Sebagai kaum muslimin kita wajib mengetahui asal usul kita, awalnya kita adalah ruh dalam genggaman Allah kemudian kita dilahirkan dalam wujud manusia melalui ayah ibu kita, yang mana kita mengetahui dan mengimani bahwa nenek moyang manusia bukan kera dan monyet seperti kata darwin dan teori sesatnya. Nenek moyang kita adalah adam dan hawa dia sebenarnya mahluk surga akan tetapi karena tipu daya iblis menjadikan mereka dihukum dan tinggal dibumi. Semua anak cucunya harus merasakan penderitaan dan cobaan hidup didunia. Itu sudah takdir Allah dan sebagai sarana untuk memilah diantara mereka anak anak manusia ada yang condong berbuat baik mereka akan mendapatkan imbalan surga, dan diantara mereka manusia banyak yang condong kepada perbuatan mungkar merekalah yang akan memenuhi neraka.
Sebelum itu kita simak dulu, alasan kenapa iblis bersumpah untuk menyesatkan manusia, seandainya iblis tidak menyesatkan nabi adam kemungkinan kita tidak akan tinggal didunia tapi tinggal disurga namun semua itu ada hikmahnya surga adalah pilihan terakhir hamba yang pandai bersyukur. Kalau semua langsung masuk surga tentu langsung hidup enak dan tidak pernah mengalami kesulitan, dan tidak pernah belajar dari kesusahan menjadikan mahluk kurang bersyukur.
Semua kesulitan didunia ini adalah supaya kita bersyukur kepada Allah. dan kemudahan dan kekayaan dunia ini tidak menjadikan kita lupa kita akan kembali kepadaNya. Itulah alasan kita diturunkan didunia ini.
Pertama Kisah Azazil yang dikutuk dan dijuluki Iblis (pendurhaka)
Dahulu sekali jutaan tahun yang lalu bumi kita itu pernah dihuni bangsa lain, konon namanya banul jan dan mahluk mahluk sebelum manusia (adam) itu berbuat kerusakan dan suka perang, kemudian Allah mengutus azazil dan prajuritnya untuk menumpas mereka. Kalian yang tidak mengetahui azazil itu adalah dia seorang pemimpin malaikat, akan tetapi dia tercipta dari api berbeda dengan lainnya yang tercipta dari cahaya, Azazil ini adalah mahluk yang paling taat dan dipercaya sebagai pemimpin malaikat, 70.000 tahun lamanya ia bersujud dibumi sampai tidak ada sejengkal tanah pun dibumi yang tidak pernah tersentuh dahi azazil. Karena kesalihan dan ketakwaannya dia diangkat dan dipercaya sebagai pemimpin dibumi (pengawas) dan memimpin para malaikat langit. Kemudian ketika Allah menciptakan Adam iblis merasa tidak senang, dia adalah mahluk yang pertama kali memprotes Allah, wahai tuhan kenapa engkau akan menciptakan mahluk yang berbuat kerusakan dimuka bumi, sedangkan kami para malaikat senantiasa bertasbih kepada engkau (apakah tidak cukup). Kemudian Allah swt berfirman sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.
Allah swt sesungguhnya telah mengetahui jauh sebelum peristiwa pengutukan iblis terjadi, lagipula iblis itu tercipta dari api memang tabiatnya api tidak pernah mau tunduk maunya tegak berdiri terus atau menyombongkan diri, nah Allah maha tahu sebenarnya kalau didalam hati iblis itu sudah tersimpan kesombongan sejak lama, dengan diciptakannya Adam tentu ada hikmahnya, pertama mengungkap sifat asli iblis dan supaya dia enyah bersama kesombongannya, kedua menjadikan adam sebagai khalifah (pemimpin, penghuni. pengelola ) planet bumi.
Hal itu terbukti ketika azazil ini disuruh sujud kepada adam, ALLAH berfirman : wahai kalian para malaikat bersujudlah (sebagai tanda penghormatan) kepada adam, sujud disini bukan sujud menyembah tapi sebagai penghormatan, layaknya kita menundukan kepala kepada tamu besar yang datang. Dan iblis tentu menolaknya dan berkata tidak mau dan tidak sudi aku diciptakan dari api sedangkan adam diciptakan dari tanah, inilah kesombongan besar pertama yang dilakukan mahluk Allah sehingga kutukannya abadi sampai kiamat. Akhirnya azazil dikutuk Allah menjadi kaum durhaka, akhirnya diberikan julukan iblis, malaikat yang tersesat, malaikat yang durhaka. Usahanya sia sia ribuan tahun bersujud kepada Allah hanya karena ia menolak ajaran Allah untuk menghormati adam (dengan cara bersujud).
Akhirnya diputuskan Allah iblis menjadi penghuni neraka kekal, wahai iblis kamu haram tinggal disurga, surga tidak pantas dihuni kaum durhaka dan sombong seperti kamu, terkutuklah kamu tinggalah kamu di neraka selamanya, tapi sebelum itu iblis meminta kompensasi, dan Allah mengijinkan sebagai balasan bahwa dia pernah taat dan patuh kepadaNya bersujud selama ribuan tahun. Iblis meminta kesempatan sampai hari kiamat untuk membalaskan dendamnya karena disebabkan adam telah membuatnya jadi mahluk terkutuk dan kelak masuk neraka. Iblis bersumpah menyesatkan seluruh anak cucu adam sampai tak ada satupun tersisa, kecuali mereka yang dikehendaki selamat oleh Allah seperti kalangan nabi dan rasul serta orang orang soleh dan orang orang yang berhati ikhlas.
Jadi kalau ada pendapat sesat tentang iblis adalah tauhidnya terbaik dikarenakan tidak mau sujud kepada adam itu bodoh bin bahlul, karena alasan iblis hanya mau menyembah ALLAH tapi Allah tidak butuh disembah, hambaNya lah yang disuruh menyembah untuk kepentingan dirinya sendiri, dan Allah lebih menyukai hambanya yang patuh daripada HambaNya yang taat tapi menyombongkan diri
dan walaupun seandainya kita manusia disuruh menyembah selain Allah misalkan saja menyembah malaikat kalau seandainya itu ada dalam ajaran islam kita tentu tidak dapat menolak perintah Allah,
tapi alquran melarang dan mensyirikan segala bentuk penyembahan selain Allah.
Tauhid yang sebenarnya intinya hanyalah patuh kepada perintah Allah apapun itu dan menjauhi larangan apapun itu. Belajar dari kisah iblis bahwa kesombongan itu menghancurkan amal kebaikan, bagaikan panas setahun diguyur hujan sehari maka pantas nabi Muhammad saw pernah bersabda :
“Tidak pantas masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)
Dari sini anda bisa mengambil pelajaran bahwa kesalihan sebesar apapun tidak akan menjamin anda masuk surga, surga itu milik Allah dan Allah berhak menentukan siapa saja yang berhak memasukinya. Bayangkan jika dibandingkan sujud manusia yang cuma hidup palingan 60-70 tahun itupun sujudnya kadang sering bolong bolong udah merasa paling benar paling suci membid'ah kan dan memvonis kafir seenaknya, apa itu tidak lebih parah dari setan? Iblis/setan dia tidak serta merta mahluk sesat awalnya malah dia ahli ibadah dan penghulu para malaikat. Sujud 70.000 tahun tanpa henti bahkan dahinya memenuhi setiap jengkal tanah dibumi. Bisa menjadi mahluk paling terkutuk dan masuk neraka kalau Allah sudah menghendaki.
Sebelum kiamat tiba, iblis dan anak cucunya berusaha dengan keras menyesatkan manusia sampai neraka penuh. Dia sekarang membangun singasananya dibumi diatas laut. Dia pun bersekutu dengan setan dikalangan manusia yang bernama dajjal. Dia telah menyatakan perang dan permusuhan kepada penghuni langit dan bersumpah menyesatkan semua penghuni bumi.
Kedua, Kisah Malaikat Ikut menangis Ketika Azazil di Kutuk Oleh ALLAH Menjadi Wujud Iblis
Simak kisahnya berikut ini awalnya azazil sebagai mahluk tampan dan berwibawa setelah dikutuk ia menjadi seram dan bersifat sangat jahat. Bahkan tak hanya kita manusia bisa bersedih malaikat pun bisa menangis ketika pemimpinnya itu dikutuk oleh ALLAH atas kebodohan dan kesombongannya sendiri. Bagaimana tidak selama itu azazil ini ibaratnya sebagai pemimpin dan penghulu mereka yang mengawal mereka dan mengayomi mereka selama menjalankan tugasnya dibumi dan dilangit, kemudian tiba tiba saja mereka harus berpisah dengan pemimpin mereka dan menjadi musuh untuk selamanya itu karena kesalahan iblis sendiri.
Iblis merupakan musuh bagi umat manusia, sepanjang hidupnya Iblis sudah bersumpah kepada Allah bahwa ia akan berusaha untuk menyesatkan anak cucu Adam yang jauh dari jalan Allah agar mereka mau menjadi pengikutnya dan menjadi orang-orang yang tersesat. Untuk itu, marilah kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita tidak terhasut oleh tipu daya Iblis.
Tapi, tahukah Anda bahwa jauh sebelum nabi Adam diciptakan, Iblis adalah merupakan makhluk yang mulia disisi Allah dan merupakan salah satu makhluk yang paling di hormati oleh Malaikat. Kasih sayang Allah terbesar kepada Iblis adalah bahwa yang pertama dia telah mendapatkan taufik untuk menyembah Allah SWT. Yang kedua karena ibadahnya yang banyak, dia dimasukkan ke dalam kumpulan para malaikat.
Dan sebaik-baik karunia Allah kepadanya adalah ia menjadi teman pendamping para malaikat sehingga dapat memahami keindahan, kesucian dan kebersihan mereka.
Saking mulianya Iblis pada masa itu, dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa Iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, lalu langit yang kedua disebut az-Zahid, kemudian langit ketiga namanya disebut al-Arif, pada langit keempat namanya adalah al-Wali, pada langit kelima namanya disebut at-Taqi, pada langit keenam namanya disebut al-Kazin, dan pada langit ketujuh namanya disebut Azazil (nama ini paling dikenal didunia malaikat) manakala dalam Luh Mahfudz / Lauhul Mahfudz namanya ialah Iblis (nasib terakhir setelah ia dikutuk).
Dikisahkan Iblis dulunya adalah ahli ibadah yang tidak pernah membangkang dan mengeluh terhadap perintah-perintah Allah. Ia pernah bersujud kepada Allah selama 70.000 tahun lamanya dan ia sangat giat dalam beribadah.
Bahkan Iblis pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau Pemimpin Malaikat), dan Khozinul Jannah (Bendahara Surga). Namun, lama-kelamaan Iblis menjadi sombong dan angkuh. Ia menganggap bahwa dirinya adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya di antara makhluk-makhluk Allah yang lain.
Hingga pada suatu saat ketika Allah baru saja menciptakan Adam sebagai manusia, maka Allah memerintahkan Iblis untuk bersujud kepada Adam, lalu Iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam dari pada tanah.". Kemudian Allah berfirman kepada Iblis, "Aku membuat apa yang Aku kehendaki.".
Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam karena ia merasa bangga dan sombong. Dia berdiri tegak hingga malaikat selesai bersujud. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati Iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud.
Maka para malaikat bersujud kembali untuk kali kedua kerana bersyukur, tetapi Iblis telah dirasuki oleh sifat angkuh dan sombong tetap enggan sujud. Dia berdiri tegak dan berpaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas pembangkangannya terhadap Allah.
Kemudian Allah merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan ke bentuk hina yang menyerupai babi hutan mempunyai tanduk awalnya tidak demikian. Allah membentuk kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.
Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari surga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi, Allah melaknatnya hingga hari kiamat kerana dia menjadi kafir.
Meski Iblis pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.
Ketika Allah membalas tipu daya iblis, maka menangislah Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman kepada para Malaikat, "Apakah yang membuat kamu menangis?", lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.". Kemudian Allah kembali berfirman kepada Malaikat, "Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaKu.".
Setelah di usir dari surga, maka Iblis berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu." Lalu Allah berfirman pada Iblis, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.". Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.".
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.". Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku.", maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak, yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka.".
Hal ini juga disebutkan dalam surah al-Isra ayat 64 yang artinya:
Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.”
Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. [QS. Al-Isra ayat 64]
Sebelum dilaknat Allah, Iblis pernah melakukan tugas-tugas mulia yang diperintahkan Allah kepadanya yaitu:
1. Iblis sebagai penjaga surga dalam kurun waktu 40.000 tahun.
2. Iblis pernah hidup bersama bergabung dengan Malaikat selama 80.000 tahun.
3. Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama 20.000 tahun.
4. Iblis menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam waktu 30.000 tahun.
5. Iblis melakukan thowaf (mengelilingi) arasy bersama para malaikat dalam waktu 14.000 tahun.
Jadi, keseluruhan Iblis beribadah melakukan semua perintah Allah dalam kurun waktu 185.000 tahun lebih. Selama dalam ibadahnya seperti kita umat Islam, melakukan sholat, puasa, thowaf dengan para malaikat (mengelilingi baitul makmur di Arsy). Iblis tidak merasa lelah dan mengeluh dalam menjalankan perintah Allah yang mulia ini. Iblis menjalankan dengan ikhlas, tidak ada niat apapun kecuali karena Allah semata.
Pada masa itu malaikat dan lainnya memberi gelar kepada Iblis , Al A'ziz (makhluk Allah yang termulia), ada yang memberi gelar A'zazil (panglima besar malaikat).
Menurut kitab tafsir Munir dan Showi, Iblis beribadah pada Allah dalam masa 80.000 tahun, thowaf di baitul Makmur dan Arsy selama 14.000 tahun. Oleh karenanya dilangit pertama sampai ketujuh Iblis begitu dihormati oleh para Malaikat.
Malaikat di penjuru alam semesta, dari bumi, langit, baitul makmur, arsy, dan sebagainya, mereka semua menghormati pada Iblis sebagai makhluk Allah yang terhormat dan termulia, sehingga bila Iblis lewat di depan para malaikat, maka malaikat menghormati pada Iblis, bagaikan penghormatan prajurit kepada komandannya, pengawal istana pada rajanya, sehingga terhormatlah nama Iblis di penjuru alam semesta.
Namun sayang, di lauhul mahfudz, tulisan Iblis terselubung rapi tidak satupun makhluk yang tahu kecuali Allah, tertera Al-kafir Al-mal'un (Iblis inkar terkutuk). Dalam sumber lain, Iblis pada mulanya bernama Azazil dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah dan memang Iblis sebenarnya adalah dari golongan Jin seperti pada firman Allah,
"Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat 'Sujudlah kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya" [QS. Al-Kahfi ayat 50]
Dia menyembah Allah selama 1000 tahun, lalu Allah swt mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil beribadah menyembah Allah selama 1000 tahun. Kemudian dia diangkat ke langit kedua, begitu seterusnya hingga akhirnya dia diangkat menjadi imam para malaikat. Total bersujud 70.000 tahun sampai langit ketujuh.
Apa pun perintah Allah kepada malaikat juga adalah perintah baginya, karena dialah imam para malaikat yang memimpin malaikat. Azazil adalah imam dari seluruh malaikat (Al-muqorrobun, imamul jami'il malaikat).
Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada Allah selama 80.000 tahun dan tiada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan tempat sujudnya ke hadirat Allah SWT.
Dalam satu riwayat menceritakan, malaikat Israfil melihat yang tersurat di Luh Mahfuz ada tercatat satu suratan yang berbunyi: "Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80.000 tahun tetapi hanya kerana satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu terlaknat sehingga hari Kiamat.".
Maka menangislah Israfil karena bimbang makhluk yang tersurat di Loh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tersurat di Loh Mahfuz.
Maka menangislah sekelian para malaikat karena takut dan bimbang dengan nasib mereka. Lalu semua malaikat datang menemui Azazil yang menjadi imam para malaikat, agar Azazil mendoakan keselamatan dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat.
Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat kepada seluruh malaikat dengan doa: "Ya Allah, janganlah Engkau murka terhadap mereka (para malaikat)." Namun, Azazil lupa untuk mendoakan keselamatan untuk dirinya. Setelah mendoakan semua para malaikat, Azazil terus menuju ke surga. Di atas pintu surga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan: "Ada satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengingkari perintah Allah. Lalu dia tergolong dalam golongan yang sesat dan terlaknat".
Lalu Allah Menciptakan Adam as, dan memerintahkan malaikat untuk sujud menghormat kepada Adam. Azazil, sebagai imam para malaikat, sepatutnya lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat. Tetapi, dia menolak, karena dia merasa bahawa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara para malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin oleh Azazil. Malah iblis berkata hai kenapa kalian bersujud kepada dia, ikutilah aku, dia adam lebih rendah dari kalian derajatnya, tapi malaikat terus bersujud tak peduli kata iblis.
Bukan saja enggan sujud, Azazil malah sombong dan menjawab kepada Allah: "Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" [QS. Al-Isra ayat 61]
Kesombongan Iblis ini berpuncak pada iri hati dan kedengkian Iblis terhadap Adam. Ia tidak terima karena Allah akan menciptakan Adam sebagai khalifah di bumi. Karena ia merasa lebih mulia dari Adam yang diciptakan dari tanah, sedangkan ia lebih mulia karena diciptakan dari api.
Ia durhaka kepada Allah, takabur dan lupa akan dirinya dimata Allah. Tak seharusnya ia membangkang perintah Tuhannya. Maka setelah itu, Iblis akhirnya diusir dari surga. Namanya dirubah menjadi Iblis dan dia bersumpah akan menyesatkan manusia dibumi.
"Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". [QS. Al-Isra ayat 62]
Kemudian Allah berfirman, "Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup." [QS. Al-Isra ayat 63]
Dari kisah ini kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa Iblis yang dulunya adalah ahli Ibadah dan makhluk Allah yang mulia sekalipun bisa menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesalahannya. Untuk itu, sebaiknya kita menjauhi sifat-sifat Iblis seperti sombong, angkuh iri dengki dan yang lainnya agar kita terhindar dari laknat Allah.
Sumpah Iblis Menyesatkan Seluruh Manusia Karena Dendam dan Kebenciannya kepada Manusia
Dalam Al-Quran pernah dijelaskan :
“Iblis menjawab : “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)
Di dalam ayat ini Allah Ta’ala mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ighosatul Lahfan menjelaskan : “Jalan yang dilalui oleh insan ada empat, (tidak lebih) ia terkadang arah depan dan arah belakang di jalan manapun ia lalui, ia akan menjumpai syaithan mengintai. Bila menempuh jalan ketaatan, ia menjumpai syaithan siap menghalangi atau memperlambat laju jalannya bila ia menempuh jalur kemaksiatan, ia akan menjumpai syaithan siap mendukungnya”.
Syahqiq pernah berkata :”Tiada suatu pagi pun melainkan syaithan telah duduk mengintaiku dari empat penjuru dari depan dan belakangku serta dari arah kanan dan kiriku. Iapun berkata : “Jangan engkau takut karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang maka aku membaca : “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholih, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Thaha: 82)
Kisah Ahli Ibadah Yang Akhirnya Mati Kafir Karena Godaan Iblis
kisah ini adalah tentang seorang rahib (jaman ini disebut syaikh/ulama) yang tergoda dengan wanita akhirnya menzinainya.
Ibnu Jarir menceritakan, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ibrahim Al-Mas’udi, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari bapaknya, dari kakeknya, dari Al-A’masy, dari ‘Umarah, dari ‘Abdurrahman bin Yazid, dari ‘Abdullah bin Mas’ud mengenai ayat,
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ, فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا ۚوَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”. Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hasyr: 16-17)
Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa ada seorang wanita menjadi pengembala kambing dan ia memiliki empat orang saudara. Suatu saat ia tinggal di shawma’ah (pertapaan rahib atau rumah ibadah seorang biara). Waktu berlalu, akhirnya rahib tadi menghampiri wanita tersebut, hingga ia hamil. Setan pun menghampirinya. Setan berkata kepada rahib tersebut, “Sudahlah bunuhlah dia, lalu kuburkanlah. Engkau adalah orang yang dikenal jujur dan ucapanmu pasti didengar.” Lantas rahib tersebut membunuh wanita tadi, lalu ia menguburkannya.
Diceritakan bahwa setan lantas mendatangi saudara-saudaranya dalam mimpi mereka. Setan berkata kepada mereka dalam mimpi, “Rahib tersebut yang biasanya berada di rumah ibadahnya tega berzina dengan saudara kalian, hingga ia hamil, lantas ia membunuhnya, kemudian menguburkannya di tempat ini dan ini.” Ketika datang pagi, salah seorang dari empat saudara tersebut mengatakan, “Demi Allah, semalam aku telah bermimpi suatu mimpi yang baiknya aku ceritakan kepada kalian ataukah tidak.”
Mereka berkata, “Jangan, tetap ceritakan kepada kami.” Lantas diceritakanlah hal tadi. Salah seorang dari mereka berkata, “Demi Allah, aku juga sama telah bermimpi seperti itu.” Salah seorang dari mereka berkata lagi, “Demi Allah, aku bermimpi yang sama pula.” Mereka berkata lagi, “Demi Allah, ini pasti telah terjadi sesuatu.” Akhirnya mereka bergerak dan meminta tolong kepada raja mereka untuk mengatasi rahib tersebut. Mereka lantas mendatangi rahib tadi, kemudian mendudukkannya (menangkap) lantas membawanya pergi kepada raja untuk dihukum mati.
Kemudian setan mendatangi rahib tadi lantas berkata, “Aku yang telah menjerumuskan engkau dalam kejahatan ini, tentu yang bisa menyelamatkanmu darinya hanyalah aku. Maka sekarang sujudlah padaku dengan sekali sujud, maka aku akan menyelamatkanmu dari masalah besarmu.” Kemudian rahib tadi sujud kepada setan. Ketika raja mereka datang, setan pun berlepas diri dari rahib tersebut. Rahib tersebut tetap dikenakan hukuman atas tindakan kejahatannya, ia pun dibunuh.
Dikatakan pula dalam sebuah riwayat ternyata ini adalah iblis / bukan setan (prajuritnya) yang 'iseng' menggoda manusia, level ulama sudah bukan hal sulit baginya apalagi level awam seperti kita, kita harus terus berdoa supaya terhindar dari godaan iblis.
Demikian pula riwayat yang sama dari Ibnu ‘Abbas, Thawus, dan Muqatil bin Hayyan.
Ada juga riwayat dari Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dengan versi yang lain. Ibnu Jarir berkata, telah menceritakan kepada kami Khallad bin Aslam, telah menceritakan kepada kami An-Nadhr bin Syumail, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Abu Ishaq, aku mendengar ‘Abdullah bin Nahik, aku mendengar ‘Ali berkata, “Ada seorang rahib (pendeta) yang dikenal rajin ibadah, sudah berlangsung selama 60 tahun. Setan ingin menggoda dan menjauhkannya (dari ibadah). Setan lantas pergi (membujuk) kepada seorang wanita dan membuat wanita itu menjadi gila. Wanita tersebut memiliki beberapa saudara. Setan berkata kepada saudara-saudaranya, “Coba kalian bawa saudara perempuan kalian kepada pendeta ini, di mana ia bisa mengobati saudara perempuan kalian.”
Lantas mereka membawa saudara perempuan mereka kepada rahib, kemudian diobatilah oleh rahib. Wanita itu terus berada dalam proses pengobatan dan berada di sisi rahib. Suatu saat, rahib tersebut berada di sisi wanita tadi. Lantas ketika itu ia tertarik dengannya, kemudian ia mendatangi dan menghamilinya. Kemudian tak berpikir lama, rahib tersebut membunuhnya. Saudara-saudara dari wanita tersebut pun datang. Setan lantas berkata pada rahib tersebut, “Aku ini temanmu, aku bisa membantumu, aku bisa melakukan sesuatu untukmu, namun taatlah padaku, aku akan lepaskan engkau dari masalahmu. Cukup engkau sujud kepadaku dengan sekali sujud.” Rahib tadi pun akhirnya sujud kepada setan. Setelah itu setan pun berkata, “Aku berpaling darimu. Aku sendiri sangat takut kepada Allah Rabbul ‘Alamin.” Itulah yang disebutkan dalam ayat,
“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”. Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.”(QS. Al-Hasyr: 16-17).LihatAl-Bidayah wa An-Nihayah. Cetakan Tahun 1436 H. Al-Hafizh Abul Fida’ Ismail bin Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-Dimasyqi. 3:44-46.