Harta kekayaan adalah salah satu tujuan manusia bekerja dan sibuk tiap hari. Akan tetapi sayangnya mereka lupa kewajiban akan shalat zakat dan sedekah, apalagi banyak yang melampaui batas dengan menghalalkan segala cara. Supaya cepat kaya, misal dengan korupsi, suap, mencuri dan lainnya dan lebih buruk lagi melalui riba.
Sebagian manusia yang condong hatinya kepada dunia, apabila hartanya berlimpah dia akan sombong lagi bakhil. Dia merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Sehingga ia tidak peduli dengan peringatan dan larangan Allah swt. Ia tidak khusyu meniti jalannya menuju hari akhirat yang kekal. Sungguh, Allah Ta’ala berfirman:
“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Rabb-mulah kembali(mu).” (QS. Al-Alaq, 96: 6-8).
Ayat yang mulia ini berkaitan dengan harta. Begitulah penafsiran ulama-ulama tafsir—semoga Allah Ta’ala menyayangi mereka dan kita—
Terhadap ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata, Allah swt memberitahukan bahwa, manusia apabila merasa dirinya serba cukup dengan hartanya yang melimpah, maka dia merasa senang, lalu bersikap sombong, tinggi hati dan melampaui batas. Kemudian Allah swt mengancam, memperingatkan dan memberinya nasihat.(Sahih Tafsir Ibnu Katsir (Peneliti Syaikh Al-Mubarakfuri). QS. Al-Alaq, 96: 6-8. Jilid 9, hal. 650.)
Dia berfirman; “Sungguh, hanya kepada Rabb-mulah tempat kembali(mu).” Yakni, hanya kepada Allah swt tempat kembali, dan Dia swt akan meminta pertanggungjawaban atas hartamu, dari mana kamu memperolehnya dan ke mana kamu menggunakannya. Demikianlah. Dan segala puji hanya kepada Allah Ta’ala. Dialah Rabb yang membenci orang-orang yang mencintai harta dengan cinta berlebihan.
Apalagi ketika manusia dikaruniai kekayaan melimpah sampai dia lupa kewajiban zakat maka di akhirat akan menjadi ular besar yang melilitnya dan berkata akulah hartamu yang kau tumpuk tumpuk tapi kamu enggan sedekah dan zakat. naudzubillah
wallahu'alam
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah