Kenapa teroris selalu incar polisi? Karena mereka anggap tentara toghut (tentara firaun, tentara kafir, tentara berhala, tentara musuh islam dll). padahal cuma pihak keamanan negara yang mengamankan lalu lintas kendaraan ataupun kriminal. Tidak sama sekali memerangi islam karena justru polisi banyak juga yang islam. Meski sebenarnya profesi ini syubhat dan sebaiknya cari profesi lain yang lebih baik dan tidak madhorot karena dianggap suka malak orang kecil, segala proses birokrasi negri ini selalu dipersulit oleh aparat kepolisian intinya adalah uang dan uang. Tapi bukan berarti mereka ini toghut tapi mereka ini hanyalah kumpulan orang zalim yang harusnya dinasehati dan diarahkan kepada keadilan bukan malah dibunuh dan dibom karena mereka juga banyak yang muslim juga. Muslim yang lalai dari kehidupan ahirat sehingga berbuat zalim karena urusan perut.
Kemudian ketika teroris sudah melumpuhkan pihak keamanan negara, incaran mereka selanjutnya pemerintahan yang dianggap toghut bagi mereka terutama negri ini yang berasaskan pancasila. Setelah berhasil berkuasa mereka akan bunuh siapapun yg tdk sesuai ideologi mereka entah ga peduli muslim atau kafir. Kok gila dan sangat kejam? tidak sesuai dengan ajaran islam yang rahmat bagi semesta alam menebarkan kasih sayang?? Ya itulah sifat pokok khawarij klo dalam bahasa inggris terorist.
Saat ini istilah toghut jadi tren untuk mencuci otak kaum awam supaya melakukan tindakan terorisme terhadap aparat negara. Berhati hatilah dengan website website propaganda yang bertujuan untuk memecah belah dan menggoyahkan keamanan di negri yang sedang aman ini. Meski sebenarnya tidak aman secara nonfisik semisal kacaunya secara politik dan hukum dinegri ini yang dikuasai oleh uang tapi tidak berarti mereka yang berpartisipasi dalam hukum negri ini semuanya adalah toghut. Sehingga halal dibunuh seenaknya seperti propaganda kaum kufur, karena banyak mereka yang muslim dan mereka cuma sebatas tuntutan pekerjaan saja demi mendapatkan gaji untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Semisal pihak keamanan dan pertahanan.
Menurut ajaran terorisme istilah toghut itu adalah mereka yang membuat hukum-hukum tidak sesuai dengan al-Quran dan mereka yang menganut hukum dinegri ini otomatis semua toghut menurut mereka baik pejabat aparatur dan rakyat jelata karena kita hidup dinegara demokrasi mau tak mau memang harus menganut hukum yang ada, asalkan hukum itu tidak mengusik ajaran agama semisal melarang sholat puasa dll itu sebenarnya tidak halal diperangi karena malah menimbulkan kekacauan dan korban penduduk yang tidak tahu apa2. Saya akan mengambil contoh yang tepat contoh thogut yang nyata yaitu presiden AS george W bush yang anti islam atau fir'aun yang mengaku tuhan dan menuntut rakyatnya mengakui dia tuhan yang patut disembah dan perkataannya dituruti ahirnya dia diazab tenggelam dilaut merah.
Sedangkan presiden, dpr, kepolisian dll mereka tidak menuntut buat disembah bahkan mereka sebagian besar muslim. Meski peraturan negri ini kacau karena bukan menganut hukum negara islam bukan berarti mereka adalah toghut karena mereka tidak mengusik keberadaan kaum muslimin dan mereka tidak melarang sholat tidak menyuruh kita menyembah presiden ataupun menyembah bendera. Jika upacara lalu kita hormat bendera bukan berarti kita menyembah bendera itu, Pemikiran kolot macam apa itu. Hormat bendera maknanya kita menghormati dan menghargai jasa pahlawan dan kaum muslimin mujahidin yang telah mengorbankan nyawa mereka demi kemerdekaan dan perdamaian negri tercinta ini. Seandainya kita masih terjajah jepang atau belanda belum tentu islam berkembang pesat dinegri ini. Justru sebaliknya seperti negara lain seperti myanmar, Islam akan diboikot di propaganda sebagai agama berbahaya, islamofobia berahir pada pembantaian dan perang.
Terorisme dan Paham Khawarij
Dulu Pada zaman nabi Muhammad saw, beliau menyuruh sahabatnya untuk membunuh seseorang ahli ibadah. Alasannya dia kelak akan menurunkan anak cucu yang berpaham extrem dan berbahaya. Kenapa nabi bisa tahu masa depan orang itu tentu saja itu karena ada malaikat jibril disisinya yang selalu memberitahukan kabar dari Allah SWT. Tapi ketika sahabat mau membunuhnya dia tidak tega karena dia seorang muslim dan ketika mau dibunuh dia sedang sholat, lalu mengurungkannya lagi kemudian ketika rasul suruh kembali dan membunuh dia lagi sholat lagi begitu berulang ulang. Tapi kemudian nabi berkata kelak akan lahir dari anak cucu orang ini seorang yang ahli ibadah tapi ilmunya hanya sebatas melewati kerongkongannya saja, alias gapaham apa yang telah dia pelajari cuma sangat rajin beribadah sehingga menjadi paham extrem kaku dan kolot. Dijuluki khawarij (extremis) cirinya botak, dahinya terdapat tanda hitam, sangat ahli ibadah, rajin membaca alquran tapi tak paham apa yang dia pelajari, cenderung memusuhi sesama orang islam daripada orang kafir, Terbukti munculnya khawarij dijaman sahabat sepeninggal nabi Muhammad saw, membantai kaum muslimin dengan keji.
Meski jaman sekarang jarang ekstremis botak tapi botak bisa juga bermakna sempitnya pemikirannya. Memahami agama sebatas teks tertulis dan tak tahu makna mendalamnya sehingga mudah saja mengkafirkan dan membidah bidahkan kaum muslimin.
Kelak mereka akan masuk neraka seperti anjing anjing hina, anjing anjing lapar yang menggonggong dan suka mengginggit seperti anjing rabies
Khawarij adalah anjing-anjingnya neraka. (HR. Ahmad 19415, Ibn Majah 173 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Namun kita juga harus sangat waspada paham khawarij memang tidak seganas jaman dulu. Tapi saat ini banyak sempalan khawarij teriak khawarij juga. Mereka juga ikut andil dalam tindakan paham terorisme dinegri ini. Menuntut negri yang berpaham syariah tapi caranya salah cenderung menggunakan kekerasan daripada sikap dan ahlak mulia. Jika kita menginginkan masyarakat yang berpaham syariah seharusnya kita mulai dari diri kita sendiri baru kita berbenah kepada orang lain dan masyarakat luas jika tidak malah berahir kebodohan dan mencelakaan diri sendiri seperti bom bunuh diri malah berujung ke neraka bukan ditemani 72 bidadari malah ditemani 72 setan neraka.
Makna Toghut menurut Ulama
dari berbagai pendapat para ulama tentang makna istilah thaghut adalah sebagaimana perkataan Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullahu Ta’ala dalam Tafsir-nya (3/21):
“Yang benar menurut pendapatku tentang makna thaghut adalah semua orang yang melampaui batas terhadap Allah Ta’ala, sehingga dia pun disembah selain Allah Ta’ala. Baik hal itu disebabkan karena kekuasaannya atas orang-orang penyembahnya atau karena ketaatan para penyembahnya kepadanya, baik sesembahan tersebut berupa manusia, setan, patung, berhala, atau sesembahan dalam bentuk apa pun.
Dikatakan pula bahwa asal kata dari thaghut adalah,
طغا فلان يطغو
“jika seseorang melewati ukuran semestinya sehingga melampaui batas”.
Maka para Nabi, ulama, wali, dan orang-orang shalih selain mereka, tidaklah mengajak manusia untuk menyembah mereka dan juga tidak setuju terhadap tindakan mereka (para penyembahnya). Bahkan mereka memperingatkan umat dari tindakan tersebut dengan bentuk peringatan yang sangat keras. Lebih-lebih lagi, tujuan utama diutusnya para rasul kepada manusia adalah untuk mengajak manusia men-tauhidkan Allah Ta’ala dan mengingkari segala macam sesembahan selain Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu.’” (QS. An-Nahl [16]: 36)
Allah Ta’ala befirman,
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (116) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (117)
“Dan (Ingatlah) ketika Allah berfirman, ‘Wahai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang sesembahan selain Allah?’ Isa menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan, maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib.”
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, ‘Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah [5]: 116-117)
Maka para nabi dan ulama tidaklah disebut dengan thaghut, meskipun manusia menyembah mereka di samping menyembah Allah Ta’ala.
Jika manusia melampaui batas terhadap Imam Asy-Syafi’i atau ulama lainnya –rahimahumullahu Ta’ala-, (misalnya) dengan ber-istighatsah kepada mereka atau menyembah kubur mereka, maka tidak ada dosa atas mereka (para ulama). Dosa tersebut berlaku bagi orang yang berbuat syirik. Demikian pula umat Nashrani yang menyembah Nabi Isa ‘alaihis salaam. Nabi Isa ‘alaihis salaam tidaklah menanggung dosa sedikit pun atas perbuatan umat Nashrani tersebut.
Di antara defisini ringkas tentang thaghut adalah,
من عُبِد من دون الله وهو راضٍ
“Semua yang disembah selain Allah Ta’ala dan dia ridha (tidak mengingkari) atas penyembahan tersebut.”
Dan telah diketahui bahwa Nabi Isa ‘alaihis salaam, demikian pula para Nabi yang lain, dan juga Imam Asy-Syafi’i serta para ulama ahli tauhid yang lainnya, mereka tidaklah ridha sedikit pun terhadap penyembahan manusia kepada mereka. Bahkan mereka melarang hal tersebut dan menjelaskan (hakikat) tauhid.
Allah Ta’ala befirman,
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (116) مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (117)
“Dan (Ingatlah) ketika Allah berfirman, ‘Wahai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang sesembahan selain Allah?’ Isa menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan, maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib.”
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, ‘Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah [5]: 116-117).
Kesimpulan
Hari akhir sudah dekat paham sesat begitu cepatnya menyebar baik melalui media internet dan surat kabar. bentengi akidah kita dan ahlak kita dengan ilmu yang lurus. Waspadai tontonan tontonan tidak bermutu di facebook youtube dll isinya seakan mengajarkan agama justru malah mengajarkan kekacauan dan peperangan, Mengajarkan kebencian dan mengajarkan kesesatan. Meski mulut bicara al-quran tapi bukan berarti 100% benar justru sebaliknya digunakan tameng buat menyebarkan ajaran dan propaganda sesat supaya negri ini mengalami kekacauan dan kerusuhan hebat seperti dinegara negara lainnya seperti timur tengah. Masyarakat kita cenderung suka berdamai dan bersatu karena perdamaian itu indah, butuh pengorbanan besar. Jasa jasa kaum muslimin serta mujahidin dan pahlawan dimasa lalu mengusir penjajah akan sia sia jika kemerdekaan kita ini malah di isi oleh paham paham sesat yang membuat suasana lebih buruk (kekacauan, kerusuhan, ketakutan dll). Bukan malah menjadikan lebih damai dan lebih sejahtera masyarakatnya seperti yang dicita citakan oleh para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa.
Jangan pernah mimpi mati syahid dengan cara bom bunuh driri atau dengan menyebarkan teror dimasyarakat yang sedang hidup damai dan kemudian seenaklnya mati konyol badan hancur berantakan lalu dapat ganjaran surga dan istri cantik jelita 72 bidadari yang di iming imingkan oleh setan penyebar paham sesat dan teror. Justru ketika bunuh diri atau bom bunuh diri itu dosa besar dan pelakunya terancam jadi penghuni neraka jahanam yang kekal.
Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara meminum racun maka ia akan selalu menghirupnya di neraka jahanam dan ia kekal di dalamnya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara terjun dari atas gunung, maka ia akan selalu terjun ke neraka jahanam dan dia kekal di dalamnya. (HR Muslim).
Sesungguh perkataan iblis (manusia /ulama sesat) itu manis tapi busuk pada ahirnya. Iming iming surga dan iming iming kebahagiaan justru diahirat malah mendapat siksaan kekal. Bidadari yang kalian idamkan yang jauh lebih cantik dari lisa blackpink, lunamaya, tamara belsinksi, dll itu hanya sebatas angan saja, ternyata yang terjadi kelak malah bertemu 72 malaikat penjaga neraka yang siap menyiksa kapan saja.
Naudzubillah semoga kita terhindar dari segala paham sesat yang menyengsarakan dunia dan ahirat amin.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya jika ada link mati harap lapor. jazakumullah