Di antara orang-orang yang sholat, ternyata ada golongan yang sholatnya tidak diterima oleh Allah SWT.Hal ini dijelaskan oleh Almarhum Syekh Ali Jaber dalam sebuah sesi ceramah yang diunggah oleh kanal YouTube religiOne pada 30 Juli 2019 lalu.Dalam pemaparannya, Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan ada dua golongan orang yang sholat, yaitu orang yang hanya mengerjakan sholat dan orang yang mendirikan sholat.
"Ada dua orang sholat di shaf pertama. Sama-sama rukuk, sama-sama sujud, sama-sama membaca surah Al Quran. Tetapi, satu diterima oleh Allah, satu tidak diterima oleh Allah," tutur Syekh Ali Jaber.Menurut Syekh Ali Jaber, orang yang diterima Allah adalah yang sholat dengan hatinya. Sementara, yang ditolak adalah orang yang sholat hanya dengan fisik atau badannya saja.
"Makanya kita melihat, orang yang sholat dengan hatinya nikmat sholatnya. Bisa tenang bacaannya, tenang rukuknya, tenang sujudnya," tambah sang syekh.
Hal tersebut tentunya berbeda dengan orang-orang yang terburu-buru dalam melaksanakan sholat.Syekh Ali Jaber kemudian menceritakan pengalamannya menjumpai orang yang sholat dengan begitu terburu-buru. Kala itu, Syekh Ali tengah duduk seusai mengerjakan sholat tahiyatul masjid."Saya melihat seorang baru masuk dan dia juga tahiyatul masjid. Saya melihat gerakan sholatnya, naudzubillah, luar biasa cepat," kata Syekh Ali Jaber.
Sang syekh kemudian mencoba membandingkan durasi waktu orang tersebut sholat dengan bacaan Al Fatihah."Saya baca Al Fatihah. Saya baru selesai 'waladh dhollin, aamiin', dia sudah sampai ke tahiyat. Padahal saya baru selesai surah Al Fatihah," ujarnya.Syekh Ali Jaber menuturkan bahwa hal seperti ini sering terjadi. Banyak orang yang seolah-olah berlomba siapa yang bisa sholat paling cepat, sehingga sholat pun tak lagi terasa nikmat.
"Yang dikejar hanya seminar khusyuk dalam sholat, latihan khusyuk dalam sholat," kata Syekh Ali Jaber.Pendakwah kelahiran Madinah tersebut kemudian menuturkan bahwa sebenarnya tidak ada perintah dalam Al Quran maupun dari Rasulullah untuk sholat dengan khusyuk.Sementara itu, sifat khusyuk menurut Syekh Ali Jaber adalah sifat orang mukmin yang melaksanakan sholat tuma'ninah.Sang syekh kemudian menceritakan sebuah kisah dari zaman Rasulullah SAW.Kala itu, ada seseorang datang ke masjid dan sholat tahiyatul masjid. Selesai sholat, dia menghampiri Rasulullah dan hendak berjabat tangan.
Namun, Rasulullah tidak menjawab. Bahkan Rasulullah berkata, "Sholatlah karena kamu belum sholat."Orang tersebut kemudian pergi ke depan dan sholat lagi. Selesai sholat dia pun kembali menemui Rasulullah.Sekali lagi Rasulullah tidak menjawab jabat tangannya dan berkata, "Sholatlah dulu karena kamu belum sholat."Hal tersebut berulang hingga tiga kali. Akhirnya orang itu berkata, "Mohon maaf Ya Rasulullah, saya tidak tahu bagaimana selain ini sholat saya."
Raulullah lalu menjawab, "Kalau berdiri, berdiri tenang, tuma'ninah."Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa tuma'ninah merupakan salah satu rukun dalam sholat."Tidak sah sholat seseorang tanpa Al Fatihah. Sama, tidak sah sholat seseorang tanpa tuma'ninah," tuturnya.
Syekh Ali Jaber menyarankan agar saat sholat seseorang berusaha tenang dalam hal bacaan, rukuk, serta sujudnya."Wallahi akan terasa nikmat. Dari hasil ketenangan dan upaya serta ikhtiar kita, akan muncul rasa khusyuk," ujar sang syekh.Syekh Ali Jaber menambahkan bahwa khusyuk bukanlah sesuatu yang datang dari luar, melainkan sudah ada di dalam hati. Tinggal bagaimana cara seseorang mengelola dan mengembangkannya.Itulah penjelasan Syekh Ali Jaber mengenai sholat yang tidak diterima oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat.***
(pikiranrakyat)
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah