalipun aku telah melakukan
penerbangan lebih dari seratus kali ke berbagai penjuru ruang angkasa, aku
belum pernah melihat makhluk-makhluk luar angkasa. Sedangkan Segitiga Bermuda,
sebagian rahasianya sudah aku sampaikan kepadamu.”
P: “Jadi, engkau memang punya informasi lebih dari yang engkau
katakan kepadaku, betul kan?”
J: “Tentu saja, tetapi itu rahasia.”
P: “Apakah juga merupakan rahasia untukku, sesudah kita melakukan
perjanjian selama ini? Kalau begitu, mari kita lakukan perjanjian persahabatan
atas nama Allah.”
J: “Aku bersumpah atas nama Allah yang Maha Agung, bahwa aku betul
- betul menyukaimu berdasarkan agama Allah. Aku tidak pernah berada dirumah
seorang manusia begitu lama seperti aku berada dirumahmu sekarang.
P: “Akupun menyukaimu dalam cinta sebagaimana yang dikehendaki
Allah.”
Makhluk Cerdas Selain Jin, Manusia dan Malaikat
Saya berkata kepada Jin Muslim tersebut, “Tetapi bagaimanapun saya yakin
akan adanya makhluk cerdas lain selain manusia, jin dan malaikat. Tetapi mereka
berada di planet lain yang bukan planet bumi kita ini.”
J: “Tidak ada salahnya, Allah Maha tau tentang itu. Akan tetapi
apa dalilmu?” Katanya balik bertanya
P: “Dalil rasional yang ada dalam pikiranku, dan dalil Al-qur’an
yang aku ketahui.”
J : “Coba, ajarkan kepadaku apa yang telah diajarkan Allah kepadamu.”
P: “Tentang mereka itu, Allah SWT berfirman, Allah-lah yang
menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya Allah, ilmu-nya benar-benar meliputi segala
sesuatu. (Atthalaq 12)
J: “Apakah menurutmu bumi ini juga tujuh?”
P: “dari penegasan ayat tersebut, memang begitu.”
J: “Juga ada makhluknya seperti kita?”
P: “Apakah yang seperti itu sulit bagi Allah untuk menciptakannya,
sedangkan Allah SWT telah berfirman, Sesungguhnya urusanNya adalah, jika Allah
menghendaki sesuatu, maka jadilah ia. Masih ada pula dalil rasional.”
J: “Apa itu.” Tanyanya
P: “ Tidakkah masuk akal bahwa seorang arsitek yang membangun
Empire Building yang berlantai 102, yang katanya merupakan bangunan paling
tinggi didunia itu, hanya sanggup membangun satu gedung saja?”
J: “Tentu saja tidak,” jawabnya
P: “Jadi seperti itu pulalah halnya. Allah SWT tidak diragukan
lagi telah menciptakan berbagai makhluk. Tidak penting bagi kita untuk
mengetahui semuanya. Sebab akal kita tidak akan sampai. Adalah tidak diragukan
lagi bahwa ketujuh bumi yang disebutkan dalam Al-qur’an itu tidak diciptakanNya
tanpa tujuan apapun. Dan bahwasanya ia dihuni oleh makhluk-makhluk yang bisa
jadi lebih tua daripada kita, dan bisa jadi lebih tinggi ilmunya daripada kita.
Sebab, kalau tidak demikian, mengapa setiap rasulullah SAW memasuki satu desa
selalu mengatakan, “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan baying-bayangan yang
diperlihatkannya, Tuhan tujuh bumi dan penghuninya, Tuhan setan dan kesesatan
yang dilakukannya, Tuhan angin dan hembusannya, kami memohon kepadaMu kebaikan
desa ini dan kebaikan penduduknya, kami berlindung kepadamu dari kejahatannya,
kejahatan penghuninya, kejahatan segala yang ada didalamnya. Ini merupakan
dalil bahwa ketujuh bumi itu dihuni oleh sesuatu yang tidak kita ketahui. Allah
Maha Tahu tentang semua ini.
J: “Apakah ada bukti tentang adanya komunikasi yang telah maju itu
dengan manusia diplanet bumi ini?”
P: “Banyak peristiwa telah terjadi. Akan tetapi saya yakin bahwa
hubungan itu adalah hubungan antara jin yang sudah maju, atau, tegasnya jin
yang telah ditundukkan untuk melakukan sesuatu bersama-sama manusia yang
menjadi pemimpinnya. Sebab, ciri-ciri yang engkau sebutkan tentang
makhluk-makhluk tersebut sangat mirip dengan cirri-ciri jin. Sebagian besar
dari mereka besar-besar. Saya pun tahu bahwa jin bisa menampakkan diri dalam
sosok yang tinggi- besar, disamping bahwa aroma mereka sering kali wangi.”
Sesaat sahabat saya itu
terdiam, kemudian berkata, “Memang benar, sosok dan aroma seperti itu adalah
sosok dan aroma jin.”
Makhluk Luar Angkasa dan
Sedikit Rahasia Tentangnya
P: “Bagus, tukas saya, “Aku akan ceritakan kepadamu wahai
Musthafa, (jin tersebut mengaku demikian) tentang sebagian cirri dan gambaran
mereka, agar engkau bisa menyampaikan pendapatmu kepadaku.”
J: “Baik, Insya Allah, aku akan mengemukakan pendapatku dengan
sebenar-benarnya,” katanya pula. Kemudian saya bercerita kepadanya bahwa,
“Salah seorang diantara orang-orang Amerika yang pernah melihat benda asing
yang berkaki tujuh, sekali waktu melihat segerombolan manusia atau
makhluk-makhluk yang mirip dengan manusia, berada dikebunnya. Mereka
bersembunyi diantara pohon-pohon anggur yang ada disitu. Dengan marah, orang
Amerika itu mengawasi orang- orang yang dengan seenaknya mencuri hasil
kebunnya. Dia tidak bisa menahan diri. Dia segera keluar dari rumahnya, dan
menuju ke arah orang-orang yang dikiranya pencuri-pencuri biasa. Akan tetapi,
ketika Mash, demikian nama laki- laki itu, berada kurang lebih 10 m dari gerombolan
pencuri itu, tiba-tiba salah seorang diantara pencuri itu menghadap kearahnya,
dan membidikkan suatu senjata yang ada ditangan kanannya. Kemudia memasukkan
senjata itu ke sarungnya yang tergantung di pinggang kirinya. Mash merasa
seluruh tubuhnya lemas, dia tidak bisa menggerakkan kepala maupun anggota tubuh
lainnya. Dia tidak bisa merasakan sesuatu untuk selamanya. Sesudah peristiwa
tersebut, dan setelah bisa menjawab beberapa pertanyaan. Masj mengatakan bahwa
makhluk-makhluk itu pendek-pendek sekitar 160 cm tingginya. Kepalanya sangat
besar dan tidak sebanding dengan tubuhnya yang kecil dan pendek. Kepala mereka
melekat dikedua pundak mereka, tanpa leher. Mash juga menuturkan bahwa
makhluk-makhluk itu berambut. Mulutnya seakan sebuah lubang menganga, dan
matanya mirip mata manusia, tetapi tidak beralis. Kulitnya berwarna terang,
mirip kulit penduduk Eropa bagian tengah. Kedua pundaknya lebih lebar sedikit
dari kepalanya. Mash melihat bahwa dua makhluk yang berada didekatnya memiliki
dua tangan dan kaki. Tetapi dia tidak sempat melihat tangan dan telapak
kakinya. Kedua makhluk yang tak dikenalnya itu mengenakan pakaian yang lembab,
tanpa sambungan, dan ketat mencetak sekujur tubuh mereka. Dipinggang kanan
kedua makhluk itu tergantung senjata, sedang dipinggang kirinya tergantung
ransel besar.
Mash mengatakan, “kedua makhluk tak dikenal itu kembali menuju pesawat mereka,
yang tingginya kira-kira 2,50 m. Mereka terus menatapnya dari cockpit pesawat
mereka, yang agaknya terbuat dari bahan sejenis kaca. Pintu pesawat kemudian
ditutup, dari bawah keatas. Sehingga kaki-kaki mereka menjadi tidak terlihat.
Pesawat itu take-off dengan menyemburkan cahaya yang sangat menyilaukan.
Kemudian tanpa suara sedikitpun, naik keatas. Ketika telah naik kira-kira 30
meter, tiba-tiba pesawat itu lenyap dari pandangan, seakan - akan sebuah sinar
yang tiba-tiba padam.”
J: “Aku bersumpah kepadamu dengan nama Allah, bahwa mereka adalah
Jin. Akan tetapi, lazimnya, mereka menampakkan diri dalam sosok yang lebih
tinggi dan besar daripada sosok mereka yang sesungguhnya.
P: “Darimana mereka datang menurutmu?”
J: “Entah, tetapi mungkin saja mereka itu adalah penghuni ruang
cahaya yang terdapat diantara sinar merah dan awan. Atau, penduduk yang datang
dari dasar samudera.”
P: “Engkau harus melihat salinan asli dari surat yang dikirimkan
oleh jin yang bernama Aksea berikut stempel-stempelnya ini.”
Dengan hanya melihat stempel yang tertera pada surat yang saya tunjukkan itu,
mata sahabat saya itu bersinar; lalu berteriak, “Ini memang stempel Jin.”
P: “Bagaimana pendapatmu?” Tanya saya selanjutnya
J: “Saya pernah melihat stempel ini beberapa kali, dan juga yang
sejenis ini. Saya bisa menceritakan kepadamu dengan mudah bahwa setempel ini
adalah stempel jin atau manusia. Singkatnya saya katakan bahwa ini merupakan
ulah yang dikait-kaitkan oleh kepada manusia. Penduduk Omo itu adalah penduduk
negeri Jin yang beragama Masehi. Stempel yang mereka bubuhkan disini bergambar
salib dengan beberapa palang. Lebih dari itu, sifat mereka adalah sifat jin,
dan aroma mereka aroma jin. Namun sayangnya makanan mereka adalah seperti
makanan setan.
P: “Benar, sampai-sampai dalam beberapa hal mereka menggambarkan
tangan sebagai tangan yang melaksanakan berbagai tugas, dengan jari- jari dalam
bentuk yang terpampang jelas. Itulah biasanya yang menjadi ciri-ciri jin,
disamping kemampuannya untuk menampakkan diri dalam berbagai bentuk, serta
kecepatan bergerak dan menggunakan peralatan yang membawa mereka dengan
kecepatan yang betul-betul sulit dipercaya. Selain itu, mereka juga mempunyai
tangan yang panjang dan besar sekaligus.
Selanjutnya saya mengatakan pula kepadanya, “Bersediakah engkau melihat
beberapa lukisan yang kubuat berdasar informasi yang disampaikan oleh seorang
Inggris bernama John, yang menceritakan
tentang penyeretan dirinya (oleh jin) sebelum peristiwa yang sama yang dialami
oleh sekelompok orang-orang yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Catatan-catatan itu diperoleh melalui Hipnotis.
J: “Benar, benar,” jawabnya
Kemudian, sesudah saya menyodorkan beberapa gambar kepadanya, tiba-tiba dia
tersenyum, lalu berkata, “tidakkah engkau perhatikan wajah keduanya. Ia
betul-betul mirip dengan sosok jin yang sebenarnya. Perhatikan pula tanduk yang
dulu pernah engkau tanyakan kepadaku.”
P: “Ya, ya memang benar. Tetapi, bagaimana pula pendapatmu tentang
kedua gambar yang mirip baying-bayang cahaya manusia?”
J: “Kalau ini benar, maka keduanya adalah jin pada saat ia
menampakkan diri dalam bentuk lain, atau ia berada dalam sosoknya yang asli,
tetapi tersembunyi dibalik pakaian itu. Kedua-duanya bergerak dengan
berselubung pakaian tersebut.”
P: “Apakah yang demikian ini bisa mereka lakukan dengan mudah?”
J: “Tentus saja mudah, bahkan lebih mudah dibanding menampakkan
diri dalam wujud manusia dan bergerak dengan jasad mereka tanpa selubung. Jika
saya, misalnya memperlihatkan diri dalam sosok seperti yang sekarang saya
pergunakan dihadapanmu ini, maka beratku sekitar 115 kg, dan aku masih bisa
bergerak dengan ringan dan mudah. Lantas, apakah sulit bagiku untuk mengenakan
pakian yang beratnya hanya 5 sampai 20 kg saja? Jelas sekali bahwa dunia barat tidak
bisa memahami tentang sejauh mana Allah SWT telah menganugerahkan kepada kami
kemampuan untuk menampakkan diri dalam berbagai bentuk.”
P: “Memang betul demikian, sampai-sampai dalam suatu peristiwa
yang mereka ceritakan, mereka mengatakan bahwa, salah seorang diantara mereka
pernah melihat seorang perempuan berbadan burung yang sangat aneh. Ia berambut
pirang, tetapi tiba-tiba rambutnya berganti menjadi hitam. Alih-alih mereka
menganggap bahwa makhluk itu telah mengecat rambutnya dalam waktu sangat singkat,
mereka bahkan menganggap bahwa perempuan yang kedua itu adalah perempuan lain
yang berwajah sama, atau saudara kembarnya. Padahal sebenarnya keduanya adalah
wanita yang sama. Dia adalah jin perempuan yang mempunyai kecakapan merubah
bentuk. Seterusnya saya mengatakan, “Maukah engkau mendengarkan kisah tentang
ditawannya Antonio da Silva, dan melihat gambar yang menegaskan bahwa para
penawannya adalah dari kalangan jin . Ya, sekadar untuk menambah keyakinanmu
saja.”
J: “Ya, ya tidak ada salahnya…” jawabnya
P: “Pemuda Brazil ini pergi menangkap ikan, tetapi ternyata dia
menghilang selama berminggu- minggu. Tiba-tiba dia muncul kembali dengan
membawa cerita tentang bagaimana dia ditangkap oleh tiga makhluk kerdil. Dua
diantaranya mengenakan pakaian keras seakan-akan terbuat dari logam. Sedangkan
makhluk yang ketiga lebih tinggi sedikit dari yang dua itu. Kira-kira
tingginnya 1,25 meter. Dia tidak mengenakan pakaian logam seperti yang
dikenakan oleh dua makhluk lainnya. Ketika mereka tiba ditempat kediaman
mereka, tahulah pemuda itu bahwa makhluk yang ketiga itu adalah pemimpin
mereka, Pemuda Brazil itu melihat ada tonjolan besar dikepala makhluk yang
ketiga itu. Sang pemimpin berambut panjang dengan warna merah. Ujungnya sampai
kepantatnya. Dia juga melihat adanya gelambir didagunya yang memanjang hingga
keperutnya. Alis setebal dua jari terlihat hampir menutupi seluruh dahinya.
Kulitnya tergolong terang, bermata bulat, namun lebih besar ukurannya bila
dibanding mata manusia. Putih matanya terlihat lebih bersih ketimbang putih
mata manusia. Kedua matanya selalu berkedip. Antonio tidak melihat adanya batas
pinggir matanya. Seluruh sisa tubuhnya nyaris tertutup bulu tebal. Hidungnya
terlihat panjang dan runcing, tampak mencuat dan sangat berbeda dengan hidung
manusia pada umumnya. Telinganya betul-betul simetris, bagian bawahnya mirip
telinga manusia, namun bagian atasnya lebih bulat. Mulutnya lebih kecil
dibanding mulut manusia, mirip mulut ikan. Ketika mereka berbicara satu sama
lain, pemuda Brazil itu tidak melihat adanya gigi pada mulut mereka. Yang
penting untuk diingat tentang kisah ini adalah bahwa sosoknya yang mirip
manusia itu telah membuat pemuda Brazil itu tidak terlalu takut. Sesudah itu
Antonio tidak ingat apa-apa dan mereka bawa ke suatu tempat, entah dimana…”
J: “Mereka itu jin, “komentar sahabat saya.” Bentuk yang merupakan
bayang-bayang seperti asap itupun jin, yang biasa melakukan pemanggilan roh si
Anu (yang sudah meninggal), atau bahkan roh Yesus dan Bunda Maria. Semuanya itu
merupakan ulah setan yang aku kenal betul. Aku tahu betul bagaimana jin-jin
Nasrani menggunakan cara itu . Bahkan digunakan pula oleh jin-jin non Kristen
lain jika manusia ingin memanggil roh orang-orang tertentu. Engkau jangan lupa,
saudaraku, bahwa aku dulu pernah memeluk agama Nasrani.”
Selanjutnya sambil
tersenyum dia mengatakan, “Aku bersumpah kepadamu, wahai saudaraku, bahwa dia
adalah jin. Mungkinkah ada jin tidak kenal kaum dan bangsanya sendiri? Bahkan
semua peristiwa yang engkau ceritakan padaku tadi, adalah peristiwa-peristiwa
yang direkayasa oleh jin. Seluruh karakternya cocok dengan cirri-ciri mereka.
Akan tetapi, masih ada sesuatu yang belum pernah engkau sebutkan.Yakni tentang
gerak makhluk tersebut. Sebab gerakan Jin, sungguh, sangat cepat sekali untuk ukuran
manusia. ”Saya memotong ceritanya dengan mengatakan , “Ada peristiwa lain yang
mereka sebut dengan kasus Palvidares, yang diabadikan oleh Fabio Therba dalam
buku ilmiahnya yang berjudul UFO and The Secrets. Disitu, antara lain,
diceritakan bahwa ada seorang Amerika Latin bernama Carlos Palvidares yang
tinggal di Buenos Aires. Suatu hari Palvidares berangkat menuju suatu
perkebunan. Tiba-tiba dia melihat tiga sosok bergerak-gerak diatas air danau
dekat gubuk yang ada ditempat itu, tanpa air itu sendiri ikut bergerak.
Seakan-akan mereka adalah makhluk yang tergantung di udara. Palvidares
mendekati mereka sampai jarak sekitar 80 m. Ternyata ketiga makhluk itu terdiri
dari dua laki-laki dan satu perempuan. Palvideres memanggil-manggil mereka,
sehingga ketiga makhluk itu menoleh kearahnya, dan segera bersembunyi dibagian
lain danau itu. Mereka menjauh sejauh kira-kira 300m.
Palvidares betul-betul terkejut, karena dia tidak mengerti dengan cara apa
mereka berpindah secepat itu. Yang perempuan tingginya sekitar 160 cm dan
berpakaian hitam. Rambutnya yang juga hitam terlihat panjang ketika dia
bergerak-gerak. Dibagian bawah betisnya terdapat sepasang sirip yang mengarah
kesamping, mirip sayap. Sedangkan yang laki-laki, keduanya sedikit lebih pendek
daripada yang perempuan. Palvidares bisa memastikan hal itu ketika mereka
bertiga berdiri berdampingan. Kedua laki-laki itu memiliki tinggi yang
betul-betul sama. Keduanya seakan-akan
telanjang. Kulit mereka yang mirip kulit manusia yang terjemur matahari.
Ternyata kedua laki-laki itu tidak telanjang, tetapi mengenakan semacam pakaian
ketat yang tidak memiliki sambungan. Keduanya berambut coklat, dan menempel di
kulit kepalanya sedemikian rupa, seakan-akan dilekatkan dengan lem. Ternyata
kulit mereka putih. Berdahi lebar dan bermata kecil. Mereka berjalan tanpa
menggerakkan tangan dan kaki mereka. Seakan-akan anggota tubuh mereka
terpancang pada tubuh mereka.
Ketika Palvidares melihat mereka untuk kesekian kalinya, dia melihat sebuah
kendaraan listrik, dengan sinar sangat terang. Kendaraan itu berukuran 5 x 6
meter; dengan tinggi antara 2 sampai 3 meter. Kendaraan itu memancarkan sinar
terang dengan radius sekitar 40 meter, mirip sinar yang keluar dari sebuah
proyektor digedung bioskop. Sinar itu mengenai wajah Palvidares, dan dia
merasakan sekan-akan matanya menjadi buta. Panas yang dipancarkan oleh cahaya
itu, membuat Palvidares mengurungkan niatnya untuk lebih mendekati mereka. Dia
turun kedalam air dan mencoba mendekati makhluk asing itu sampai jarak sekitar
150 m. Tetapi dia tidak bisa lebih dekat lagi, karena tiba-tiba sebuah dinding
tak terlihat menghalangi geraknya dari arah depan. Rintangan tak terlihat itu
terus mendesaknya, betapapun dia mencoba melawannya kendaraan itu terus
mengikuti gerak mereka dengan jarak 30 atau 40 meter. Merek terus-menerus
bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Si perempuan tampaknya adalah
pemimpin mereka, dan dia selalu berada didepan. Sekaliwaktu, ketika dia
mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah kendaraan listrik itu, maka salah
satu diantara kedua makhluk laki- laki yang mendekati kendaraan itu segera
menjauh darinya sejarak 30 m. Sesudah itu ketiga makhluk asing tersebut menjauh
dengan cepat, seakan-akan membentuk tiga garis diatas tanah. Mereka merubah
diri dalam bentuk lain yang tidak begitu jelas dalam pandangan Palvidares.
Tetapi dia bisa melihat adanya seekor babi yang melengking ketakutan, yang
jungkir balik diterjang oleh suatu makhluk dengan kecepatan yang sulit
dibayangkan. Segera sesudah itu, Palvidares mencium bau wangi. Tidak lama
kemudian, dia merasa mengantuk dan lemas untuk beberapa saat lamanya. Ketika
kondisinya pulih kembali, dia tidak lagi melihat makhluk-makhluk asing dan
benda bercahaya yang telah menarik perhatiannya selama lebih dari satu setengah
jam itu.
Sejak peristiwa itu, babi dan beberapa ekor ternak yang kabur dari kandangnya
akibat terjangan benda terbang tak dikenal itu, tidak mau kembali ke
kandangnya, sekalipun Palvidarestelah mencarinya kesana kemari.”
Jin muslim sahabat saya itu tersenyum, lalu berkata, “Apa komentarmu
terhadap peristiwa tersebut?”
P: “Tentu saja mereka adalah jin,” jawab saya, “Kecepatan bergerak
seperti itu, hanya merekalah yang bisa melakukannya. Tentang tabir tak terlihat
yang menghalangi Palvidares untuk mendekat, saya piker itu hanyalah rasa takut
yang membuat dia tidak bisa bergerak. Bau harum, adalah bau yang memang biasa
ada pada jin. Sedangkan babi dan binatang-binatang lain yang dapat melihat
wujud mereka yang sebenarnya, tidak mau pulang lagi ke kandang mereka, karena
mereka tahu bahwa kawan-kawan makhluk asing itu kini menetap di kandang mereka.
Anak-anak kecil yang masih berusia satu hingga dua tahun, dapat melihat jin
dalam bentuk mereka yang asli, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah SAW
dalam salah satu haditsnya yang berbunyi, “Jika kalian mendengar ringkikan
keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan. Sebab,
keledai tersebut telah melihat setan. Dan jika kamu mendengar kokok ayam
jantan, maka mintalah kepada Allah anugerahNya, sebab ayam jantan itu sedang
melihat malaikat.”
J: “Sekarang engkau sudah tahu secara lengkap. Karena itu
kemukakanlah kebenaran yang engkau ketahui ke seluruh dunia, sehingga tidak ada
lagi kegelapan yang ditimbulkan oleh tipu muslihat jin dan yang berbentuk
karena dugaan-dugaan salah.
P: “Aku betul-betul heran, mengapa para cendikiawan barat tidak
bisa memahami bahwa disekitar mereka ada jin dan setan, sedangkan salah seorang
diantara mereka, yakni Salvador Frexido dari Purtorico, jelas - jelas mengakuinya.
Dalam bukunya yang berjudul Akal-Batin Setan (dalam Bhs Indonesia), dia
mengatakan, bau harum yang tersebar ditempat turunnya makhluk-makhluk tak
dikenal, tidak membuktikan apapun kecuali bahwa makhluk-makhluk itu adalah
setan. Kita bisa
mengungkapkan hal itu dengan ungkapan lain, bahwa dalam banyak kasus datangnya
Iblis ke suatu tempat, maka kedatangannya tidak mungkin dia lakukan kecuali
dalam makhluk tak dikenal, disamping kemampuannya untuk menampakkan diri dalam
bentuk manusia.”
Jin Muslim sahabat saya mengatakan, “Aku mau
menyampaikan kepadamu suatu berita yang sangat penting.
Amerika Inggris dan Jerman bermaksud membongkar rahasia Segitiga Bermuda.
Mereka membuat satelit baru yang khusus memantau wilayah ini, disamping
satelit-satelit yang telah mereka lncurkan sebelumnya. Ternyata mereka tidak
menemukan apa-apa. Cobalah katakan pada mereka hendaknya mereka jangan terlalu
memperturutkan ambisi mereka. Sebab negeri yang ada disitu tidak akan pernah
dapat terlihat, dan sudah sangat tua sekali usianya. Tidaklah mungkin bagi
kalian untuk membongkar rahasianya.tetapi mereka tidak akan membahayakan
kalian, sepanjang kalian tunduk kepada Tuhan.”
Segitiga Formosa dan Kepemimpinan Iblis
Saya bertanya pula kepadanya, “Bagaimana
pendapatmu tentang daerah lain yang disebut ‘Pusaran Setan’ di Formosa, yaitu
suatu kawasan berbentuk segitiga mirip Segitiga Bermuda. Orang-orang
menyebutnya dengan ‘Segitiga Pusaran Setan Formosa’? Dikawasan ini terjadi pula
peristiwa persis yang terjadi di Bermuda, bahkan sementara orang menganggapnya
jauh lebih berbahaya
J: “Apakah itu daerah yang merupakan pusaran
air yang tersembunyi?” tanyanya
P: “Ya, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa
kawasan tersebut merupakan pertemuan antara arus air hangat dengan air dingin.”
J: “Akan saya sampaikan kepadamu suatu
rahasia yang baru pertama kali
ini diketahui manusia,” katanya
P: “Silahkan,” jawab saya
J: “Semua tempat yang merupakan pertemuan dua
laut, yakni pertemuan antara aliran air hangat dan air dingin, adalah kawasan
yang dipilih Iblis dan pembantu-pembantunya sebagai pusat persemayaman kerajaan
dan negaranya…”
Saya tidak tahu, mengapa saat itu terlintas
dalam pikiran saya sebuah hadits Rasulullah saw sehingga saya mengatakan
kepadanya
P: “Apakah ada kaitannya dengan pengertian
yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammad saw ketika beliau melarang seseorang untuk
duduk diantara tempat yang panas dan yang teduh. Beliau mengatakan ‘itu adalah
tempat duduk makhluk lain’, ataukah itu sekedar interprestasi tambahan atas
petunjuk nabi ini?” Dengan senyum penuh arti, Jin muslim sahabat saya itu
mengatakan,
“Ya, termasuk hal yang seperti itu,
atau-paling tidak-mendekati itu. Karena setan sendiri memang sangat suka pada
posisi-posisi yang terletak antara dua hal yang bertentangan. Tempat duduk yang
paling mendapat prioritas setan adalah tengah-tengah antara tempat teduh dan
tempat yang terkena sinar matahari, atau yang setengah berada di tempat yang
panas dan setengah lainnya berada ditempat yang dingin.”
P: “Mengapa harus memilih hal-hal yang
bertentangan seperti itu?”
J: “Kalian, umat manusia, tidak akan bisa
memahaminya. Jadi, cukuplah bila saya katakan bahwa tempat yang demikian itu
memberikan kekuatan pada setan.”
P: “Apakah semua jin juga duduk di tempat
yang seperti itu”?
J: “Tidak, hanya golongan setan yang
melakukannya. Keturunan Iblis memang berbeda dari Jin, bahkan dalam hal duduk
sekalipun.”
P: “Apakah istana Iblis berjumlah dua belas?”
J: “Entahlah, yang jelas wilayah kekuasaannya
sangat luas. Semoga Allah melindungi kita darinya dan dari pasukannya serta
dari gangguannya.
Tentang Pesulap David Copperfield
P: “Dalam konteks ini saudaraku, suatu kali
aku pernah melihat seorang tukang sihir berkebangsaan Amerika bernama David
Coperfield disuatu acara televisi, dan dia bisa melakukan beberapa keajaiban
yang secara teknis tidak akan mungkin dapat dimanipulasi dengan cara apapun,
seperti menghilangkan patung Liberty NY, membelah diri di ruangan terbuka
(bukan di panggung) hingga membuat anak-anak yang menyaksikan menjerit, dapat
muncul di negara bagian lain lain hanya dalam hitungan detik, terbang melayang
diudara di ruang terbuka, sampai beberapa aksinya yang diadakan di Segitiga
Bermuda itu sendiri dan masih banyak lagi hal yang mustahil”. Saya katakan
sambil memutar video rekaman beberapa aksi magicnya. Seakan-akan mengerti apa
yang saya maksudkan, jin muslin sahabat saya itu kemudian menunjuk ke pesawat
televisi di rumah saya, lalu berkata, “Apakah pemuda ini yang engkau maksud,
dan bahwa dia bisa bebas dari berbagai trik dan dapat melayang di udara?”
P: “Ya dialah orangnya,” Jawab saya
J: “Orang ini sangat dikenal di kalangan para
jin. Dia mempunyai perjanjian dengan salah seorang Ifrit. Ifrit mempunyai
pasukan yang ribuan jumlahnya, disamping lima yang kuat-kuat seperti yang telah
kusebutkan terdahulu.” (Tidak tercantum di blog ini)
P: “Sepertinya… sekarangmenjadi enam,
disamping ratusan ribu pasukannya itu…,” sambung saya
J: “Ya, mereka itulah yang mengangkat
Copperfield agar dia bisa melayang sedikit ke udara, dibutuhkan ribuan jin
untuk mengangkatnya. Sedangkan gadis yang kamu saksikan itu yang dipotongnya itu
dalam peti itu, adalah jin perempuan yang menampakkan dirinya dalam wujud
seorang gadis manusia. Dia menghilang, kemudian memperlihatkan dirinya kembali
tanpa luka sedikitpun.”
Sambil menyodorkan dokumen pribadi saya,
yakni selembar surat bertuliskan huruf-huruf aneh, perjanjian lain antara jin
dan manusia, saya bertanya kepadanya, “Apakah pasti Copperfield menandatangani
perjanjian seperti ini?” Dengan kaget dia menjawab, “Darimana kau dapatkan
ini?”
P: “Seorang muslim telah mengcopynya dari
orang western. Dia mengatakan bahwa ini adalah perjanjian antara Iblis sendiri
dengan seorang pesulap tukang sihir.” Dengan suara keras Jin sahabat saya itu
mengatakan, “Bukan! Ini bohong belaka. Ini bukan tanda dan persetujuan Iblis.
Sangat sulit meminta Iblis untuk bersedia persetujuannya seperti itu dengan
manusia. Paling-paling dia menyuruh salah satu pengikutnya untuk menampakkan
dirinya sebagai dirinya, lalu membuat kebohongan dengan mengatakan, ‘Aku ini
Iblis”.
P: “Lalu bagaimana yang sebenarnya?”
J: “Ini perjanjian otentik antara seorang
penyihir dengan empat jin yang tanda tangan mereka tertera jelas disini, yang
kemudian diperkuat oleh stempel Ifrit.”
P: “Bagaimana pendapatpu tentang hal ini”?
J: “Aku sering melihat stempel seperti ini.
Kakekku juga punya yang semacam ini.”
P: “Bahasa apa yang dipergunakan dalam
perjanjian ini?”
J: “Entahlah, mungkin bahasa local Yunani
Kuno.” Seakan-akan teringat sesuatu, kemudian dia mengatakan kepada saya, “Akan
tetapi, percayalah padaku, bahwa penyihir seperti ini sama sekali tidak akan
mati secara baik-baik. Kalau Allah memanjangkan umur kita, insya Allah kita
dapat menyaksikan akhir dari semua misteri ini”.
(Tambahan penterjemah: “Setiap orang yang melakukan kerjasama
dengan syetan, baik itu untuk mencari kekayaan ataupun keajaiban duniawi, maka
dia akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan Su’ul Khotimah, kecuali dia
bertaubat. Karena bagaimanapun syetan adalah makhluk Tuhan yang memiliki
kebutuhan dan tentunya meminta imbalan negatif dari setiap permintaan manusia yang
dikabulkannya).
Runtuhnya anggapan
tentang menghadirkan arwah / arwah gentayangan.
P: “Apakah Qarin (Jin pendamping manusia) dapat memperlihatkan diri
dalam bentuk manusia, baik sosok maupun penampilannya?”
J: “Sebenarnya tidak. Sebab, dia adalah jin. Akan
tetapi dengan mudah, dan karena sangat lama berdampingan dengan orang itu, maka
jin pendamping seperti itu dapat dihadirkan oleh seseorang, untuk menampakkan
diri dalam bentuk dirimu, menirukan suaramu, lalu mengaku-ngaku sebagai rohmu
yang datang dari alam barzakh untuk memenuhi panggilan orang yang memanggilnya
itu, dan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu. Bahkan dia juga bisa meniru bentuk
tulisanmu.
P: “Bagus, saya memang yakin bahwa menghadirkan arwah orang yang
sudah mati itu bohong semata. Kelompok-kelompok spiritual yang menggeluti
persoalan ini, muncul dari pemikiran-pemikiran tentang kebangkitan roh yang
sudah ada sejak dulu. Untuk itu cukuplah bila disini saya bacakan firman Allah
yang berbunyi, “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah,
“Ruh itu adalah urusan Tuhanku,” dan hingga apabila datang kematian kepada
salah seorang diantara mereka, dia berkata, “kembalikanlah aku kedunia, agar
aku dapat beramal…dst” (Qur’an Al-Mukminun 99-100)
Dengan bereferensi dari beberapa kejadian mengundang arwah oleh beberapa kaum
propagandis spiritualisme modern, seperti suatu saat menghadirkan arwah orang
yang telah meninggal bernama Paul Hopkins, dengan melalui jasad seorang wanita,
meminta beberapa permintaan seperti cerutu dan whiskey (penterjemah: persis
seperti kejadian kesurupan di Indonesia yang kebanyakan meminta cerutu, karena
konon aroma cerutu sangat disukai kalangan Jin)
Jin muslim sahabat saya
itu memberitahukan kepada saya bahwa jin non- muslim dan setan sangat menyukai
Khamr (minuman keras), semua jenis khamr tanpa terkecuali.
Kejahatan jin-jin
perusak ini sudah sampai sedemikian rupa. Sehingga salah satu diantara mereka
yang mengaku bernama Silver Peres dan mengaku telah melihat alam akhirat
menyampaikan dengan sombongnya, “Tidak penting apakah dia beragama atau tidak,
yang penting adalah apa yang dilakukannya semasa hidup. Datanglah padaku
seorang yang tidak memeluk agama apapun, yang tidak pernah menyembah Tuhan,
‘minum’ secukupnya, tetapi jujur, dan selalu membantu fakir miskin, dan memberi
makan hewan, dan orang yang selalu berkasih sayang. Dia jelas lebih baik
daripada orang-orang yang mengaku memeluk agama tertentu…”
Sahabat Jin muslim saya berkata, “Akan kusampaikan kepadamu sesuatu yang sangat
penting, semua pembicaraan yang disitu seorang jin mengatakan sebagai roh yang
datang dari alam lain adalah bohong sebohongnya. Sebab kebohongan memang
mengalir dalam tubuh setan dan jin jahat sebagamana oksigen mengalir dalam
tubuh manusia. Kalau aku bukan jin muslim, niscaya aku tidak akan membeberkan
hal ini kepadamu. Bahkan setan-setan mempunyai kemampuan luar biasa untuk
menanamkan keyakinan tentang kepalsuan agama umat manusia dengan “kejujuran”
mereka. Sehingga umat manusia menjadi salah persepsi bahwa tujuan hidup yang terpenting
hanyalah untuk berkasih sayang saja, akhirnya kini banyak terjadi pergaulan
bebas yang seolah-olah berdasarkan kasih sayang, dan beberapa pola faham
lainnya yang terlihat baik, padahal justru menyesatkan.
Ringkasan penterjemah:
blog ini tidak seluruhnya mengutip terjemah dari Buku Hiwar Syahafiy Ma’a Jinni
Muslim, tetapi dari percakapan selanjutnya dapat disimpulkan bahwa apapun yang
selama ini menjadi mitos masyarakat yakni setan yang berbentuk kuntil anak,
pocong, gundrowo atau bahkan roh orang yang sudah mati adalah tidak lain
hanyalah TIPU DAYA kaum setan atau golongan jin yang jahat.
Mereka selalu mencoba
menanamkan bahwa ke lubuk manusia bahwa sebenarnya alam kubur itu tidak ada.
Yang ada, setelah kematian ruh dapat kembali berkeliaran di muka bumi ini,
melihat sanak saudara dan “menikmati” alam dunia ini untuk kedua kalinya. Oleh
sebab itu tidak jarang kita melihat orang yang kesurupan yang mengaku - ngaku
roh Si A dan menempati rumah anu. Yang pada faktanya adalah jin yang menempati
rumah atau tempat-tempat tertentu dan biasanya merasa terusik dengan kehadiran
manusia itu diwilayahnya. Dan mereka menggunakan cara ini agar manusia tersebut
meninggalkan tempat tersebut dan pergi dengan bertekuk lutut dengan perilaku
jin yang seperti itu. Padahal sepatutnya manusia tidak boleh patuh terhadap
perintah-perintah dari kaum jin, dengan perintah mempersembahkan
makanan-makanan atau apapun yang berbentuk persembahan (sesajen), apalagi
syarat yang bertentangan dengan agama seperti meminta minuman keras dan lainnya
yang tentunya akan terus menjerumuskan manusia kedunia kemusyrikan. Apapun
kejadiannya, roh manusia yang sudah meninggal telah menghadap Ilahi dan
mempertanggung jawabkan segala perbuatannya didunia.
Sebagian kaum jin terkadang suka menjelma ke bentuk-bentuk hewan seperti yang
paling disukai adalah harimau, kucing bahkan ular. Tetapi tidak selalu
penampakkan itu dapat dilihat kebanyakan manusia. Dalam kondisi-kondisi
tertentu saja (dan jarang sekali) kaum jin dapat menjelma di alam manusia dalam
bentuk hewan-hewan tersebut. Dan jika ada seorang paranormal yang merasa telah
melihat jin dalam bentuk - bentuk menyeramkan atau dalam bentuk hewan, justru
hakikinya paranormal tersebut adalah berada dibawah kendali sihir setan
tersebut untuk dapat dilihat sesuai kehendaknya. Oleh sebab itu kebanyakan
agama sangat menentang membenarkan ucapan-ucapan paranormal, karena mayoritas
dari mereka adalah justru dibawah kendali syetan yang seolah-olah memiliki
kekuatan gaib dan luar biasa. Maka dengan jebakan “keajaiban” itulah banyak
manusia kini yang sudah terjebak dalam perangkap Syetan dan menuruti apa
perintah syetan melalui paranormal.
Dari hasil dialog tersebut, terdapat juga hal yang perlu diketahui khalayak
manusia, yakni mengenai penyimpanan benda maupun gambar yang berbentuk makhluk
hidup. Ada sebuah hadits ketika yang diriwayatkan Abu Dawud, An-Nasa’I,
At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban ketika Nabi bersabda menceritakan tentang ketika
malaikat Jibril enggan memasuki suatu rumah seseorang umat yang sedang dikunjunginya
dan didepannya terdapat patung yang menyerupai bentuk sosok manusia. Hingga
akhirnya Jibril memerintahkan untuk memotongnya hingga menjadi sebongkah kayu.
Dan masih banyak lagi dalil yang berkenaan dengan hal ini. Dari dalil tersebut
berhubungan dengan komentar Jin tersebut yang menyatakan bahwa kaum setan
sangat menyukai patung atau gambar yang menyerupai bentuk makhluk hidup baik
manusia maupun binatang. Berawal tatkala Jin tersebut seperti mengusir sesuatu
dari sebuah tempat pensil berkepala binatang yang terdapat dirumah penulis,
hingga Jin tersebut memerintahkan penulis untuk memotong bagian atasnya.
Setan sangat menyukai patung-patung berupa makhluk hidup, seperti sebuah magnet
yang dapat menarik besi. Sesuatu yang memang tidak pernah terbesit dan
terjangkau oleh akal manusia. Oleh sebab itu jin tersebut menyarankan agar
setiap gambar atau patung sebaiknya disimpan dan tidak perlu dipajang.
Dari point diatas kita mungkin dapat mengambil suatu korelasi mengapa sampai
saat ini Nabi menyarankan agar kita tidak perlu menyimpan patung atau gambar
(photo/lukisan) makhluk hidup, apa atau siapapun itu, di rumah. Apalagi di
tempat-tempat ibadah. Dan hal ini konon juga pernah termaktub di Kitab Kuno
Taurat (Kitab Nabi Musa – ratusan tahun sebelum Masehi) hingga saat inipun anda
tidak akan melihat patung / lukisan makhluk hidup di tempat ibadah kaum Yahudi
(ortodok).
Kitapun tidak jarang menyaksikan ritual penghadiran “arwah orang mati” (arwah
palsu) atau “roh lainnya” yang biasanya dilakukan paranormal, menggunakan media
asap aroma tertentu dan patung makhluk/boneka sebagai daya tarik untuk
menghadirkan roh tersebut. Karena memang kedua media tersebut sangat disukai
oleh setan. Asap yang beraroma tertentu merupakan daya tarik bagi setan
sebagaimana makanan lezat bagi manusia sebagai “upah” atas kesediaan kehadiran
mereka. Ironisnya setelah mereka hadir, mereka mengaku-ngaku roh si anu,
penguasa anu, dll yang menyesatkan, sebagaimana setelah diterangkan diatas. Dan
jika sempat menyusupi jasad manusia, maka jalan terbaik mengusirnya hanya
melalui Ruqyah, metode pengusiran makhluk halus (jin setan) tanpa memenuhi
persyaratan setan, sama sekali.
Ending
Semoga artikel ini
bermamfaat, Sisi percaya atau tidaknya ada pada diri anda, yang terpenting
tetaplah berpegang teguh dengan perintah Tuhan, dan janganlah remehkan
perintah-NYA yang terkadang menurut akal kita spele. Jika kita meninggalkan
Tuhan, maka syetan akan selalu lebih kuat.